(REVIEW) Liam dan Laila: Suguhan Drama Minangkabau

Liam dan Laila
Genre
  • drama
  • keluarga
  • Romance
Actors
  • David Chalik
  • Gilang Dirga
  • Jonatan Cerrada
  • Pras Teguh
Director
  • Arief Malinmudo
Release Date
  • 04 October 2018
Rating
3 / 5

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.

Cerita: 6 | Penokohan: 7 | Visual: 7 | Sound Effect/Scoring: 7 | Penyutradaraan: 7 | Nilai Akhir: 6.8/10

Kisah cinta yang enggak direstui orang tua emang seringkali diangkat ke dalam layar lebar. Bisa dibilang kisah semacam ini masih sangat digemari oleh sebagian orang, apalagi yang pernah bernasib sama. Apalagi jika enggak direstui oleh orang tua karena berbeda agama atau berbeda suku, tentu sangat relevan untuk diangkat di masa kini.  

Liam dan Laila, sebuah suguhan terbaru dari rumah produksi Mahakarya Pictures. Film dengan nuansa budaya yang kental ini terinspirasi oleh kisah nyata tentang kisah cinta dua insan beda negara, berbeda budaya dan berbeda agama. Menariknya film ini sedikit mengungkapkan kebudayaan Minangkabau, Sumatera Barat.

Film ini bercerita tentang Liam (Jonatan Cerrada), pemuda asal Perancis, yang jatuh cinta kepada Laila (Nirina Zubir), gadis Minangkabau yang berpendidikan tinggi dan sangat menjunjung tinggi tatanan budaya kampung halamannya. Latar belakang yang jauh berbeda membuat Liam dan Laila menghadapi banyak tantangan dalam menjalani kisah asmara.

Cibiran, keraguan dan kecurigaan menghampiri keduanya. Akibat hal itu, Laila merasakan dilema yang mendalam. Di satu sisi dia berusaha memperjuangkan cintanya, namun di sisi lain dia juga harus menjalankan perannya sebagai seorang cewek yang memegang teguh adat Minangkabau.

Setelah memproduksi film Surau dan Silek (2017), Mahakarya Pictures lagi-lagi mengangkat sisi lain dari kehidupan orang Minangkabau. Film ini pun menyajikan dialog dalam dua bahasa yaitu Minang dan Indonesia, serta sedikit Inggris dan Perancis. Film yang digarap oleh Arief Malinmudo ini sebenarnya enggak memiliki alur cerita yang spesial ataupun twist plot yang berarti, hanya aja kisah yang disajikan tampak dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.  

Hal tersebut mungkin karena film ini memang terinspirasi dari kisah nyata. Jadinya enggak heran jika para penonton bisa dengan cepat beradaptasi dengan cerita yang ditampilkan. Sayangnya, ada beberapa adegan yang enggak natural dan berlebihan. Saking berlebihannya, bisa bikin lo bergumam "apaan sih?".

Salah satu contohnya, saat Liam yang tiba-tiba dituduh kabur dari rumah sakit sama perawat dan satpam di ATM. Padahal jelas-jelas Liam lagi megang uang dan berniat ingin membayarnya. Terus tiba-tiba bukannya langsung ngasih uangnya aja biar enggak dituduh, tapi Liam dan perawat serta satpam malah main kejar-kejaran. 

Untuk pemerannya, hampir semua aktor-aktris memainkan karakter mereka masing-masing dengan baik. Nirina Zubir yang sukses memainkan gadis Minang dengan logat khasnya. Enggak kurang dan enggak berlebihan juga. Sementara itu, peran Liam menjadi tantangan tersendiri bagi Jonatan. Gimana enggak? Saking totalnya, Jonatan mau enggak mau belajar memahami bahasa Minang. Padahal untuk berbicara bahasa Indonesia sendiri aja dirinya belum lancar.

Menariknya, film ini jadi debut pertama Jonatan berlaga di layar lebar. Meski begitu, karakter Liam diperankan dengan baik oleh Jonatan Cerrada, ekspresinya, dialognya, semua disampaikan dengan apik oleh aktor sekaligus penyanyi asal Belgia tersebut. Enggak terlihat kalau ini jadi kali pertamanya dia dalam berakting.

Selain Nirina dan Jonatan, Liam dan Laila juga diramaikan oleh pemeran pendukung seperti David Chalik yang memerankan Jamil, om-nya Laila yang membantu urusan Liam selama berada di ranah Minang. Praz Teguh sebagai Pian, adiknya Laila sekaligus keponakan Jamil. Karakter Pian bisa dibilang merupakan kunci humor dalam film ini. Celetukannya cukup menjadi hiburan tersendiri bagi para penonton.

Soal visual, film ini enggak nyajiin pengalaman sinema yang spesial. Sebagai gantinya, film ini ngasih pemandangan desa di Padang yang asri dan menyejukkan mata. Mengingat film ini mengambil lokasi syuting di Bukittinggi, Jakarta, dan juga Perancis. Untuk efek suaranya sendiri, sepanjang film lo akan disuguhkan salah satu original soundtrack yang dinyanyikan langsung oleh Jonatan Cerrada berjudul "Lintas Galaksi".  

Liam dan Laila akan dirilis di bioskop Tanah Air mulai 4 Oktober 2018 mendatang. Yap, satu pesan buat lo, tonton film ini tanpa memiliki ekspektasi apa pun, ya! Buat lo yang udah nonton, jangan sungkan-sungkan untuk kasih pendapat lo tentang film ini di kolom ulasan yang ada di bagian atas artikel ini, ya! 

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.