(REVIEW) Mank (2020)

Mank
Genre
  • biografi
  • drama
Actors
  • Amanda Seyfried
  • Arliss Howard
  • Gary Oldman
  • Lily Collins
Director
  • David Fincher
Release Date
  • 04 December 2020
Rating
3.5 / 5

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film Mank yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton.

Siapa yang suka menonton film karya sutradara David Fincher, seperti Gone Girl (2014), The Curious Case of Benjamin Button (2008), atau judul film lainnya? Enam tahun setelah merilis Gone Girl, Fincher akhirnya comeback lagi dengan film terbarunya yang berjudul Mank. Berbeda dengan film Fincher sebelumnya, Mank dirilis secara eksklusif di Netflix.

Fincher mungkin dikenal sebagai sutradara film thriller. Namun, dia juga pernah menggarap film biopik yang berjudul The Social Network (2010). Nah, Mank jadi film biopik kedua Fincher setelah The Social Network. Film ini juga dibintangi oleh berbagai aktor ternama, di antaranya Gary Oldman, Amanda Seyfried, dan Lily Collins.

Mank berkisah tentang kehidupan Herman J. Mankiewicz, seorang penulis naskah Hollywood di era 1920-an hingga 1950-an. Bukan menyorot semua perjalanan kehidupannya Mankiewicz, Mank fokus pada kisah Mankiewicz saat dia menggarap naskah film yang berjudul Citizen Kane (1941). Lewat film ini, kalian bakal tahu bagaimana lika-liku yang dihadapi Mankiewicz saat penulisan naskah Citizen Kane.

Bagaimana keseruan film terbarunya David Fincher ini? Langsung saja simak review KINCIR mengenai Mank berikut ini!

Kehidupan Hollywood Jadul yang Diceritakan Secara Lambat

Via Istimewa

Seperti sinopsis yang disebutkan di atas, Mank berlatar waktu para era jadul Hollywood, tepatnya di antara rentang waktu 1930-an hingga 1940-an. Yap, film ini merangkum perjalanan kisah Mankiewicz selama 10 tahun, mulai dari dia mendapatkan inspirasi untuk penggarapan naskah Citizen Kane hingga film tersebut dirilis dan mendapatkan penghargaan.

Dalam penyajian plotnya, Fincher menggunakan metode alur maju-mundur. Film dibuka dengan latar waktu 1940, di saat Mank baru mau memulai dalam penulisan naskah Citizen Kane. Lalu, kalian bakal dibawa mundur ke peristiwa sebelum adegan pembuka film, kemudian dibawa kembali ke 1940 dan dibawa mundur lagi ke tahun lainnya.

Supaya penonton enggak bingung dengan alur maju mundurnya Mank, setiap adegan flashback selalu diawali dengan teks yang memberi tahu waktu dan tempat adegan tersebut berlangsung. Teks tersebut seharusnya membantu kita supaya enggak tersesat dengan jalan cerita film ini. Sayangnya, perkembangan ceritanya yang lambat mungkin membuat penonton bakal sedikit tersesat saat peralihan antara adegan flashback dan adegan utamanya.

Via Istimewa

Mank sebenarnya bukan tipe film yang membuat penonton harus berpikir keras saat menyaksikannya. Namun, alur ceritanya yang lambat mungkin bisa membuat sebagian penonton merasa bosan saat menyaksikannya. Apalagi, kalian enggak bakal menemukan adegan dengan permasalahan dramatis atau plot twist di film ini.

Film ini seakan mengajak penonton untuk melihat perjuangan Mankiewicz tanpa dilebih-lebihkan. Bahkan, intrik politik Hollywood jadul di film ini juga terasa masuk akal dengan kenyataan yang ada. Mengingat Fincher begitu identik dengan film thriller, kalian dijamin bakal melihat sisi berbeda sang sutradara di Mank.

Berasa Balik ke Masa Lalu lewat Tampilan Visual dan Audionya yang Vintage

Via Istimewa

Film Hollywood modern dengan latar yang jadul sudah sering kita jumpai selama ini. Namun, film Hollywood dengan latar jadul selalu tampil dengan kualitas film berwarna sesuai zaman film tersebut diproduksi. Kali ini, Fincher tampaknya enggak mau tanggung-tanggung menghadirkan Hollywood jadul kepada penonton dengan membuat visual Mank menjadi hitam-putih.

Film hitam-putih di industri perfilman modern memang bukanlah hal yang baru. Itulah sebabnya, tampilan visual di Mank dibuat benar-benar seperti kualitas film hitam-putih yang dirilis di era 1930 atau 1940-an, mulai dari bercak hitam yang beberapa kali muncul di layar, transisi antaradegan yang benar-benar khas film jadul, hingga efek visual khas film jadul saat para karakter sedang mengemudikan mobil.

Enggak hanya dari segi visual saja. Efek suara dan musik latar adegan yang kalian dengar di Mank juga benar-benar sesuai dengan yang sering kalian dengar di film jadul. Dengan kualitas suara seperti ini, Mank seakan memiliki kualitas audio yang kurang maksimal jika dibandingkan film modern lainnya. Namun, itulah nilai estetis dari film jadul yang kembali ditampilkan di Mank.

Penampilan Gary Oldman dan Amanda Seyfried yang Mencuri Perhatian

Via Istimewa

Kalian yang pernah menonton berbagai film yang dibintangi oleh Gary Oldman, kalian pastinya setuju bahwa kualitas akting aktor tersebut tentu saja enggak perlu diragukan. Aktor yang pernah memenangkan Oscar ini juga dikenal sebagai salah satu aktor seribu wajah di Hollywood. Tentunya bukan hal yang sulit bagi Oldman untuk memerankan tokoh dunia nyata, yaitu Herman J. Mankiewicz, di film ini.

Selain Oldman, pemeran lainnya yang cukup menarik perhatian di Mank adalah Amanda Seyfried. Seperti Oldman, Seyfried juga memerankan tokoh yang ada di dunia nyata, yaitu Marion Davies, aktris Hollywood yang sempat tenar di era 1910-an hingga 1930-an. Saat Oldman dan Seyfried tampil dalam satu adegan, kedua aktor ini benar-benar menampilkan chemistry yang sangat bagus.

Pemeran pendukung lainnya yang ada di film ini juga tampil dengan sangat baik. Semua aktor di Mank mampu tampil layaknya orang-orang pada era 1930-an dengan sangat menyakinkan lewat tutur kata yang benar-benar sesuai dengan orang zaman tersebut. Ditambah lagi dengan dandanan mereka yang terlihat meyakinkan. Yap, tim kostum dan tata rias di Mank juga perlu diapresiasi atas penampilan para aktornya.

Apakah Mank Berpeluang Masuk Oscar 2021?

Via Istimewa

Sebelum dirilis, Mank disebut-sebut sebagai film yang bakal mampu bersaing untuk masuk dalam nominasi Oscar atau yang biasa disebut sebagai Oscar contender. Secara keseluruhan, berbagai aspek yang ditampilkan di Mank seharusnya mampu membuat film ini mendapatkan nominasi Oscar 2021, apalagi film biopik memang langganan masuk nominasi Oscar.

Jika nantinya Mank enggak berhasil masuk nominasi “Best Picture” atau “Best Director”, tentunya ada nominasi lain yang seharusnya mampu diraih oleh film ini. Melihat penampilan Gary Oldman dan Amanda Seyfried, Mank tentunya punya kesempatan untuk mendapatkan nominasi “Best Actor”, “Best Actress”, atau “Best Supporting Actress”.

Jika melihat aspek lainnya, Mank juga berpeluang mendapatkan nominasi “Best Costume Design”, “Best Makeup and Hairstyling”, dan “Best Production Design”. Nah, tinggal kita tunggu saja apakah Mank nantinya benar-benar dianggap layak bersaing di Oscar atau enggak.

***

Secara keseluruhan, Mank merupakan salah satu film berkualitas di 2020. Namun perlu diingat, film ini mungkin bukan buat semua orang, apalagi buat kalian yang suka menikmati film dengan plot dan adegan yang dramatis. Namun jika kalian penyuka sejarah, film ini tentunya enggak boleh kalian lewatkan.

Penasaran dengan filmnya? Kalian bisa nonton Mank secara eksklusif di Netflix mulai 4 Desember 2020. Kalau kalian sudah nonton film ini, jangan lupa tulis penilaian kalian di kolom review yang ada di bagian atas artikel ini, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.