(REVIEW) I Care a Lot (2021)

I Care a Lot
Genre
  • komedi
  • kriminal
Actors
  • Eiza Gonzalez
  • Peter Dinklage
  • Rosamund Pike
Director
  • J Blakeson
Release Date
  • 19 February 2021
Rating
3 / 5

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film I Care a Lot yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton.

Meskipun merupakan tema baru dalam dunia film fiktif, isu di dalam film I Care a Lot memang bukan hal yang baru lagi di Amerika Serikat. Sebelumnya, sebuah dokumenter berjudul The Guardians mengungkap isu yang menjadi tema dari film tersebut.

Berbeda dengan di Indonesia, ada banyak perwalian non-keluarga yang ditetapkan kepada para lansia. Hal tersebut dilakukan karena para lansia dianggap berada pada kondisi yang sudah enggak mampu lagi untuk menjalani hidup sebagai manusia yang produktif. Biasanya juga, perwalian ini ditetapkan sama negara karena sang lansia jauh dari anaknya.

Konsep wali ini sebetulnya adalah ide yang bagus. Masalahnya, aturan ini justru bisa mencoreng hukum itu sendiri karena ternyata ada banyak wali yang menyalahgunakan kewenangannya.

Wali-wali yang seharusnya tersertifikasi ini malah memanfaatkan para lansia untuk menguras harta mereka. Lebih parahnya, ini adalah kejahatan terstruktur di mana para wali bekerja sama dengan oknum di pengadilan, oknum dokter, bahkan oknum pengurus panti jompo.

Nah, I Care a Lot menceritakan seorang con-woman licik bernama Marla Grayson (Rosamund Pike) yang menjadi wali manula. Alih-alih bertanggung jawab, Marla malah memeras dan seolah “menculik” para manula itu. Dia membatasi pertemuan para manula bahkan sama anak-anaknya sendiri dan bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari tenaga kesehatan sampai penjaga di panti jompo.

Suatu hari, Marla memanfaatkan dan memeras Jennifer, seorang perempuan manulai yang ternyata adalah ibu dari mafia Rusia. Di sinilah konflik makin meruncing.

Seberapa seru film I Care a Lot yang tayang sejak 19 Februari di Netflix ini? Simak review khas KINCIR di bawah ini.

Penampilan yang Meyakinkan dari Rosamund Pike

Via Istimewa

Sudah pernah melihat akting Rosamund Pike dalam Gone Girl (2014)? Percayalah, Marla Grayson yang diperankan oleh Rosamund Pike dalam film ini jauh lebih menyebalkan dan sadis daripada Amy Dunne-nya Gone Girl. Amy Dunne masih mendulang empati dan dukungan karena suaminya brengsek serta layak dijebak. Sementara itu, enggak akan ada manusia berhati nurani yang mau mendukung Marla Grayson.

Merupakan produk dari orang tua yang "distant" dan dianggap sosiopat oleh anak sendiri, Marla Grayson adalah penipu yang rela melakukan apa aja demi menguras para lansia, termasuk memanipulasi data mereka, "menyekap" dengan halus, bahkan bekerja sama dengan pemilik panti jompo untuk memberikan dosis obat yang membuat mereka teler serta mempercepat kematian.

Selain itu, Marla Grayson juga pandai berkata-kata, bikin pengadilan percaya sama semua yang dia omongin. Marla yang toxic ini dibantu sama asisten sekaligus pacarnya, Fran (Eiza González). Dua wanita ini memang sukses bikin kita emosi sepanjang film dan berharap mereka mati dengan tragis layaknya para tokoh dalam film-film Final Destination.

Via Istimewa

Rosamund Pike bener-bener menghidupi tokoh ini dengan baik. Kita enggak akan melihat Rosamund Pike sebagai pacarnya Johnny English, atau dia sebagai pengacara yang profesional dalam Fracture (2007). Dalam film ini, dia menjelma monster yang betul-betul bikin kita enggak peduli sama kecantikannya dan membawanya ke level berbeda dari Amy Dunne.

Akting Rosamund Pike juga didukung sama keberadaan Peter Dinklage yang berperan sebagai Roman Lunyov, mafia Rusia yang ibunya ditipu dan ditahan oleh Grayson. Grayson yang sadis bertemu dengan Lunyov yang enggak kalah kejam, tentu bagian puncak film akan sangat menyenangkan dengan pertemuan mereka.

Film yang Segar, Berbeda, tetapi Membosankan

Via Istimewa

Mengusung tema dark-comedy thriller dan berhubungan sama tema penipuan, sebetulnya kami berharap bahwa I Care a Lot bisa seseru The Laundromat (2019) dengan caranya sendiri. Sayangnya, dari ide yang segar, I Care a Lot gagal buat membangun plot yang kuat.

Dalam beberapa momen, penonton akan lebih memilih buat menekan tombol dipercepat di remote dan melewatkan beberapa adegan karena sungguh, baik dari sisi momen maupun dialog, adegan-adegan ini lemah banget. Dialognya klise, momennya pun enggak asyik sama sekali.

Kejahatan keuangan Mosac dan Fonseca dalam The Laundromat memang kacau dan bikin kita gregetan, tetapi apa yang mereka lakukan masih dapat diterima otak manusia. Sedangkan, tokoh Marla Grayson ini, walaupun diperankan sempurna sama Rosamund Pike, tetapi terlihat sangat berlebihan.

Mungkin, tingkat berlebihan dan nyebelinnya sama kayak Elsa dalam Ikatan Cinta, di mana penonton rasanya pengen mukul Rosamund Pike saking enggak manusiawinya tokoh ini.

Via Istimewa

Dalam The Guardians diungkap kejahatan para wali ini, tetapi apa yang terjadi sama para lansia di dunia nyata enggak separah apa yang dilakukan oleh Marla Grayson. Marla Grayson ini mungkin mau dibuat sebagai versi hiperbola dari para wali jahat di dunia nyata, tetapi rasanya karakterisasi ini jadi sinetron abis alias enggak dalam dan hanya mengandalkan perilaku sadisnya sebagai tempelan.

Ending film pun seolah dipaksakan dan terlalu cepat, enggak menghadirkan kesan khusus yang bikin kita lega, bahagia, sedih, marah, dan sebagainya. Bagian akhir cerita memang tragis buat Marla, tetapi enggak membekas buat penonton, bahkan terasa kentang.

Sinematografi pun sebetulnya biasa aja, enggak ada yang istimewa. Panti jompo digambarkan sangat biasa, maksudnya enggak meninggalkan kesan sendu kayak panti jompo di akhir film The Irishman (2019) atau malah memberikan kesan suram.

Via Istimewa

Tak ada hal apa pun yang membekas dari latar-latar tempat di film ini, padahal, dengan premis seperti itu, film bisa memberikan sajian latar panti jompo yang vibe-nya kosong atau malah suram. Film ini seolah gagal untuk menjadi komedi seperti The Laundromat atau malah menjadi thriller karena ia memilih berada di tengah-tengah.

Film I Care a Lot, dengan skor IMDb 6,7 dan Rotten Tomatoes 81% (saat artikel ini dirilis) sebetulnya bukan film yang jelek. Hanya saja, ia bukan film yang spesial. Walaupun nantinya film ini viral, mungkin penokohan Marla yang sok feminis dan lesbian lah yang bakal lebih banyak disorot karena keduanya adalah isu sensitif.

Selain itu, film ini seolah enggak niat untuk mengingatkan para pelaku hukum di Amerika Serikat dan warganya buat meninjau ulang hubungan mereka dengan orang tua dan peraturan tentang wali.

***

Jika kalian mau memahami problem pemanfaatan lansia di tengah kondisi kapitalisme akut dan penuh KKN, sebaiknya memang nonton The Guardians aja. Namun, jika kalian mau menikmati film ini, sebaiknya tonton I Care a Lot terlebih dahulu baru lanjut ke The Guardians, atau kalian akan merasa sia-sia menontonnya.

Film ini bisa ditonton di Netflix. Kalau sudah nonton filmnya, bagikan pendapatmu di kolom review yang ada di awal artikel ini, ya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.