Sharing Seru Bareng Gading Marten di Creative Nest Indonesia

Buat kalian yang ingin mendapatkan pelatihan dari berbagai industri kreatif di Indonesia, sekarang enggak perlu bingung, karena kemarin (19/2), Creative Nest Indonesia mengadakan acara Grand Opening yang bertempat di The Breeze, BSD City, Banten.

Creative Nest Indonesia menyediakan banyak kelas untuk kalian yang ingin belajar animasi, virtual reality, augmented reality, graphic design, game design, coding, dan motion graphic. Bersamaan dengan peluncuran ini, diadakan diskusi seru yang mengusung tema “Film Indonesia is Booming” bersama Gading Marten (Love For Sale), Anggy Umbara (Suzzanna: Bernapas dalam Kubur), dan Hilman Mutasi (PSP: Gaya Mahasiswa).

 
 
 

View this post on Instagram

 
 

Soft Opening Day 1. . . @creativenest_id Soft Opening, Day 1. Place to learn, play, and get connected to all the creative industry in Indonesia. We have classes for courses, workshops, masterclass, webminar and more presented by the experts from the creative industry of animation, film, video, music, digital media, and many more. More information at www.creativenestindonesia.com or +6281311020283

A post shared by Creativenest ID (@creativenest_id) on

Dalam kesempatan ini, Gading memberikan informasi kala pertama kali mengikuti casting untuk Love for Sale. Seperti yang udah kalian tahu, dari film keluaran Visinema Pictures ini, Gading berhasil mendapatkan Piala Citra 2018 pada kategori “Pemeran Utama Pria”. 

“Jadi ternyata Darius, Rio Dewanto, Baim Wong, Fachri Albar, itu saingan gua. Jadi begitu gua keterima, , gua jadi mikir, ternyata keempat orang ini terlalu ganteng untuk menjadi Richard. Jadi gua antara bangga atau terhina juga,” canda Gading. “Tapi (akhirnya) gua menang banyak. Dapet piala banyak, nyiumin anak orang. Di situ pengalaman buat gue,” lanjut Gading yang disambut dengan tawa oleh para peserta diskusi.

Sementara itu, Anggy Umbara menyempatkan pembahasan seputar industri film Indonesia yang tengah menanjak, khususnya beberapa tahun belakangan. “Kalau dilihat dari perkembangannya, mulai drastis ya. Dari 2011 itu yang berhasil menembus satu juta penonton itu jarang,” kata Anggy.

Senada dengan Anggy, Hilman Mutasi juga mencatat pertumbuhan yang menggembirakan, terutama pada tahun lalu. “Pada 2018, dalam 15 film Indonesia terlaris, hampir semuanya menjadi box office (meraih penonton lebih dari satu juta),” sebut penulis naskah berusia 45 tahun ini.

Melihat industri perfilman Indonesia yang sedang menanjak, peluang kerja untuk berkecimpung sebagai sineas sangat terbuka lebar. Jadi tunggu apa lagi? Segera asah bakat kalian dengan mengikuti berbagai pelatihan, seperti yang disediakan oleh Creative Nest Indonesia. kalian bisa simak info lebih lengkapnya di sini.

Terus ikutin semua berita terbaru seputar dunia film dan game favorit kalian, cuma di KINCIR, ya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.