(REVIEW) His House (2020)

His House
Genre
  • horor
  • thriller
Actors
  • Javier Botet
  • Sope Dirisu
  • Wunmi Mosaku
Director
  • Remi Weekes
Release Date
  • 30 November 2020
Rating
4.5 / 5

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film His House yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton.

Halloween kemarin, Netflix menyiapkan film-film horor yang tentunya siap menemani kalian menghabiskan malam horor bareng-bareng. Salah satunya adalah His House, film yang rilis perdana di Sundance Film Festival ini akhirnya ditayangkan juga di Netflix. Menawarkan nilai horor yang enggak biasa, His House menyajikan dua pengungsi yang berjuang untuk beradaptasi di Inggris di tengah gempuran sosok “jahat” yang menghantui mereka.

KINCIR cukup takjub dengan His House yang bisa membawa unsur horornya ke seluruh film tanpa perlu bermain-main dengan jump scare. Bahkan, film ini juga bakal cukup mengacak-ngacak emosi kalian.

Biar enggak penasaran, langsung aja simak ulasan khas KINCIR tentang film His House di bawah ini.

Jangan Menilai Rumah Hantu dari Tampilannya

Via BBC Films

Rumah hantu enggak harus kelihatan gelap, suram, dengan pilar-pilar besar dan tampilan vintage yang membuat rumah itu terkesan tua. Rumah hantu bisa ada di mana aja selama sosok yang menghantui itu ada. Di sinilah Remi Weekes bermain dengan film horor psikologis yang juga merupakan film debutnya, His House.

Tak ingin memberikan kisah rumah hantu klasik dengan rumah besar yang penerangannya seadanya, Remi Weekes justru menghadirkan rumah paling biasa di lingkungan sub-urban Kota London dengan sosok “jahat”-nya. Sosok jahat ini awalnya, tapi Remi juga bermain dengan psikologis manusia.

Pasangan suami-istri yang bertahan dari penderitaan panjang di negeri asalnya mencoba mencari suaka ke Inggris. Tiga bulan tanpa kepastian, akhirnya mereka mendapatkan kesempatan untuk “tinggal” dalam pengawasan di Inggris, meski masih berstatus sebagai pengungsi. Mereka harus bisa beradaptasi dan akan dinilai sejauh mana mereka cocok tinggal di sana. Jika tidak, mereka akan dipulangkan kembali ke Sudan Selatan.

Via BBC Films

Memulai hidup baru di Inggris dan di kota besar seperti London tentu adalah impian mereka. Mereka bisa mencari pekerjaan baru, hidup bersosialisasi, dan lainnya; setidaknya itulah yang mereka harapkan.

Namun, trauma masa lalu membawa mereka dalam ketakutan. Bol (Sope Dirisu), sang suami, terus menerus mengalami “gangguan” yang entah gaib atau sebetulnya cuma ada di kepalanya aja. Seenggaknya, kalian mungkin percaya bahwa yang dialami oleh Bol dan Rial (Wunmi Mosaku), sang istri, cuma bagian dari trauma masa lalu aja.

Bukan Cuma soal Rumah Berhantu

Via BBC Films

Horor yang sebenarnya bukanlah soal rumah yang dipenuhi hantu. Bahkan, bukan jump scare yang dimainkan di sini. Memang, beberapa adegan cukup bikin kaget. Namun, ketika dijelaskan secara masuk akal, jump scare tadi jadi cukup enggak berguna.

Justru, yang bikin kalian merasakan horornya sejak awal adalah pengalaman dua orang dari negeri yang jauh di sebuah negeri asing. Pengalaman mereka dipandang dengan menyedihkan, pengalaman mereka dianggap “gila” cuma karena membawa hal mistis yang mereka percayai dari negeri asalnya.

Kalau bicara hal mistis soal penyihir, tukang santet, dan sebagainya, di Indonesia mungkin udah biasa dan enggak bakal sampai dinyinyirin banget karena itu udah jadi keseharian orang Indonesia. Namun, buat negara maju kayak Inggris, orang yang percaya ilmu hitam, ilmu sihir, bahkan hantu bisa dianggap gila. Mungkin paling buruknya mereka berakhir ke rumah sakit jiwa, buat penduduk atau warga Inggris.

Via BBC Films

Akan tetapi, dua orang yang jelas-jelas mengalami “gangguan” ini berada di situasi yang lebih genting. Kalau mereka dianggap gila, mereka bakal dibalikin lagi ke Sudan. Tentu ini bakal jadi awal mula mimpi buruk lagi.

Mereka adalah korban kekerasan dan ketakutan berkepanjangan. Mental seseorang yang berada di situasi kayak gitu selama bertahun-tahun bagaimana pun bakal “rusak” juga. Siapa yang tahu bahwa mereka mungkin benar berhalusinasi? Atau siapa yang tahu ternyata penyihir itu beneran ada? Atau ternyata hantu-hantu itu benar mengikuti mereka?

Manusia Lebih Mengerikan dari Hantu

Via BBC Films

Paling enggak, ini yang bakal kalian dapatkan dari His House. Manusia yang sudah melalui siksaan panjang dalam hidup bisa menanggapi sesuatu dengan cara yang berbeda sama kalian yang hidupnya normal-normal saja. Cara ini bisa kelihatan mengerikan. Pengalaman melihat hantu itu cuma pemicunya aja. Namun, kengerian itu sudah ada di sana sejak awal.

Bol dan Rial terus mengulang pengalaman mereka ketika kabur dari Sudan Selatan. Mereka melihat orang-orang yang mereka tinggalkan. Trauma karena enggak berhasil menyelamatkan orang-orang yang mereka tinggalkan dan kesalahan yang mereka lakukan pada masa lalu membuat Rial dan Bol terus menyalahkan diri mereka sendiri, berharap bisa melakukan hal yang lebih baik.

Via BBC Films

Mereka yang hidup tapi enggak bisa hidup sepenuhnya juga membuat pengalaman mereka semakin mengerikan lagi. Jadi, horor itu ada dalam kehidupan mereka, bukan hanya soal rumah, penyihir, tapi hidup mereka yang dihantui kengerian dari masa lalu yang membekas sampai sekarang. Bahkan, ketika mereka mendapatkan kesempatan untuk memulai hidup baru, mereka tetap dianggap rendah dengan tatapan jijik dari orang-orang di sekitar mereka.

Manusia, bagaimanapun, memang bisa lebih mengerikan dari hantu. Sikap mereka terhadap manusia lain, penilaian yang diberikan ketika merasa diri superior, semua itu nyata dan lebih nyata lagi bagi para pengungsi yang berasal dari negara konflik. Ketika horor udah jadi bagian dari hidup mereka sehari-hari, normal adalah kata yang sulit diterima. Namun, mereka berusaha.

***

His House menurut KINCIR termasuk salah satu masterpiece yang harus kalian tonton saat ini juga. His House menunjukkan bahwa ada yang lebih mengerikan di luar sana yang bukan khayalan, namun nyata.

Sampai saat ini, masih banyak pengungsi yang kesulitan untuk sembuh dari trauma masa lalu. Mereka bisa mengalami apa aja, yang dalam film His House ditunjukkan sebagai rasa bersalah atas masa lalu.

Kalau kalian udah nonton film His House, jangan lupa kasih komentar kalian terhadap film ini juga di KINCIR, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.