(REVIEW) Mortal Kombat (2021)

Mortal Kombat
Genre
  • Action
Actors
  • Hiroyuki Sanada
  • Joe Taslim
  • Lewis Tan
  • Ludi Lin
  • Max Huang
Director
  • Simon McQuoid
Release Date
  • 14 April 2021
Rating
3.5 / 5

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film Mortal Kombat (2021) yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton.


“In this world nothing can be said to be certain, except death and taxes,” – Benjamin Franklin.

Quotes di atas bisa dibilang udah enggak relevan lagi sekarang. Soalnya, ada satu hal yang hukumnya udah pasti banget, khususnya di dunia pop culture. Apa lagi kalau bukan fakta bahwa film adaptasi video game pasti jelek.

Memang enggak semua film adaptasi video game mutlak buruk seperti Monster Hunter yang rilis di awal tahun. Pokemon Detective Pikachu contohnya. Film live action ini mampu menembus batas dengan sajian sinema yang dapat diterima penggemar game Pokemon maupun penikmat film.

Mortal Kombat (2021) pun berusaha mengikuti jejak langkah Pokemon Detective Pikachu. Tayang di bioskop Indonesia mulai 14 April 2021, film yang mengadaptasi franchise game fighting legendaris ini berupaya untuk memanjakan penggemar setia Mortal Kombat sekaligus dapat diterima movieholic.

Lalu, apakah Mortal Kombat – yang merupakan versi reboot dari versi orisinal (1995) – bisa menjadi film adaptasi video game selanjutnya yang sukses dan bisa diterima khalayak banyak? Ataukah film ini kembali mengikuti jejak pendahulunya yang dianggap gagal memenuhi ekspektasi dan bahkan dianggap sebagai guyonan?

Yuk temukan jawaban dari pertanyaan di atas dalam ulasan khas dari KINCIR untuk Mortal Kombat berikut ini!

Persembahan Spesial untuk Penggemar Setia Mortal Kombat

Disutradarai oleh Simon McQuoid, sinopsis Mortal Kombat mengadopsi premis utama cerita dari franchise game fighting ini: turnamen hidup mati antara Bumi (Earthrealm) dan dunia luar (Outworld). Bedanya, kali ini ada karakter orisinal yang belum pernah ada di seri Mortal Kombat sebelumnya, yakni Cole Young.

Karakter yang diperankan oleh Lewis Tan ini dikisahkan sebagai petarung MMA yang sebenarnya kurang berbakat dan hanya bertarung demi mendapatkan uang. Hidup sang petarung berubah setelah dia bertemu dengan seorang petarung misterius bernama Jax (Mehcad Brooks) yang memberitahukannya tentang tanda lahir misterius. Tanda lahir tersebut menandakan bahwa Cole adalah petarung yang terpilih mewakili Bumi untuk turnamen Mortal Kombat.

Di luar hadirnya Cole Young sebagai karakter orisinal, hal yang patut diapresiasi dari film ini adalah “kesetiannya” pada source material. Hampir semua aspek yang ada di film ini benar-benar mengikuti ciri khas game Mortal Kombat, mulai dari penokohan, aksi brutal nan sadis, hingga kostum karakter yang tidak bisa dibilang sama persis, tapi pasti familier di mata penggemar setia.

Cole Young, karakter orisinal yang takkan kalian temukan di semesta game Mortal Kombat.
Cole Young, karakter orisinal yang takkan kalian temukan di semesta game Mortal Kombat. Via Istimewa.

Desain karakter menjadi nilai plus lainnya di film ini. Mayoritas karakter digambarkan persis seperti yang ada di game. Penulis merasa harus apresiasi desain karakter Kung Lao dengan topinya yang khas. Pun dengan kostum Shang Tsung yang persis seperti di game dan enggak tampil modern seperti di film Mortal Kombat orisinal.

Selain itu, sebagai penggemar Mortal Kombat, adegan aksi brutal dan sadis yang jadi trademark waralaba ini tentu menjadi salah satu hal yang paling ditunggu. Film ini memang berhasil menyajikan visual yang memanjakan mata dengan koreografi yang tidak bisa dibilang istimewa, tapi juga tidak bisa dibilang buruk.

Sayangnya, momen-momen “Fatality” atau “Flawless Victory” di film ini sedikit ternoda dengan sensor dari pihak Lembaga Sensor Film (LSF). Memang pihak terkait sudah mengonfirmasi tidak ada potongan durasi. Namun, sensor pada film ini sangatlah “kasar” sehingga rasanya seperti menonton adegan-adegan “dewasa” di televisi.

Tentu hal ini sangat disayangkan mengingat film ini sudah diberi rating dewasa (17 tahun ke atas). Jika ingin menonton versi tanpa sensor, ada baiknya kalian berlangganan HBO Max dan menunggu versi streaming-nya rilis pada 23 April 2021.

 

Duet Mengesankan Joe Taslim dan Hiroyuki Sanada

Bi-Han/Sub-Zero (Joe Taslim) dan Hanzo Hasashi/Scorpion (Hiroyuki Sanada).
Bi-Han/Sub-Zero (Joe Taslim) dan Hanzo Hasashi/Scorpion (Hiroyuki Sanada). Via Istimewa.

Sebagai orang Indonesia, enggak bisa bohong alasan penulis untuk nonton dan penasaran dengan Mortal Kombat adalah masuknya Joe Taslim sebagai salah satu karakter utama. Di film ini, dia kebagian jatah peran sebagai Bi-Han alias Sub-Zero, salah satu tokoh antagonis yang perannya cukup krusial di semesta game fighting ini.

Kabar baiknya, Joe Taslim membuktikan kemampuannya sebagai salah satu aktor Indonesia kenamaan yang sudah punya reputasi baik di Hollywood. Akting aktor kelahiran Palembang ini menjadi yang paling menonjol di antara aktor dan pemeran lainnya.

Sepanjang film, Joe Taslim memang terbilang sangat jarang menampilkan keseluruhan wajahnya karena memerankan Sub-Zero yang menggunakan topeng penutup mulut. Namun, sorotan matanya sudah lebih dari cukup untuk menunjukkan kebengisan Sub-Zero sebagai pendekar berdarah dingin.

Selain Joe Taslim, kenikmatan dalam melihat aktor beradu akting juga bisa dilihat dari seorang Hiroyuki Sanada yang memerankan Hanzo Hasashi/Scorpion. Aktor Jepang ini juga tampil dengan sangat gagah dan karismatik seperti perannya di The Wolverine, 47 Ronin, dan The Last Samurai.

McQuoid bisa dikatakan mengambil langkah yang tepat untuk menjadikan Joe Taslim dan Hiroyuki Sanada sebagai tandem utama di film ini. Adegan tarung keduanya terasa begitu spesial. Tak hanya urusan efek visual dan adegan brutal khas Mortal Kombat, akting kedua juru peran ini terlihat “hangat” dengan chemistry yang sangat kuat.

 

“Digendong” Lima Menit Pertama dan Terakhir

Via Istimewa

Joe Taslim dan Hiroyuki Sanada memang menjadi garda terdepan di film ini. Mungkin kalian juga telah memperkirakannya setelah melihat poster atau trailer yang selalu menonjolkan dua aktor ini.

Namun, sayang beribu sayang, jika kalian berekspektasi kedua aktor serta karakter yang diperankannya tersebut punya porsi tampil yang signifikan, atau yakin kalau plot Mortal Kombat bakal berfokus ke dua karakter ini, siap-siap aja merasa kecewa!

Kedua aktor ini secara keseluruhan punya porsi tampil yang terbilang singkat. Joe Taslim memang sedikit lebih sering terlihat di layar. Namun, Hiroyuki Sanada hanya mendapat porsi di menit-menit awal dan akhir film. Pun dengan adegan tarung Sub-Zero dan Scorpion yang seakan memang dipersiapkan hanya untuk lima menit awal dan akhir.

Yap, nonton Mortal Kombat versi reboot ini rasanya bila diibaratkan seperti sedang mendaki gunung, tapi harus melewati lembah terjal sebelum mencapai puncak. Kenikmatan nontonnya terasa begitu klimaks di menit-menit awal (*spoiler: adegan tarung Hanzo Hasashi dan Bi Han dengan latar zaman feodal Jepang) yang bahkan bisa membuat kalian berekspektasi bahwa keseluruhan film akan terasa seperti itu.

Mortal Kombat 2021.
Mortal Kombat 2021. Via Istimewa.

Ironisnya, film ini memaksa penontonnya untuk “turun ke jurang” setelah adegan epik tersebut tuntas. Setelahnya, kualitas plot, akting, dan dialog rasanya seperti terjun bebas. Khususnya pada adegan keluarga Cole. Lewis Tan dan lawan mainnya terasa tidak bersinergi, apalagi pemeran ibu dan anak yang harus diakui terlihat sangat canggung.

Makanya, kesan epik dan elegan yang ditampilkan dari adegan tarung di lima menit pertama benar-benar sirna. Penulis pun enggak heran jika di pertengahan film, terutama kalau kalian bukan penggemar setia Mortal Kombat, merasa bosan atau ngantuk karena adegan yang disajikan memang tidak begitu esensial dan bahkan terasa receh. Jika saja tak ada jokes-jokes dari Kano (Josh Lawson), semua terasa bakal lebih membosankan.

Setelah hampir satu jam bagai berada di lembah tanpa dasar, film ini untungnya kembali “mengangkat” penontonnya dengan menampilkan duet Joe Taslim dan Hiroyuki Sanada dalam adegan tarung klimaks antara Sub-Zero dan Scorpion. Namun, sama seperti di bagian awal, kalian cuma bisa menikmati keduanya beradu akting kurang lebih lima menit saja.

***

Saat menontonnya pertama kali, film ini mungkin sesuai dengan dugaan kalian akan kebanyakan film adaptasi video game pada umumnya. Di luar “kesetiaannya” pada semesta Mortal Kombat, film ini tak mampu memuaskan penikmat film yang bukan berasal dari kalangan setia waralaba tersebut.

Namun, bagi kalian yang sudah bermain Mortal Kombat sejak lama, film ini penulis rasa sudah cukup memuaskan. Mortal Kombat versi reboot ini adalah sebuah film adaptasi video game yang benar-benar lekat dengan source material-nya terbilang sangat jarang hingga saat ini.

Jelas terlihat bahwa Morta lKombat memang menjadi persembahan spesial untuk penggemar setia. Lagipula, apa yang diharapkan dari film adaptasi video game? Setidaknya, ada sesuatu yang bisa dibanggakan dari film ini yang bisa membuat satu pihak merasa puas. Tidak seperti Monster Hunter yang sangat keluar jalur, baik dari segi kualitas maupun adaptasi source material-nya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.