(REVIEW) The Dark Tower: Penyelamatan Dunia dari Kegelapan

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.

Cerita: 8 | Penokohan: 7 | Efek Suara/Scoring: 8 | Visual: 8 | Nilai Akhir: 7,75/10

Hollywood lewat Nikolaj Arcel telah memindahkan dunia The Dark Tower karya Stephen King ke layar lebar. Sebelumnya, proyek ini terbengkalai selama 10 tahun di tangan J. J. Abrams dan Ron Howard. Bersama Sony Pictures, The Dark Tower berhasil ngegaet banyak penonton hingga masuk dalam 10 besar Box Office dalam beberapa hari penayangannya.

Via Istimewa

Film ini menceritakan sebuah menara bernama Dark Tower yang berdiri kokoh di tengah banyaknya dunia, di Bumi dan tempat lainnya. Menara tersebut bertujuan menyeimbangkan segala dunia. Dalam cerita, kalau menara tersebut hancur, kegelapan dan ancaman dari luar bakal menguasai dan memorakporandakan semua kehidupan.

Film dibuka dengan beberapa anak-anak yang dipaksa duduk pada sebuah alat lalu berteriak. Teriakan mereka sedikit demi sedikit menghancurkan menara. Nyatanya, hal tersebut merupakan mimpi yang dialami oleh pemeran utama, Jake Chambers (Tom Taylor).

Mimpi buruk yang setiap malam menghantuinya membuat Jack menggambar semua mimpinya. Jake pun disangka gila oleh keluarga dan teman-temannya. Lewat mimpinya, Jake melihat berbagai bayangan mengerikan, termasuk bayangan sang gunslinger, Roland Deschain (Idris Elba).

Makin lama mimpinya makin jelas, dia pun ngelihat orang-orang misterius mengincarnya. Lalu, mimpi tersebut merujuk ke sebuah rumah kosong yang ternyata merupakan portal menuju ke dunia tengah, tempat sang gunslinger terakhir hidup. Sayangnya, hal itu bikin kedua ortunya terpaksa ngirim Jake ke rumah sakit khusus anak-anak dengan gangguan kejiwaan.

Ternyata, dunia yang dimimpikan Jake benar adanya. Roland yang seorang gunslinger harus melindungi menara dari ancaman dunia kegelapan yang dipimpin oleh Walter O’Dim (Matthew McConaughey). Walter bisa aja ngebunuh Roland, tapi hal itu enggak bisa dilakuin. Soalnya, Roland merupakan satu-satunya gunslinger yang masih hidup dan tahan terhadap sihir Walter.

Perjuangan Roland dalam melindungi menara mendapat bantuan dari Jake. Lewat portal yang dilihat  Jake dalam mimpinya, dia bisa berada di dunia tengah dan nemuin Roland yang sedang terlibat pertempuran sengit dengan Walter.

 

Kehadiran Jake tentunya semakin menambah kekuatan dari Roland. Namun, hal ini sangat dihindari oleh Walter. Dia terganggu dengan kehadiran Jake di dunianya lalu berencana menculik Jake dan menggunakan kekuatan spesial Jake buat kembali menyerang menara.

Film ini cocok buat lo yang suka film laga, petualangan, dan imajinasi. Tim produksi sukses menggabungkan ketiga genre tersebut jadi sebuah film yang enggak membosankan. Apalagi, aktor kenamaan, Idris Elba, sebagai pemeran utama memberikan penampilan terbaiknya. Lewat penggunaan pistol, Elba cocok sebagai gunslinger.

Selain itu, penampilan McConaughey sebagai Walter, bisa dibilang berhasil. Dia sukses jadi seorang penjahat yang menjengkelkan dengan kekuatan sihir yang mengagumkan. Ini enggak mengherankan, sih, soalnya McConaughey dan Elba dikenal sebagai aktor andal Hollywood.

Karena tiga genre tersebut, film menyajikan petualangan dan aksi laga yang baik. Cerita fantasi yang ada di dalamnya tersalurkan ke mata penonton dengan tampilan visual yang bagus. Ditambah, segi visual dalam film ini begitu mendetail sehingga hasilnya enggak serendah rating-nya di Rotten Tomatoes.

Via Istimewa

Buat yang belum tahu, novel King yang dijadiin acuan buat The Dark Tower sebenarnya terbagi dalam tujuh buku dan dua buku tambahan yang diterbitin dari 1982 hingga seri terakhirnya pada 2004. Kalau baca novelnya, lo bakal nemuin beberapa perbedaan dari filmnya.

Bisa dibilang, Arcel ingin membuat adaptasi yang bebas dari novel tersebut. Misalnya, dia mengganti latar belakang karakter utamanya hingga warna kulit sang gunslinger. Film The Dark Tower ini sebenarnya masih pakai beberapa cerita King. Namun, Arcel melepaskan tone “Dark Tower” versi novel agar bisa menggaet cakupan penonton yang lebih luas.

Via Istimewa

Makanya, film ini kayak kehabisan durasi dan banyak sekali yang disingkat. Buat yang enggak baca novelnya, pasti bakalan ngerasa biasa aja. Sedangkan, buat penggemar The Dark Tower Saga, film ini terlihat kurang menarik karena enggak terlalu ngevisualisasiin novelnya.

Saking banyaknya plot yang kosong, lebih menarik kalau film ini ada lanjutannya. Soalnya, banyak cerita yang enggak tersampaikan dengan lengkap yang pada akhirnya nimbulin banyak pertanyaan di akhir cerita. Karena bukunya ada tujuh seri ditambah dua cerita tambahan, bakal lebih menarik kalau dibuat film layaknya serial Harry Potter.

Via Istimewa

Buat yang suka novel serinya, The Dark Tower enggak bisa mencapai ekspektasi. Namun, film ini tetap bisa dinikmati para pencinta action flick, terutama buat orang-orang yang menyukai genre koboi dan legenda gunslinger. Ditambah, ada hal-hal mistis yang menyebabkan film ini masuk genre fiksi ilmiah klasik era 1980-an.

Nah, buat lo yang penasaran sama film ini dan mau ngelihat novel The Dark Tower Saga lewat film, lo udah bisa lo nikmatin mulai hari ini (23/8) di bioskop seluruh Indonesia. Tonton dulu, yuk, cuplikannya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.