(REVIEW) Hotel Mumbai (2019)

Hotel Mumbai
Genre
  • drama
  • Sejarah
  • thriller
Actors
  • Armie Hammer
  • Dev Patel
  • Nazanin Boniadi
Director
  • Anthony Maras
Release Date
  • 09 April 2019
Rating
4 / 5

Film Hotel Mumbai merupakan kejadian nyata seputar serangan teroris ke kota Mumbai pada 2008. Film yang digarap oleh Anthony Maras ini diadaptasi dari film dokumenter berjudul Surviving Mumbai karya Victoria Midwinter Pitt. Film akan menyajikan para penonton dengan ketegangan yang begitu intense, seolah-olah kita enggak dikasih waktu buat istirahat dari kondisi yang begitu mencekam.

Menceritakan sekelompok teroris yang berhasil masuk ke Hotel Taj Mahal Palace. Para pegawai hotel dan orang-orang yang terjebak di tempat tersebut harus berjuang menyelamatkan diri. Di tengah-tengah serangan teroris, sepasang suami-istri harus menjaga bayi mereka yang baru lahir. Mampukah mereka bertahan?

 

Kejadian Nyata Ditampilkan Begitu Emosional

Dibuka dengan adegan sekelompok teroris yang menaiki perahu dan berlabuh di Mumbai yang padat dan kumuh. Sekuens beralih ke rumah Arjun (Dev Patel) yang sederhana. Film Hotel Mumbai menyajikan beragam sudut pandang di awal film, sehingga kalian diberi kesempatan untuk mengenal para tokoh yang terlibat dalam peristiwa besar tersebut. Mulai dari keseharian para pegawai hotel, keluarga kaya yang sedang berlibur, hingga persiapan para teroris sebelum melancarkan aksinya.

Sutradara membangun suasana yang mencekam di setiap sekuens, ditambah dengan adegan pembunuhan yang begitu brutal. Sensasi merinding yang dirasakan oleh penonton akan bertambah karena film ini diambil dari kejadian nyata. Antony Maras menampilkan atmosfer nyata yang begitu emosional.

Hotel Mumbai juga menyajikan drama survival dan besarnya dedikasi pegawai hotel yang selalu berusaha melayani para tamu. Di penghujung film, penonton disajikan beberapa fakta terkait peristiwa Mumbai. Salah satunya tentang para pegawai hotel yang selamat dari peristiwa tersebut. Ending film Hotel Mumbai begitu mengharukan dan memberi pesan kepada penonton tentang membangun harapan baru.

Kekuatan Karakter Jadi Daya Tarik

Karakter Arjun menyajikan kehidupan masyarakat kelas pekerja yang harus memenuhi kebutuhan ekonomi di tengah kerasnya hidup. Dia menjadi pegawai berdedikasi yang harus menjadi tulang punggung keluarga kecilnya. Apa yang dialaminya sepanjang film bikin hati penonton terenyuh.

Sementara itu, tokoh bernama Zahra (Nazanin Boniadi) dan David (Armie Hammer) digambarkan sebagai pasangan dari keluarga terpandang yang harus menerima kenyataan pahit dalam peristiwa Mumbai. Kekuatan cerita dan dialog yang melatarbelakangi karakter Zahra dan David begitu apik sehingga kalian akan merasa kagum dengan Boniadi dan Hammer di film ini.

Selain Arjun, ada beberapa pegawai hotel lainnya yang menjadi daya tarik di film ini. Salah satunya adalah Hemant Oberoi (Anupam Kher), kepala dapur yang pandai mengorganisir para korban untuk menyelematkan diri. Dari cara berbicaranya, sosok Oberoi sudah terlihat sebagai atasan yang disegani dan berwibawa.

Gerombolan teroris yang ada di film ini menonjolkan sisi kebiadaban mereka terhadap para korban ketimbang menghadirkan karakter yang memberikan tambahan warna cerita. Sutradara berhasil menggambarkan para teroris ini sebagai sekelompok pemuda udik yang terpapar paham radikal. Meskipun begitu, ada beberapa hal konyol yang disajikan oleh sekelompok teroris ini, loh.

 

Visual dan Scoring Begitu Brutal

Jika dilihat keseluruhan, film ini mampu menghadirkan nuansa kelam dan mendebarkan. Penonton akan disajikan beberapa footage asli seputar peristiwa Mumbai 2008 yang diberitakan oleh media dengan menampilkan kondisi mencekam di jalanan pasca serangan.

Sayangnya, terdapat beberapa editing yang kurang pas dan bisa dilihat penonton. Jelas sekali terdapat adegan yang dipotong karena ada lompatan sekuens. Selain itu, segi audio dari film Hotel Mumbai lebih banyak menampilkan lagu-lagu latar dengan nada yang mencekam dan bikin hati bergetar

Buat kalian yang menyukai genre sejarah, film Hotel Mumbai bisa jadi tontonan yang tepat. Satu hal yang perlu kalian perhatikan adalah film ini bukan buat anak-anak karena begitu banyak konten kekerasan yang ada di dalamnya. Pastikan kalian enggak ngajak adik atau ponakan kalian yang belum berusia 17 tahun.

Kalau udah nonton, balik lagi ke laman ini untuk kasih review versi kalian, ya. Tunggu review film selanjutnya hanya di KINCIR.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.