7 Tahapan yang Terjadi Saat Kalian Kecanduan Film Porno

– Bagaimana keadaan otak saat seseorang kecanduan film porno?
– Tak semua orang mengalami tahap-tahap itu secara berurutan. Ada yang bahkan melewati beberapa tahap.

Menonton film porno, meskipun tabu, cukup disukai oleh banyak orang. Situs porno XVideos bahkan menempati ranking delapan dalam daftar situs paling banyak diakses per April 2020.

Film porno dianggap memuaskan fantasi banyak orang akan kebutuhan seks dan sekilas kelihatannya menyenangkan. Namun, benarkah hanya kesenangan yang kalian dapatkan pada saat menonton film porno?

Beberapa tahap ini akan terjadi di dalam diri kalian saat sudah kecanduan film porno.

Tahap 1: Otak Banjir Dopamin

Via Istimewa

Di saat pertama menonton film porno, otak kalian akan banjir oleh dopamin. Zat yang satu itu akan membuat kalian merasa sangat bersemangat dan bahagia.

Makin banyak gambar telanjang dan adegan seks, makin gembira pula diri kalian. Situs porno seolah seperti sebuah petualangan baru yang menggairahkan, membuat kalian penasaran dan ingin menggali semakin dalam.

Dopamin di dalam otak sebetulnya sangat baik buat memberikan kalian suasana hati yang baik dan semangat dalam menjalani hari. Namun, terlalu banyak dopamin memberikan kalian euforia yang berlebihan –sesuatu yang sebetulnya enggak bagus buat jantung.

Tahap 2: Otak Mencari Dopamin yang Sama

Via Istimewa

Pada saat kalian udah terbiasa sama euforia tinggi, kalian akan cenderung mencari kesenangan yang sama di kemudian hari. Otak kalian bakalan membutuhkan tingkat dopamin yang sama dengan sebelumnya. Ini membuat kalian tertarik buat mencari video porno lagi.

Ketika ada hal yang ‘menghalangi’ buat menonton film porno, kalian mulai merasa gusar. Susah bagi kalian berkonsentrasi karena masih terbayang-bayang dengan keindahan pornografi. Pada akhirnya, di tengah-tengah kesibukan, kalian akan meluangkan waktu buat melakukan sebuah hobi baru.

Tahap 3: Mencari Pengalaman Menonton yang Lebih Ekstrem

Via Istimewa

Ketika menonton film porno sudah menjadi hobi baru, kalian akan mulai jenuh dengan konsep film atau gambar porno yang ‘itu-itu aja’. Ketelanjangan dan kisah seks standar mungkin udah enggak bikin kalian sesenang sebelumnya. Enggak ada banjir dopamin sebesar yang lo alami pada saat pertama kali menonton pornografi

Pada akhirnya, kalian mulai bereksplorasi. Kalian mencari tema baru dalam film porno yang lebih ekstrem. Contohnya, jika sebelumnya bisa terhibur banget hanya dengan melihat kisah seks biasa antara kekasih dengan pasangannya, sekarang kalian membutuhkan tema yang lebih berani dan aneh, seperti tema nude in public, humiliation, hardcore, seks sedarah, bahkan pemerkosaan.

Masalahnya, tema-tema seperti itu bikin persepsi manusia jadi salah soal seks. Kebanyakan film porno menggambarkan pemerkosaan sebagai sesuatu yang pada akhirnya dinikmati korban, padahal kenyataannya enggak seperti itu.

Tahap 4: Mulai Kecanduan seperti Narkoba

Via Istimewa

Kalian sudah terbiasa dengan berbagai tema film porno. Kalian bahkan sudah hafal di situs mana pengguna bisa menemukan video porno dengan tema casting, di mana video porno dengan tema massage, dan sebagainya. Apakah kalian akan mengalami titik jenuh sama seperti hobi lain? Sayangnya, enggak.

Dalam beberapa hari, kalian mungkin akan merasa sedikit jenuh dengan ketelanjangan dan seks. Namun, pikiran kalian kembali menginginkannya. Bahkan, kalian merasa bahwa hal itu harus dilakukan secara berkala.

Otak akan mengaitkan banyak hal dengan seks dan ketelanjangan. Pada tahap ini, pornografi sudah bekerja seperti narkotika. Sebagian di antara kalian bahkan rela membayar biaya lebih untuk melihat konten-konten spesial.

Tahap 5: Perubahan Persepsi terhadap Hubungan Seks Nyata

Via Istimewa

Pada dasarnya, ada banyak kepalsuan di dalam film porno. Kepalsuan itu contohnya seperti hubungan seks yang berlangsung dalam durasi lama, posisi ekstrem yang seolah enak buat dilakukan, sampai dengan ukuran dada para aktris yang sebetulnya enggak sesuai sama ukuran dada perempuan pada umumnya.

Hampir semua bintang porno melakukan operasi plastik dan kebanyakan dari mereka harus melakukan take berulang kali dalam melakukan adegan porno. Sebetulnya, ini yang menjadi alasan kenapa banyak bintang film porno yang depresi dan ketergantungan sama narkotika.

Namun, para penggemar film porno enggak betul-betul menyadari hal ini. Mereka terbius dengan pesona pornografi dan menganggap kalau di dunia nyata juga seperti itu adanya.

Via Istimewa

Standar kalian dalam melihat hal-hal berbau seksualitas pun akan sama dengan apa yang kalian lihat di dalam film-film porno. Jika kalian sudah menikah, ini akan memengaruhi hubungan seks antara kalian dan pasangan. Kalian menjadi kurang puas dan berharap pasangan kalian bisa sama performanya seperti artis porno.

Jika kalian belum punya pasangan, standar dalam mencari pasangan pun akan berubah. Kalian akan menganggap bahwa fisik adalah segalanya.

Kondisi ini, berdasarkan jurnal berjudul Young Adult Women’s Reports of Their Male Romantic Partner’s Pornography Use as a Correlate of Their Self-Esteem, Relationship Quality, and Sexual Satisfaction oleh Destin N. Stewart, lebih cenderung dialami lelaki. Para perempuan yang menjadi objek penelitian, mengeluhkan partner cowok mereka yang hobi menonton film porno karena kebiasaan itu membuat hubungan mereka menjadi negatif.

Tahap 6: Terbiasa dengan Kekerasan

Via Istimewa

Tahukah kalian bahwa hampir semua film porno mengandung agresivitas yang tinggi? Hal itu bisa dilihat dari bagaimana seks dilakukan secara intens, bagaimana para cowok dan cewek enggak mampu menahan nafsu, dan bahkan mendapatkan seks dengan melakukan pemaksaan dan kekerasan.

Menurut penelitian pada 2010, dari 304 film porno yang paling laris, 90 persennya mengandung kekerasan fisik dan 50 persennya mengandung kekerasan verbal.

Dalam jurnal berjudul Pornography and sexual aggression: Associations of violent and nonviolent depictions with rape and rape proclivity karya Scot B. Boehringer, 515 koresponden pria menunjukkan tendensi kepada pemikiran pemerkosaan.

Lebih khusus lagi, analisis mengindikasikan bahwa konten porno hardcore yang memuat kekerasan dan konten porno bertema pemerkosaan mendorong pemikiran terkait kekerasan seksual dan pemerkosaan.

Tahap 7: Depresi, Kualitas Kesehatan Mental Lebih Rendah

Via Istimewa

Pada tahap ini, kalian sudah menjadikan pornografi sebagai sebuah bagian di dalam hidup kalian. Ketika mencari kesenangan, kalian akan membuka gawai atau laptop dan pergi ke situs porno.

Namun, perubahan transmisi dopamin yang terjadi akibat hobi menonton film semi akan membawa kalian pada kecemasan dan depresi. Kualitas hidup pun jadi lebih rendah karena kebahagiaan kalian hanya bersumber dari hal semacam itu, dan kesehatan mental pun akan lebih buruk dibanding mereka yang enggak kecanduan pornografi.

***

Itulah beberapa hal yang terjadi kalau kalian terbiasa menonton film porno. Enggak semua orang mengalami tahap-tahap itu secara berurutan. Ada yang bahkan melewati beberapa tahap. Namun, kebiasaan menonton video porno dalam waktu yang lama jelas enggak bagus buat otak.

Terlepas dari keseriusan penggarapan film porno dan legalitas pornografi di berbagai negara, segala hal yang berlebihan itu enggak baik. Jangan sampai kalian menjadi komoditas yang begitu ketergantungan bahkan menuhankan hal-hal seperti video porno.

Jika kalian sudah berada pada tahap kecanduan, sebaiknya alihkan kebiasaan itu menjadi sesuatu yang lebih produktif, seperti ikut webinar, membaca, atau bermain game.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.