(REVIEW) Mile 22: Laga Tinggi dengan Plot Rendah

Mile 22
Genre
  • Action
  • Adventure
  • Crime
Actors
  • CL
  • Iko Uwais
  • Lauren Cohan
  • Mark Wahlberg
  • Ronda Rousey
Director
  • Peter Berg
Release Date
  • 21 August 2018
Rating
3 / 5

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.

Cerita: 6 | Penokohan: 7 | Visual: 7 | Sound Effect/Scoring: 7 | Penyutradaraan: 7 | Nilai Akhir: 6,8/10

Sejak awal film ini dibuat, udah menarik perhatian penonton Indonesia soal keterlibatan aktor Indonesia dalam film Hollywood. Memang, bukan yang pertama kali aktor Indonesia terlibat dalam proyek Hollywood. Namun, film Mile 22 ini jadi yang pertama kali menempatkan aktor Indonesia dalam leading role keduanya.

Bercerita tentang  unit taktis elite Overwatch yang dipimpin oleh James Silva (Mark Wahlberg) beroperasi di atas hukum untuk menjaga keamanan Amerika. Mereka punya misi terbaru untuk mengangkut pencari suaka yang juga aset intelijen asing dengan informasi penting bernama Li Noor (Iko Uwais).

Cerita yang disuguhkan punya alur maju mundur. Cerita yang ditampilkan seakan menyimpan kemisteriusan sepanjang film. Lo bakal dibikin penasaran dengan alur yang tersaji. Malahan, lo bakal menebak-nebak mana plot klimaksnya.

Saking misteriusnya, lo sampai lupa karena kelamaan nunggu dan nebak-nebak kelanjutan cerita. Langkah yang cerdas bagi sutradara Peter Berg bikin alur cerita unik. Namun, alih-alih bikin penonton penasaran, jadi terasa membosankan karena kelamaan.

Bukan berarti buruk, hanya saja terlihat biasa. Bisa jadi karena dari awal enggak menawarkan sisi cerita yang menarik. Ya, Peter Berg seakan memfokuskan pada sosok aktor Indonesianya, Iko Uwais.

Uniknya, dalam film Mile 22 terdapat penggunaan bahasa Indonesia. Jadi hal baru yang bikin penasaran. Soalnya, jarang banget ada film Hollywood yang menggunakan bahasa Indonesia dengan porsi yang cukup banyak.

Memang unik, sayangnya, hal itu seakan terasa ganjil. Soalnya, film Mile 22 diceritakan berlatar di Asia Selatan dengan sebagian besar cameo-nya berwajah ras Mongolid, tapi bukan wajah Indonesia. Ganjilnya ketika terdapat backsound dari pasukan polisi yang berbahasa Indonesia. Sedangkan, wajah para polisinya bukan wajah Indonesia dan bukan berada di Asia Selatan.

Satu sisi, hal itu mendongkrak Indonesia menjadi lebih dikenal dunia. Begitu juga dengan keberadaan Iko Uwais yang sekaligus mengenalkan seni silat ke dunia. Namun di sisi lain, penggunaan Bahasa Indonesia di film ini seakan kurang cocok. Soalnya, enggak sesuai latar dan deskripsi filmnya.

Sedangkan, laga yang ditampilkan bikin lo bangga dengan Iko Uwais. Namun, buat lo yang mengharapkan Iko berlaga sadis layaknya di waralaba The Raid, lo harus buang jauh ekspektasi itu. Yap, lo cukup nonton film ini tanpa berekspektasi apa pun.

Iko Uwais udah dikenal sebagai aktor martial art Indonesia yang tengah go international. Hal yang jadi inspirasi para aktor-aktris Indonesia untuk memperbaiki kualitas akting. Apalagi, Iko jadi leading role kedua sebagai agen mata-mata bernama Li Noor. Dia berhasil menampilkan aksi secara maksimal.

Film ini juga dibintangi oleh Mark Wahlberg sebagai James Silva. Boleh diakui, meski Wahlberg jadi pemeran utama, aksinya boleh diadu dengan Iko. Yap, lo bakal bisa nilai kalau Iko lebih menarik perhatian dibandingkan Wahlberg.

Selain itu, ada Lauren Cohan sebagai Alice Kerr dan Ronda Rousey sebagai Sam Snow. Keduanya berhasil mencitrakan diri sebagai agen cewek yang badass. Enggak hanya punya tampang penuh pesona, aksinya di film Mile 22 bikin lo salah fokus. Ditambah, ada Lee Chae-rin alias CL, mantan personel girl band 2NE1.

Visual yang ditampilkan layaknya film-film agen rahasia lainnya. Enggak terlihat efek visual yang bombastis. Meski begitu, masih ada beberapa adegan dengan efek yang bikin lo berkata “Wow”. Sedangkan efek suara juga enggak ada yang terasa spesial. Namun, bukan berarti enggak bagus. Sebenarnya, daya tarik utama film Mile 22 adalah keberadaan Iko Uwais.

Kabarnya, film ini bakal dibikin trilogi. Jadinya, buat lo penggemar film laga, mata-mata, pasukan khusus, dan penggemar Iko, lo harus nonton film ini. Film ini ber-rating 17 tahun ke atas. Jadi kalau lo mau ngajak anak-anak di bawah umur, mending lo urungkan. Soalnya, khawatir adegan kekerasannya bakal bikin mereka trauma. Film ini udah bisa lo tonton mulai 21 Agustus 2018. Kalau lo udah nonton filmnya, yuk, kasih rating versi lo di kolom review di artikel ini, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.