(REVIEW) Hellboy (2019)

Hellboy
Genre
  • horor
  • komedi
Actors
  • David Harbour
  • Ian McShane
  • Mark Stanley
  • Michael Heath
  • Milla Jovovich
  • rian Gleeson
  • Terry Randal
Director
  • Neil Marshall
Release Date
  • 11 April 2019
Rating
3 / 5

*(SPOILER ALERT) Artikel ini mengandung sedikit bocoran film Hellboy yang semoga saja enggak mengganggu buat kalian, ya.

Menjadi film reboot dari karya Guillermo del Toro rilisan 2004 lalu, Hellboy (2019) menghadirkan aksi seru dari sosok setengah iblis dalam menghadapi ancaman terhadap kehidupan umat manusia. Disutradarai oleh Neil Marshall (Westworld, Constantine), Hellboy sempat diragukan bisa meraih kesuksesan. Pasalnya, Guillermo del Toro sama sekali enggak terlibat di film ini.

Dari trailer yang sudah rilis, David Harbour tampil memukau dalam memerankan sosok Hellboy. Terlihat bengis sekaligus konyol, film aksi fantasi satu ini menjanjikan hiburan yang enggak terlupakan. Namun, apakah Hellboy mampu menandingi keberhasilan dari film terdahulu?

KINCIR udah siapkan ulasan dari film yang dibintangi oleh David Harbour, Milla Jovovich, Ian McShane, dan Michael Heath ini di bawah. Langsung aja kalian cek di bawah, ya.

 

Potensi Narasi yang Enggak Dimaksimalkan

Harus diakui, plot di Hellboy memiliki potensi yang enggak terbatas. Sayangnya, hal ini enggak dimanfaatkan dengan baik oleh Neil Marshall sebagai sutradara dan di naskah buatan Andrew Crosby (Eureka).

Kalian akan disuguhi sedikit adegan kilas balik di babak awal film. Nimue (Milla Jovovich), seorang penyihir bengis yang hidup di zaman kerajaan Inggris, dieksekusi oleh Raja Arthur (Mark Stanley). Enggak bisa dibunuh, Raja Arthur memutuskan untuk memisahkan bagian tubuh Nimue dan disembunyikan ke pelbagai pelosok dunia.

Cerita berlanjut dengan mengisahkan perjalanan seorang manusia setengah iblis berjuluk Anung Un Rama. Dipanggil ke Planet Bumi untuk membantu pasukan Nazi memenangkan perang dunia kedua, Hellboy akhirnya diadopsi oleh Professor Broom (Ian McShane), petinggi di B.P.R.D (Buerau for Paranormal Research and Defence) dan diajarkan menjadi pelindung manusia.

Ketika sedang menyelidiki hilangnya seorang agen B.P.R.D, Hellboy menyadari bahwa ada kekuatan jahat yang hendak dibangkitkan, yaitu Nimue. Sang protagonis akhirnya harus berperang dengan dirinya sendiri setelah menyadari takdir yang udah tertulis.

 

Alur Cepat dan Terlalu Banyak Informasi

Seperti yang sudah KINCIR sebut di atas, plot di film satu ini sebenarnya memiliki banyak potensi yang bisa digali. Didukung  akting prima David Harbour sebagai Hellboy, film keluaran Lionsgate Films ini (harusnya) bisa tampil memukau. Sangat disayangkan, kalian akan dibuat bingung dengan alur cerita yang terlalu cepat.

Banyak adegan yang harusnya bisa lebih digali, namun akhirnya terlewatkan. Semuanya hanya seperti menjadi selipan yang terlupakan.

Sosok Hellboy yang ikonis, seakan enggak mampu membantu film ini untuk tampil memesona. Karakter lain di sekitar Hellboy tidak sanggup memberikan penampilan yang bisa membuat penonton terkesima.

Sangat disayangkan, cerita yang terbangun selama dua jam di film ini harus diakhiri dengan ending antiklimaks. Ketika sang protagonis dihadapkan dengan villain utama, Neil Marshall memilih untuk mengambil konklusi yang tak terduga, namun gagal memesona, jauh dari harapan penonton.

 

Sensor yang Sangat Mengganggu

Layaknya film terdahulu, Hellboy menjanjikan tontonan sarat aksi yang memancing adrenalin. Untuk hal ini, Neil Marshall enggak tampil mengecewakan. Namun sayang, adegan seru di film satu ini enggak luput dari sensor mengganggu LSF.

Dari dua jam yang tersaji, ada sekitar lima menit yang hilang terkena sensor. Penuh dengan brutal seperti pemenggalan kepala, tubuh yang tertusuk tiang, sampai berbagai adegan bermandikan darah lainnya, Hellboy mendapatkan rating 17+ dari LSF.

Enggak bisa dimungkiri, sensor ini terasa cukup mengganggu. Ketika pertarungan sengit berlangsung, kalian enggak akan disuguhi momen klimaks dengan jelas. Padahal, ini adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh penggemar.

 

Perpaduan Aksi, Humor, dan Horor yang Enggak Berhasil

Pada film ini, Neil Marshall berusaha untuk memasukkan unsur laga, komedi, dan horor. Hal ini memang berhasil dihadirkan oleh Guillermo del Toro pada film terdahulu, namun enggak sukses diikuti oleh Marshall di proyek reboot ini.

David Harbour tampil brilian dengan dialog menarik dan celetukan yang memanjakan penonton, namun secara keseluruhan, cerita di Hellboy enggak mampu memuaskan penonton. Benang merah yang harusnya menjaga alur cerita, seakan enggak terlihat di film ini.

Aksi brutal memang terpampang jelas di film ini. walau pun dipadukan dengan efek visual yang ciamik, semuanya terasa hampa dan enggak berhasil memberikan kesan yang dahsyat ke penonton. Ditambah dengan sensor pada adegan brutal, kalian akan merasa sedikit terganggu.

Jika kalian ingin menyaksikan sepak terjang bengis Hellboy tanpa sensor, kalian bisa nonton film ini di IMAX.

***

Hellboy udah bisa kalian saksikan di bioskop terdekat mulai hari ini (11/4). Sarat aksi dengan adrenalin tinggi, KINCIR sarankan kalian untuk enggak berharap banyak dari segi cerita. Diakhiri dengan ending yang mengecewakan, film reboot satu ini enggak mampu memuaskan ekspektasi tinggi para penggemar, khususnya fans berat Hellboy.

Kalau sudah menonton film ini, jangan lupa untuk berikan ulasan versi kalian, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.