(REVIEW) Perempuan Tanah Jahanam (2019)

perempuan tanah jahanam
Genre
  • horor
  • thriller
Actors
  • Ario Bayu
  • Christine Hakim
  • Marissa Anita
  • Tara Basro
  • Zidni Hakim
Director
  • Joko Anwar
Release Date
  • 17 October 2019
Rating
4 / 5

*(SPOILER ALERT) Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang semoga saja enggak mengganggu buat kalian, ya.

Ketika dikabarkan Joko Anwar menggarap film horor lagi, enggak sedikit pencinta film Indonesia yang penasaran dan enggak sabar nunggu. Akhirnya, naskah yang udah dipersiapkan Joko Anwar selama 10 tahun ini bisa ditonton di layar lebar berjudul Perempuan Tanah Jahanam yang tayang mulai 17 Oktober 2019.

Film Perempuan Tanah Jahanam menceritakan perempuan kota yang kembali ke daerah asal. Ternyata, penduduk di kampung halamannya telah lama mencari dirinya demi mengakhiri kutukan di sana.

Dini (Marissa Anita) menemani Maya (Tara Basro) ke kampung halaman untuk mendapatkan hak waris tanah keluarga Maya. Sayang, desa yang mereka kunjungi bukan desa biasa. Berhasilkah Maya menghentikan kutukan dan keduanya keluar dari desa menyeramkan tersebut?

Setelah ulasan singkat dari KINCIR beberapa saat setelah screening film Perempuan Tanah Jahanam, kali ini akan diulas lebih dalam. Yuk, cek di bawah ini!

Drama Gore Keluarga yang Jahanam

Via dok. rapi films

Mulai dari poster teaser, poster resmi, cuplikan teaser, sampai trailernya, kita disuguhkan dengan sebuah tontonan yang akan menguras “emosi”. Ya, bukan hanya merasa simpati dengan para karakter, tapi juga merasa kesal dengan atmosfer dan jump scare yang sukses bikin parno.

Sebagai informasi, Perempuan Tanah Jahanam punya judul dalam Bahasa Inggris, yaitu Impetigore. Berasal dari kata “impetigo” yang berarti penyakit kulit, dan “gore” yang berarti kekerasan atau darah. Nah, dari judulnya aja udah bisa kebayang “jahanam-nya” film ini.

Via dok. rapi films

Mengingat naskahnya udah disiapkan sejak lama, rasanya banyak yang optimis dengan adanya film Perempuan Tanah Jahanam untuk mendongkrak lagi kemajuan film Indonesia, khususnya horor. Apalagi, kembalinya Joko ke film horor menjadi hal yang ditunggu-tunggu.

Soal dialog, Joko masih konsisten dengan kata-kata lugas yang sesuai realita. Gaya ceplas-ceplos dengan sekuens yang to-the-point jadi khas atas film-filmnya. Bukan hanya kata-kata kasar, jujur, dan apa adanya, beberapa adegan yang dianggap vulgar pun bisa bikin penonton bergidik ngeri.

Sejujurnya, film yang bergenre supranatural psychological horor ini punya plot layaknya drama biasa. Bahkan enggak ada horor-horornya. Hebatnya, Joko bisa membalutnya dengan kengerian dan mentranformasikan “mimpi buruknya” ke penonton bahkan sejak adegan awal.

Pemain Keluar dari Zona Nyaman

Bukan bermaksud melebihkan, rasanya enggak banyak sutradara dan pemain yang bisa mengeksplorasi peran sampai keluar dari zona nyaman. Dalam Perempuan Tanah Jahanam, para pemain menampilkan akting yang patut diacungi jempol.

Tara Basro sebagai Maya sekali lagi membuktikan bahwa dirinya bukan “aktris kaleng-kaleng”. Lewat ekspresi dan emosinya, penonton bisa merasakan efek psikologi yang dialami Maya sepanjang film.

Via dok. rapi films

Kemudian, Marissa Anita sebagai Dini sukses tampil sebagai pemeran pendukung yang aktingnya cuma bikin penonton geleng-geleng kepala. Bukan buruk, melainkan karena Joko bisa mengarahkannya menjadi “segila” itu.

Selain itu, ada Christine Hakim sebagai Nyi Misni yang benar-benar keluar dari zona nyaman. Di film produksi Rapi Films ini, Christine pertama kalinya bintangi film horor dan pertama kalinya menjadi antagonis. Aktingnya patut diberi standing ovation, karena hanya sepatah dan dua patah kata darinya bisa bikin merinding.

Via dok. rapi films

Asmara Abigail yang sukses sebarkan tagar #KerasaNggak juga tampil total. Terbukti dari Bahasa Jawa yang diucapkannya terdengar halus. Karakternya juga tampil mengejutkan dan penuh misteri sejak awal.

Lalu, sosok Ki Saptadi yang diperankan Ario Bayu juga sama mengerikannya dengan Nyi Misni. Sosok pemimpin desa yang menanggung beban kutukan satu desa bisa mengubah image Ario yang kebapakan menjadi mengerikan.

Sinematografi Angker dan Penuh Teror

Via dok. rapi films

Selain para aktor yang patut diacungi jempol, desain produksi film Perempuan Tanah Jahanam memang enggak ada duanya. Jika dibandingkan dengan Pengabdi Setan (2017) yang penuh jump scare dalam kegelapan, film ini penuh dengan kebrutalan yang terus memacu adrenalin.

Petualangan seru sejak adegan awal berhasil tampil konsisten. Enggak perlu banyak hantu untuk bikin penonton teriak-teriak, lewat pergerakan kamera dan suasana, Joko juaranya.

Via dok. rapi films

Terbukti dari warna merah, hijau, abu-abu, dan hitam yang mendominasi. Enggak ada mood menyenangkan sama sekali sejak awal sampai film selesai.

Scoring klasik juga mewarnai film kolaborasi Base Entertainment, Ivanhoe Pictures, dan CJ Entertainment ini. Berdurasi 106 menit, dianjurkan nonton di bioskop yang punya teknologi Dolby Atmos, biar makin kerasa.

Cinta Bisa Mengubah Manusia

Via dok. rapi films

Drama keluarga yang ditampilkan mirip dengan Pengabdi Setan. Ujung-ujungnya karena saking cinta terhadap seseorang atau sesuatu yang mengubah manusia lebih menyeramkan dari iblis. Film ini pun mengajarkan kita untuk mencintai sewajarnya.

Perempuan Tanah Jahanam juga menampilkan sisi gelap manusia. Mulai dari karakter Maya dan Dini yang rela menantang bahaya demi rasa penasaran dan iming-iming harta. Lalu, keluarga Maya yang menghalalkan segala cara demi sebuah kehormatan. Begitu juga dengan Nyi Misni yang rela menutupi dosa masa lalu, kiranya untuk melindungi desa.

Via dok. rapi films

Satu lagi, bukan Joko Anwar namanya jika enggak menyelipkan easter egg dan referensi karya sebelumnya dalam film terbarunya.

Film ini cocok buat pencinta film horor slasher dan psikologi yang rela dadanya dibuat bergemuruh sepanjang film. Buat yang suka parno, rasanya harus siapkan mental untuk nonton film ini. Dengan kata lain, film ini hanya untuk pemberani.

***

Perempuan Tanah Jahanam tayang mulai 17 Oktober 2019. Diperuntukkan untuk 17 tahun ke atas, dianjurkan untuk enggak bawa anak-anak, ya.

Buat kalian yang udah nonton filmnya, bagikan pendapat kalian di kotak review yang ada di awal artikel ini, dan ikuti ulasan film lainnya hanya di KINCIR.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.