(REVIEW) Koki-koki Cilik 2 (2019)

Koki-koki Cilik 2
Genre
  • keluarga
  • petualangan
Actors
  • Adhiyat
  • Alfia Lubis
  • Christian Sugiono
  • Kimberly Rider
Director
  • Viva Westi
Release Date
  • 27 June 2019
Rating
3 / 5

*(SPOILER ALERT) Artikel ini mengandung sedikit bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kalian, ya.

Mengisi deretan film-film yang mengisi liburan, Koki-koki Cilik 2 berhasil menampilkan ansambel bintang cilik dengan nuansa yang menyenangkan bagi penonton anak. Film garapan Viva Westi ini bisa jadi pilihan keluarga ramaikan suasana bioskop.

Mengikuti kisah para alumni cooking camp yang berkumpul dan merencanakan untuk mengunjungi Chef Grant (Ringgo Agus Rahman). Namun Bima (Farras Fatik) dan teman-temannya, menemui kenyataan di luar ekspetasi mereka.

Lahan cooking camp udah enggak terurus. Begitu pula Chef Grant yang sudah enggak lagi memiliki semangat. Apa sebenarnya yang terjadi dengan cooking camp? Bagaimana para koki cilik mengembalikan tempat belajar tersebut?

 

Cerita Heavy Dikemas Kekanakkan

Kalau diperhatikan, cerita yang disampaikan film Koki-koki Cilik 2 bukan konflik yang sederhana. Ya, memang fiksi, tapi kita lihat sisi baik lainnya. Premis menyelamatkan cooking camp yang dilakukan anak-anak memang terlihat mustahil, tapi Viva Westi bisa mengemasnya dengan rasa anak-anak.

Anggap saja petualangan mereka itu imajinasi, seperti The Kid Who Would Be King (2019), atau Laskar Pelangi (2008) dan beberapa film petualangan anak lainnya. Dibilang Imajinasi karena belum tentu masalah tersebut bisa dilakukan semua anak-anak.

Akan tetapi, bukan hal itu yang jadi fokusnya. Lebih ke petualangan dan nilai yang bisa diambil para penonton. Lagi-lagi, Viva Westi yang udah pengalaman garap film “dewasa”, ternyata bisa bikin kisah heavy di film Koki-koki Cilik 2 dimengerti anak-anak.

Soal komedi dan kemeriahan film, sayangnya kalah dari film Koki-koki Cilik (2018). Begitu juga soal makna mendalam dan klimaks, film pertama lebih menghangatkan hati. Namun, bukan berarti film ini membosankan, lho.

Akting Natural Para Bintang Cilik

Menariknya dari film anak, bukan hanya dari ceritanya yang bikin kalian jadi anak-anak lagi, tapi juga dari para pemain yang berakting natural. Ekspresi jujur dan improvisasi mereka kadang menggemaskan.

Para pemain juga merepresentasikan jenis karakter manusia pada umumnya. Farraz Fatik sebagai Bima mencerminkan seorang anak idaman para orangtua. Alifia Lubis sebagai Melly, cewek ekstrover pemecah keheningan. Ali Fikri sebagai Alva, layaknya cowok nyebelin, suka usil, tapi setia kawan.

Kemudian, Clarice Cutie sebagai Niki yang mencerminkan cewek pintar yang kalem. Romaria sebagai Key, cewek tomboi yang realistis. Marcello sebagai Kevin, tampil sebagai cowok cuek, penyayang, dan suka berbagi. Lalu, pendatang baru, Adhiyat, cowok cool yang multitalenta, tapi sombong.

Terlepas dari akting natural dan improvisasi, beberapa pemain masih terlihat kaku. Ya, enggak bisa disalahkan sepenuhnya kepada pembuat film. Karena “namanya juga anak-anak”, berakting untuk layar lebar bukan tuntutan utama mereka.

Oh ya, kehadiran Christian Sugiono dan Kimberly Rider juga menyegarkan para penonton dewasa. Meski perannya enggak banyak, momen-momen yang mereka ciptakan cukup menyentuh.

Visual dan Scoring Rasa Petualangan

Desain produksi film Koki-koki Cilik 2 pun tampil warna-warni. Misal, kostum para pemain dengan topi ala petualangan, kostum superhero, dan jenis masakan yang dipilih. Memang, enggak lebih baik dari film pertama, tapi lebih kaya dari film garapan Ifa Isfansyah tersebut.

Cerita petualangan enggak lengkap kalau enggak ada musik untuk menggambarkan sekuensnya. Nada-nada yang didengarkan sesuai dengan mood adegan. Secara enggak langsung jadi faktor pelebur kisah heavy-nya.

***

Banyak nilai-nilai yang mudah diterapkan anak-anak melalui film Koki-koki Cilik 2. Pas banget rilis di masa liburan. Tenang aja, film ini klasifikasinya untuk semua umur, kok! Jadi aman. Kalian udah bisa menikmatinya mulai 20 Juni 2019.

Kalau udah nonton, kalian boleh kasih pendapat mengenai film ini di kotak review di atas artikel ini, ya. Jangan lupa untuk buang sampah pada tempatnya. Tungguin ulasan film lainnya hanya di KINCIR, ya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.