Thanos, Penghancur Semesta, Pencinta Kematian

Kalau dulu yang lebih banyak diangkat menjadi film ataupun serial hanyalah kisah-kisah superhero dan supervillain di muka Bumi, sekarang Marvel mulai memperkenalkan universe-nya yang sangat kaya dan tentunya luas banget. Dimulai dari film Guardians of the Galaxy, dan kemunculan para Inhumans di serial Agents of SHIELD, penggemar yang belum akrab dengan komik-komiknya jadi lebih akrab dengan kisah dari luar Planet Bumi. Apalagi, sebentar lagi Avengers: Infinity War bakal dirilis, sudah pasti bakal semakin banyak karakter yang berasal dari beragam planet. Salah satu “bintang” yang sudah sering disebut-sebut dan bakal jadi musuh utama para Avengers adalah Thanos. Sebenarnya, siapa sih Thanos itu?

Thanos the Mad Titan berasal dari Titan, salah satu satelit Planet Saturnus yang merupakan tempat tinggal para Titanian. Ibunya, Sui-San, adalah keturunan terakhir dari sebuah ras superhuman bernama Eternal. Ayahnya, A’Lars, merupakan leluhur dari generasi kedua Eternal. Thanos juga memiliki seorang adik bernama Eros alias Starfox, yang terkenal playboy. Saat dilahirkan, Thanos mengidap deviant syndrome. Sindrom inilah yang menyebabkan penampilan fisiknya sangat berbeda. Thanos memiliki kulit abu-abu bertekstur menyerupai binatang dan bentuk tubuh yang besar. Kondisinya yang berbeda ini membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang muram dan memiliki obsesi tersendiri terhadap konsep kematian.

Saat dewasa, Thanos mencuri sebuah pesawat luar angkasa dan menggunakannya untuk merekrut tentara bayaran yang kemudian dijadikan pasukan pribadinya. Dengan pasukan tersebut, ia kembali ke Titan dan menghancurkan segala yang ada di dalamnya. Bahkan, dengan teganya, Thanos membunuh Sui-San. Yang lebih parah, beberapa teori mengatakan Thanos membedah tubuh ibunya untuk mengetahui darimana datangnya deviant syndrome. Ini baru satu dari sekian banyak aksi Thanos yang menunjukkan sifatnya yang berdarah dingin, kejam, dan rela melakukan apa saja untuk mendapatkan hasil yang ia inginkan.

Satu-satunya yang bisa meluluhkan hati Thanos dan mengajarkannya tentang cinta adalah Death (karakter Marvel yang biasa diidentifikasi dalam komik dengan kata subjek “she/her”). Dalam serial Thanos Quest, ia berusaha mengumpulkan semua Infinity Gems agar sejajar dengan Death. Namun, setelah ia berhasil mendapatkan keenam permata tersebut, Death justru menolak untuk berbicara karena merasa memiliki kedudukan yang terlampau jauh dibanding Thanos.

Enggak jarang ulah Thanos merenggut banyak nyawa. Semua itu dilakukan, semata-mata, untuk mempersembahkan kematian pada Death, untuk menunjukkan bahwa ia pantas mendapatkan cinta Death dengan menghancurkan segala yang hidup. Untuk itu, ia rela memusnahkan planet-planet dan spesies-spesies yang ada di dalamnya.

Meskipun hubungan ini merugikan banyak pihak, tampaknya Death menerima persembahan yang diberikan padanya. Meski jarang merespon Thanos secara verbal, setelah usaha yang dilakukan oleh sang Titan, Death pernah menghidupkan Thanos kembali dalam beberapa kesempatan.

Namun, dalam kasus ekstrem seperti dalam serial Infinity Quest, Thanos menggunakan Infinity Gauntlet miliknya dan mengalahkan para superhero dari Bumi dengan mudah dan mengalahkan Eternity sang manifestasi dari kekekalan. Saat itu, Death turut membantu para entitas kosmik untuk mengalahkan Thanos. Yah, mungkin secara singkat, hubungan Thanos dan Nona Death ini bisa dideskripsikan sebagai hubungan panas-dingin, kali, ya?

Sejauh ini, Thanos adalah satu-satunya Titan terkuat, seorang mutan raksasa yang dilahirkan dengan kapasitas untuk menggunakan energi kosmik. Kemampuan ini jelas berbahaya. Apalagi karena Thanos mendedikasikan segala yang ia miliki untuk membinasakan segala yang memliki kehidupan. Kekuatannya sudah meningkat beberapa kali semenjak awal karakter ini muncul pada 1973. Mulai dari amplifikasi bionik, peningkatan secara mistis, dan hasil dari penghidupan kembali dirinya oleh Death. Ia memiliki kemampuan telepati, teleportasi, bahkan, dalam beberapa versi komik, ia mampu terbang tanpa alat bantu. Menurut klasifikasi Nova Corps—polisi militer intergalaksi—Thanos termasuk dalam kategori 1 “Life Ender”, dengan tingkat ancaman Universal.

Kekuatan Thanos merupakan ancaman yang sangat besar bagi Bumi. Dia enggak pernah mengindahkan peraturan kalau Bumi adalah zona aman—yang berarti penjajah intergalaksi manapun tidak boleh mengacaukan kehidupan di dalamnya. Selama sepak terjangnya, Thanos sudah berkali-kali berhasil mengalahkan para superhero. Ia pernah memukul Hulk, salah satu superhero terkuat Bumi. Bahkan, sang raksasa hijau berbobot besar itu sampai terpental jauh.

Namun, Thanos juga pernah dikalahkan. Drax the Destroyer pernah mengalahkannya dengan satu pukulan ke dada. Ia juga dikalahkan setelah sarung tangan Infinity Gauntlet terlepas dari tangannya. Dalam satu kesempatan, ia dikurung dalam suatu alam paralel tanpa jalan keluar. Akan tetapi, ajaibnya, ia selalu muncul kembali, terkadang lebih kuat lagi dari sebelumnya dan tentunya dengan dendam yang lebih membara. Hmmm, Titan satu ini ini adalah definisi merepotkan yang sebenarnya. Semoga, para superhero selalu bisa mencari cara untuk mengalahkan Thanos lagi dan lagi. Semesta pun bisa tentram.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.