(REVIEW) Keluarga Cemara (2019)

Keluarga Cemara
Genre
  • drama
  • keluarga
Actors
  • Adhisty Zara
  • Widuri Putri Sasono
Director
  • Yandy Laurens
Release Date
  • 03 January 2019
Rating
4.5 / 5

*(SPOILER ALERT) Artikel ini mengandung sedikit bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat lo, ya.

Masih ingat enggak sama serial TV Keluarga Cemara yang pernah ditayangin era '90-an? Nah, kisah Abah, Emak, Euis akan kembali hadir lewat film layar lebarnya yang digarap oleh Yandy Laurens. Film Keluarga Cemara ini merupakan hasil kerja sama Visinema Pictures dengan Ideosource Entertainment dan Kaskus. 

Sebelum ditayangin secara resmi di bioskop pada 3 Januari 2019, film ini udah sempat melakukan world premiere dalam ajang Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) yang berlangsung beberapa waktu lalu. Menurut sang penulis naskah, Gina S. Noer, kisah dalam film Keluarga Cemara dibuat sangat sesuai dengan zaman.

Saat ini kita bisa terhubung dengan siapa pun atas bantuan teknologi, namun kita kerap lupa akan nilai keluarga. Film tema keluarga adalah film yang sangat dibutuhkan di Indonesia dan bahkan masyarakat dunia untuk saat ini. 

Mengisahkan tentang Abah (Ringgo Agus Rahman) dan Emak (Nirina Zubir) yang harus menghadapi masalah. Lalu kedua anak mereka, Euis (Zara JKT 48), dan Ara (Widuri Puteri) harus menghadapi keadaan baru yang menimpa keluarga mereka. Euis yang harus pindah sekolah dan beradaptasi dengan teman-teman barunya, serta Abah yang harus berganti pekerjaan. Sebuah kisah keluarga sederhana yang penuh kehangatan dan kasih sayang.

Di dalam kehidupan sederhana yang mereka jalani, perlahan mereka menemukan bahwa harta yang paling berharga adalah keluarga.

 

Cerita Lama yang Lebih Modern dan Fresh

Buat yang udah nonton Keluarga Cemara versi serial TV-nya, tentu udah tahu bagaimana plot ceritanya. Film ini pun masih konsisten dengan plot versi serial TV, di mana ada sebuah keluarga yang bisa dibilang kaya raya kemudian harus jatuh miskin karena penipuan. Hanya bedanya, jika lo terbisa melihat Keluarga Cemara terdiri dari lima orang anggota keluarga. Dalam film Keluarga Cemara, hanya terdiri dari empat anggota yaitu Abah, Emak, Euis, dan Ara.

Filmnya diawali dengan gambaran kehidupan keluarga Cemara yang awalnya baik-baik aja saat mereka masih di kota. Lalu, masalah muncul saat Abah ditipu oleh koleganya sendiri yang membuat harta serta rumahnya harus disita. Mereka sekeluarga pun lalu pindah ke rumah Aki (Kakek) di kampung yang jauh di daerah kota Bogor. Hal ini membuat gaya hidup Euis sekeluarga berubah 180 derajat.

Enggak hanya anggota keluarga aja yang memiliki perbedaan, film ini pun juga mengambil latar waktu zaman modern alias masa kini. Jadi, lo bakal melihat ada beberapa adegan yang begitu relate dengan kehidupan sehari-hari. Meski ada beberapa perbedaan, namun Gina serta Yandy tampaknya enggak ingin menghilangkan elemen-elemen ikonik Keluarga Cemara seperti becak dan opak yang begitu dihapal banyak orang. Kedua elemen itu tetap mereka pertahankan di film ini.

 

Drama Keluarga Penuh Haru

Setelah mereka pindah rumah dan memulai hidup sederhana, Euis yang terbiasa dengan gaya hidup di perkotaan lambat laun mulai enggak terima dan menyalahkan Abah atas keadaan yang tengah menimpanya. Enggak cukup konflik Abah—Euis yang bikin perasaan bergejolak, film ini juga menyajikan konflik-konflik lain yang bikin hati terpotek-potek dibuatnya.

Belum lagi dialog-dialognya yang penuh haru. Efeknya, selain lo jadi kangen keluarga, pipi lo bisa jadi basah karena air mata yang mendadak jatuh tiba-tiba. "Tangan dingin" sang sutradara, Yandy, berhasil bikin film ini jadi begitu emosional. Adegan, dialog, semuanya mampu menyentuh perasaan yang bikin lo terenyuh. Sederhana tapi ngena.

Meski film ini banyak menyajikan gambaran keluarga yang mengalami kesusahan dalam segi ekonomi. Menariknya, sang sutradara enggak melulu mengeksploitasi sisi dramatik. Ada bagian-bagian humoris yang bisa bikin lo senyum-senyum dan tertawa dibuatnya. Tapi disarankan lo harus tetap siapin tisu.

 

Pentingnya Nilai Sebuah Keluarga

Dikemas dengan dialog ringan yang ngena dan penuh makna, pesan-pesan dalam film ini dapat tersampaikan dengan baik ke penonton. Keluarga Cemara mengingatkan kita akan pentingnya kembali ke keluarga. Apapun keadaan yang tengah dialami, baik susah maupun senang, pada akhirnya keluarga merupakan tempat untuk kembali.

Lewat cerita sederhana yang disajikan dalam film Keluarga Cemara, realistis, enggak berlebihan, maka film ini akan sangat dekat dengan keseharian masyarakat Indonesia. Penuh kehangatan dan tentunya banyak nilai-nilai kehidupan yang bisa diperoleh dari film ini. 

Pesan yang terpatri dalam lagu legendaris dari kisah Keluarga Cemara berhasil disampaikan dengan sangat berkesan: Harta yang paling berharga, adalah keluarga. Film Keluarga Cemara udah bisa dipastikan menjadi film keluarga pembuka awal tahun yang begitu indah.

 

Pemilihan Pemain yang Solid

Nilai plus dari film ini yakni pemilihan pemeran yang tepat sasaran. Akting para pemainnya yang begitu natural membuat kualitas film ini semakin tinggi. Ringgo Agus Rahman berhasil keluar dari sisi komedi yang melekat dalam dirinya. Aktingnya sebagai Abah yang penuh kasih dan bertanggung jawab begitu apik sehingga membuat penonton begitu respek padanya.

Begitu pula Nirina Zubir sebagai Emak, yang kualitas aktingnya udah enggak perlu diragukan. Chemistry-nya dengan Ringgo pun sangat kuat, enggak usah heran, karena sebelumnya mereka udah sering berkolaborasi dalam beberapa proyek film.

Zara sebagai Euis yang tampil begitu apa adanya dan tanpa beban dan Widuri Putri Sasono yang berperan sebagai Ara tampil cemerlang dalam debut filmnya. Karakternya yang begitu ceria dan polos terkadang menimbulkan tawa penonton di sela-sela dialognya.

Selain itu, film ini juga menghadirkan pemeran pendukung seperti Asri Welas, Ariyo Wahab, Gading Marten, Abdurahman Arif, Maudy Koesnaedi, dan Arswendi Nasution. Ditambah lagi, deretan pemeran pendukung lainnya yang menjadi teman-teman baru Euis, seperti Yasamin Jasem (Rindu), Kafin Sulthan (Deni), dan Joshia Frederico (Andi). Sebagian pemain pendukung ini pun begitu cerdik dalam melemparkan punchline yang begitu jenaka dan menghibur.

***

Film Keluarga Cemara udah bisa lo saksikan di seluruh bioskop Indonesia mulai hari ini, 3 Januari 2019! Film ini pas banget buat lo nonton bersama keluarga serta teman-teman lo. Selain bisa menjadi hiburan akhir pekan lo dengan keluarga, Keluarga Cemara juga menyajikan banyak nilai-nilai keluarga yang bisa menginspirasi. Kalau lo udah nonton, jangan lupa balik lagi ke artikel ini dan tulis ulasan di kolom review yang ada di awal artikel, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.