Sosok-sosok di Balik Kesuksesan Superhero Justice League

Justice League sukses membangkitkan mimpi masa kecil kita semua buat jadi superhero. Selain bisa ngebantuin orang lain, para superhero ini juga bisa mandiri dan enggak nyusahin orang lain. Siapa, coba, yang enggak pengen hidup jadi pribadi kayak gitu? Jadinya, enggak perlu capek lagi, deh, cari kerja atau nungguin uang saku orangtua tiap bulan kalau punya kekuatan superhero.

Meski terlihat udah enak dari awal, jangan salah kaprah, guys, Superhero juga awalnya bukan siapa-siapa alias "zero". Yang bikin mereka jadi seseorang yang hebat, selain tekad mereka sendiri, juga karena dukungan orang terdekat. Terkadang, orang-orang terdekat superhero cenderung dilupain sama penggemar film-film superhero. Soalnya, penggemar superhero udah terlanjur terkesima sama kekecean tokoh superhero favoritnya. Padahal, tanpa kehadiran mereka, para superhero ini bukan apa-apa.

Yuk, kenalan sama sosok di balik kesuksesan para superhero Justice League dalam memberantas kejahatan!

 

1. Alfred Pennyworth

Via Istimewa

Sulit menjelaskan apa sebenarnya peran seorang Alfred Pennyworth bagi Batman. Dia bisa jadi asisten, temen curhat, penjaga, penasehat, sekaligus orangtua buat Batman. Alfred bukan sekadar peneman biasa yang cuma bisa nurut dan enggak bisa membela dirinya sendiri. Soalnya, Alfred adalah seorang mantan agen mata-mata yang punya kemampuan dalam menangani segala bentuk spionase, ancaman senjata, dan juga mampu mengoperasikan berbagai kendaraan canggih.

Bisa dibilang, Alfred adalah sosok Batman bagi seorang Bruce Wayne atau Batman sendiri. Tanpa kehadirannya, Batman enggak akan bisa menjadi seorang superhero yang mampu menumpas kejahatan di kota Gotham. Enggak cuma kehidupannya sebagai pembela kebenaran, tanpa Alfred, seorang Bruce Wayne juga enggak bakal bisa menyeimbangkan kehidupannya sebagai seorang penerus perusahaan besar.

 

2. Steve Trevor

Via Istimewa

Ungkapan “Di balik cowok sukses, pasti ada cewek kuat di belakangnya” sebenarnya juga berlaku sebaliknya. Di belakang perempuan yang hebat, pasti juga ada cowok hebat. Kalau buat Wonder Woman yang kuat, cantik, dan bijaksana, cowok di balik layar tentunya adalah Steve Trevor.

Steve Trevor adalah seorang mata-mata angkatan udara pada Perang Dunia II yang pesawatnya jatuh enggak jauh dari Amazon, tempat kelahiran Diana Prince alias Wonder Woman. Diana lah yang menyelamatkan dan menyembuhkan Steve Trevor, kemudian mengikuti Trevor ke “Man's World” untuk menyelamatkannya dari ancaman berakhirnya dunia akibat peperangan.

Hubungan antara Trevor dan Wonder Woman ini sebenarnya enggak jelas.  Entah pacar, partner, atau bodyguard. Mungkin kalau di dunia nyata, hubungan ini cocok dilabeli sebagai teman-tapi-mesra (TTM) atau hubungan-tanpa-status (HTS). Namun, kelihatan jelas, sih, kalau mereka berdua sebenarnya saling membutuhkan dan saling melengkapi.

 

3. Jonathan dan Martha Kent

 

Via Istimewa

Jonathan dan Martha Kent adalah orangtua angkat dari Clark Kent alias Superman. Seperti yang lo udah tahu, Clark Kent bukanlah manusia. Dia adalah seorang alien bernama Kal-El dari Planet Krypton yang dikirim oleh orangtua kandungnya, Jor-El dan Lara Lor-Van ke Bumi melalui roket saat Krypton sedang berada di dalam kehancuran.

Dalam perjalanannya ke Bumi, dia terkena paparan sinar yang membuat sel-sel tubuhnya menjadi kuat. Kal-el lalu tumbuh secara ajaib dan membuatnya jadi manusia super. Saat tiba di Bumi, dia ditemukan oleh pasangan suami istri bernama Jonathan dan Martha Kent. Pada usianya yang ke-18, mereka berdua lah yang akhirnya menemukan asal usul roket yang mengirimnya ke Bumi. Pada saat itulah, Clark Kent memutuskan buat jadi Superman.

Kalau bukan karena kedua orangtua angkatnya yang sayang sama dia dengan tulus, Superman enggak akan menjadi seperti ini. Dia enggak akan menjadi seorang superhero yang enggak cuma pintar, tetapi juga baik dan rela berkorban buat sesama. Martha dan Jonathan lah yang sedari kecil menanamkan nilai-nilai moral yang baik dan selalu menyemangati Superman buat berbuat hal positif kepada manusia lain.

 

4. Thomas Curry

Via Istimewa

Salah satu kekuatan super yang bener-bener didambakan oleh manusia adalah bisa bernapas di dalam air. Coba deh, kalau lo udah muak banget sama gerahnya daratan, lo bisa mampir ke dalam laut buat tidur-tiduran. Apalagi kalau kekuatan lo bukan cuma itu, tetapi juga punya kekuasaan atas tujuh samudera. Hal inilah yang dirasakan oleh Arthur Curry alias Aquaman.

Sekuat-kuatnya Aquaman, dia enggak bakal eksis di dunia kalau enggak ada hubungan antara Thomas  Curry dan Atlanna, seorang ratu Atlantis yang punya kekuatan menguasai tujuh samudera. Bukan cuma kekuatan di laut, Aquaman bisa dibilang sempurna sebagai seorang manusia. Soalnya, Thomas Curry alias sang bapak lah yang mengajarkannya semua keterampilan manusia.

Enggak cuma mengajarkan banyak hal kepada Aquaman, Thomas juga mengajarkan Arthur untuk mengontrol kekuatannya. Maklum, perbedaan antara penjahat dan superhero itu sebenarnya tipis banget. Penjahat punya kekuatan dan enggak mampu mengontrolnya untuk hal tertentu. Sementara itu, superhero punya kekuatan sekaligus kemampuan untuk mengontrolnya agar enggak kebablasan.

 

5. Joe West

Via Istimewa

Benar nyatanya kalau ada yang bilang bahwa enggak selamanya keluarga bisa disebut sebagai keluarga. Bisa aja ada orang asing, yang enggak punya hubungan darah sama lo, bisa jadi keluarga lo karena bantuan mereka yang tak ternilai. Pengalaman ini terjadi pada kehidupan Barry Allen alias The Flash.

Kisah masa lalu Barry bisa dibilang tragis. Ibu Barry dibunuh saat dia masih berusia 11 tahun. Tragisnya, yang menjadi pembunuhnya adalah sang Ayah. Bisa lo bayangin, enggak? Kematian Ibu karena sebab alamiah aja udah bisa bikin seseorang jadi depresi, apalagi kalau yang membunuh adalah ayah sendiri?

Karena hal ini, Barry otomatis menjalani hidup sebatang kara. Untungnya, ada Detektif Joe West, ayah dari Iris, sahabat Barry. Joe akhirnya merawat Barry dan membuatnya jadi makin pengen kerja di dalam unit Crime Scene Investigation (CSI). Selain karena menurutnya menjadi penyidik itu keren, dia juga mau mengungkap misteri kematian Ibunya.

Nah, pada saat Barry bergabung dalam sebuah percobaan di laboratorium, dia pun enggak sengaja terkena kilat saat ada badai besar menghantam. Alih-alih meninggal, Barry malah menjadi The Flash dengan kekuatan kilat. Mungkin kalau Barry enggak pernah diasuh Joe West, dia enggak pernah akan melakukan percobaan di laboratorium sebagai CSI dan akhirnya terkena kilat.

 

6. Silas Stone

Via Istimewa

Kalau enggak ada Silas Stone, Victor Stone enggak akan pernah berubah jadi Cyborg dan punya peran penting dalam menumpas kejahatan. Namun, enggak bisa dipungkiri kalau Silas memang pernah berbuat salah sama sang anak.

Jadi, waktu Victor kecil, dirinya dijadiin kelinci percobaan karena Silas mau menghasilkan seorang pahlawan super. Karena kesalahan yang enggak terduga, beberapa bagian tubuh Victor pun rusak dan digantiin sama mesin. Hal inilah yang membuat Victor benci banget sama sang Ayah.

Berbagai cara pun dilakukan oleh sang Ayah untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan mereka, termasuk bikin Titans Tower, yang bakalan jadi markas New Teen Titans, gengnya Cyborg dalam membasmi kejahatan. Namun hal itu enggak cukup buat bikin Victor memaafkan ayahnya. Meski begitu, menjelang kematian Ayahnya, akhirnya Cyborg mau memaafkan dia.

***

Jadi, kalau lo nonton film-film superhero, selalu ingatlah bahwa ada banyak orang yang punya peran penting di balik kesuksesan mereka. Lo pun juga begitu. Suatu saat kalau lo jadi orang sukses, jangan lupa juga kalau ada banyak orang yang berkontribusi dalam kesuksesan tersebut.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.