Serba-serbi Festival Film Indonesia 2018 yang Mesti Lo Tahu

Festival Film Indonesia 2018 baru aja digelar (9/12). Kemeriahannya masih begitu terasa. Piala Citra sudah dibagi-bagiin buat semua insan perfilman Indonesia yang terpilih. Gelaran ini menyisakan beberapa cerita, tentang perjuangan para sineas selama setahun terakhir ini demi menghasilkan tontonan berkualitas bagi penonton.

Sejumlah kategori yang diumumkan telah menemukan pemenangnya. Namun, ada beberapa hal yang masih bisa dibahas. Hal-hal menarik ini jadi kenangan tersendiri dalam gelaran FFI 2018. Yuk, simak rangkumannya!

1. Film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak Cetak Rekor

Via istimewa

Semenjak FFI 2004 (setelah FFI digelar lagi, sebelumnya vakum dari 1992), film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak menjadi satu-satunya film yang berhasil menyentuh dua digit penghargaan. Yap, film garapan Mouly Surya ini menyabet 10 piala tahun ini. Mulai dari “Penulisan Skenario Asli Terbaik”, “Penata Suara Terbaik”, “Sutradara Terbaik”, “Pemeran Pendukung Wanita Terbaik”, “Pemeran Utama Wanita Terbaik”, sampai “Film Terbaik”, semuanya disikat oleh film yang memang gaungnya udah sampai mancanegara ini.

Yap, ini adalah sebuah rekor yang layak kita acungin jempol. Soalnya, belum ada film yang bisa meraih pencapaian sepeti ini. Mungkin ini jadi kado terbaik buat Mouly Surya yang selama setahun ini sudah sering naik-turun panggung pengharagaan film.

2. Marsha Timothy Raih Lima Piala Berbeda dari Satu Film

Via istimewa

Belum jauh-jauh dari kejayaan film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak. Marsha Timothy berhasil menyabet lima piala sekaligus dari satu peran dan satu film yang dia mainkan. Sebelumnya, lewat film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak, Marsha juga sudah naik empat panggung penghargaan berbeda.

Mulai dari Piala Maya, Festival Film Tempo, Festival Film Bandung, dan yang paling membanggakan, penghargaan “Pemeran Utama Wanita Terbaik” Sitges Festival Film Spanyol tahun lalu. Ditambah dengan prestasinya di FFI 2018, performa Marsha sebagai pemeran utama film ini memang patut kita berikan apresiasi tinggi. Mungkin MURI patut mencatat pencapaian ini dalam buku rekornya. Iya, enggak, sih?

3. Prestasi Gading Marten di Nominasi Pertamanya

Via instagram

Nama Gading Marten mungkin enggak terlalu bersinar sebagai aktor. Setelah menjadi pemain sepak bola di klub Peristara Jakarta Utara, dia banting setir jadi aktor mengikuti jejak ayahnya, Roy Marten. Namun,karier aktingnya dulu hanya seputar dunia persinetronan. Bahkan, dia lebih aktif berkiprah sebagai presenter.

Akhirnya, Gading berhasil membuktikan kepada publik bahwa sosoknya juga mampu menjadi aktor film yang berkualitas. Lewat film Love for Sale karya Angga Dwimas Sasongko, dia berhasil menggenggam Piala Citra pertamanya. Uniknya lagi, tahun ini adalah pertama kalinya nama Gading Marten masuk sebagai nomine “Pemeran Utama Pria Terbaik”. Luar biasa!

4. Film Sultan Agung Enggak Dapat Penghargaan Satu Pun

Via istimewa

Ada kalanya, hasil FFI enggak jauh berbeda dari Festival Film Bandung. Sebelum FFI 2018 digelar, Festival Film Bandung digelar lebih dulu dan memberi banyak penghargaan buat film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, dan Cinta. Empat penghargaan dari sejumlah nominasi dikantongi film yang dibintangi oleh Ario Bayu ini, menunjukkan betapa dahsyatnya pencapaian film Sultan Agung.

Dalam FFI 2018, film Sultan Agung justru enggak dapat gelar satu pun. Padahal, film garapan Hanung Bramantyo masuk banyak nominasi. Salah satunya kategori “Film Terbaik”.

5. Film Terlaris 2018 Cuma Masuk Dua Nominasi

Via istimewa

Di awal tahun, pencinta film Indonesia dibikin geger dengan kehadiran film Dilan 1990. Film yang diadaptasi dari novel terkenal karya Pidi Baiq ini memang bikin jutaan orang luluh. Lebih dari lima juta orang nonton film ini, membuat film garapan Fajar Bustomi ini duduk di peringkat kedua sebagai film terlaris sepanjang masa. Bahkan, nama Iqbaal Ramadhan juga mencuat berkat aktingnya sebagai pemeran utama.

Di balik kelarisannya, Dilan 1990 enggak begitu meninggalkan kesan dalam ajang FFI 2018. Nyatanya, film ini cuma masuk dua nominasi, yaitu “Pemeran Utama Pria Terbaik” untuk Iqbaal dan “Pencipta Lagu Tema Terbaik” untuk Tarapti Rinrin beserta Abbidzar Nur Fauzan. Sayangnya, dua kategori ini enggak dimenangkan oleh film laris manis ini.

***

Festival Film Indonesia 2018 memang sudah lewat. Namun, sebagai pencinta film Indonesia, tentu lo punya kesan tersendiri, dong, dari gelaran tersebut? Coba ceritain di kolom komentar, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.