(REVIEW) Smallfoot: Dilema Animasi dan Musikal

Smallfoot
Genre
  • Action
  • Animation
  • Comedy
Actors
  • Channing Tatum
  • Common
  • James Corden
  • LeBron James
  • Zendaya
Director
  • Karey Kirkpatrick
Release Date
  • 05 October 2018
Rating
3 / 5

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.

Cerita: 6 | Penokohan: 7 | Visual: 7 | Sound Effect/Scoring: 7 | Penyutradaraan: 7 | Nilai Akhir: 6.8/10

 

Film animasi memang udah dicitrakan menyenangkan. Meski premisnya sederhana, para sineas ngasih kelebihan karyanya lewat unsur lain seperti visual ataupun scoring. Salah satunya film Smallfoot yang minim promo di Indonesia, tapi hasilnya ternyata enggak seminim itu.

Menceritakan Yeti muda bernama Migo yang menyajikan sudut pandang unik dari bangsa mereka yang menganggap legenda manusia adalah sesuatu yang fiktif. Namun, berita mengenai pertemuannya dengan seorang manusia yang mereka sebut “smallfoot, bernama Percy yang bikin dia terkenal. Dia membantunya untuk mendekati gadis impiannya. Begitu juga Migo yang juga sedang mendekati gadis impiannya. Sayangnya, hal itu malah bikin bangsa Yeti cemas karena ternyata ada dunia lain di luar desa bersalju mereka.

Film Smallfoot menawarkan perjalanan animasi yang hidup dan memanjakan mata. Enggak hanya untuk anak-anak, buat penonton dewasa pun masih terasa menghibur. Bisa dibilang, film ini bukan bertema anak-anak, tapi para filmmaker-nya bisa mengeksekusi dengan apik dan cocok di berbagai kalangan.

Seperti kebanyakan film animasi, Smallfoot juga menyuguhkan animasi komedi pengundang tawa. Kalau biasanya digambarkan persahabatan dua makhluk yang berbeda dengan komunikasi yang sama, film ini berbeda. Plot yang manusiawi dan hewaninya terjadi saat manusia dan yeti yang sama-sama enggak mengerti bahasa masing-masing, tapi mencoba untuk saling memahami.

Premis cerita yang digambarkan tiba-tiba jadi menarik ketika Migo mempertanyakan soal aturan dari bangsanya. Film ini benar-benar mengajak lo untuk berpikir kritis dan mempertanyakan soal hukum kehidupan. Bukan berarti ngajarin anak-anak atau lo untuk mempertanyakan eksistensi kehidupan sampai soal ketuhanan, ya! Film ini lebih menampilkan sisi keberanian dalam mengemukakan pendapat.

Ada hal yang serasa janggal soal genre film yang dibawakan. Film ini punya banyak soundtrack yang bisa dibilang asik. Kalau dibilang film musikal, film ini enggak seperti musikal, tapi punya banyak nyanyian. Lalu, soal plot cerita yang terlalu cepat mengalir. Meski begitu, film ini enggak terlalu mengecewakan, kok!

Penulis sekaligus sutradara, Karey Kirkpatrick, bikin karakter dalam film ini terlihat canggih dan deep untuk mengeksplorasi premis cerita dengan caranya yang natural dan menyenangkan. Banyak hal yang sebenarnya klise, tetapi Kikpatrick bisa meramunya layaknya pelajaran di sekolah. Seperti tentang caranya bersikap meski diremehkan, hormat kepada orangtua, saling menyayangi antar makhluk hidup, dan soal menjaga alam.

Meski berbentuk animasi, film ini masih bertabur bintang. Memang, Warner Bros terkenal dengan animasinya yang pengisi suaranya terdiri dari kumpulan bintang papan atas. Karakter Migo disuarakan oleh Channing Tatum. Tampaknya lucu jika membayangkan seorang Tatum yang karismatik, menyuarakan sosok Migo yang gembul dan lucu.

Ada juga Percy, manusia yang dikenal “smallfoot” ini disuarakan oleh James Corden. Buat lo yang suka nonton tayangannya, pasti lo setuju bahwa Percy benar-benar tampak seperti Corden dengan tampilan yang lebih kurus. Selain itu, ada Zendaya yang menyuarakan karakter Meechee. Lo bakal langsung jatuh hati mendengar Meechee bernyanyi.

 

Selain itu, film ini juga dimeriahkan oleh LeBron James, pemain basket professional yang menjadi pengisi suara karakter Gwangi. Gina Rodriguez sebagai Kolka, Yara Shahidi sebagai Brenda, dan Ely Henry sebagai Flee. Diramaikan pula oleh Common, rapper ternama yang juga memeriahkan film Smallfoot dengan lagu rap-nya.

Film Smallfoot enggak hanya menampilkan pesona para pengisi suara, tapi juga pesona dari visualnya. Memang, belum bisa menyamai visual kompetitornya, tapi yang pasti, film ini bikin lo makin bersemangat nonton. Sang sutradara juga pandai bikin film ini layaknya film liburan, meski enggak dirilis pada musim liburan.

Nilai lebih yang terlihat di film Smallfoot yaitu efek suara yang bikin eargasm. Bahkan, sampai bikin badan lo goyang-goyang. Lagu-lagu kekinian yang berunsur semua umur ini bikin siapapun nyaman mendengarkan. Suara-suara para karakternya pun dibikin lucu, ramah, dan enggak membosankan.

Enggak sedikit makna mendalam yang bisa lo dapatkan di film Smallfoot. Berbagai kehangatan bisa lo dapatkan pada dinginnya salju di latar tersebut. Mulai dari kebersamaan, hingga kasih sayang seorang bokap ke anaknya. Meski bermaksud untuk menguras emosi penonton, adegan harunya kurang mendalam. Enggak bikin lo nangis, tapi bikin lo ngembeng air mata.

Film ini cocok buat lo yang mau merasakan suasana liburan di tengah pekerjaan yang menumpuk, Lo bisa ajak adik, anak, atau keponakan lo buat nonton film ini. Lo juga bisa ajak keluarga lo buat sama-sama family time. Film ini udah bisa lo tonton mulai 5 Oktober 2018. Buat lo yang udah nonton, lo bisa kasih ulasan lo di kolom penilaian yang ada di awal artikel.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.