7 Kematian Paling Memuaskan dalam Game of Thrones

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.

Meski season ketujuhnya udah berakhir pada 27 Agustus 2017, Game of Thrones memenangkan Emmy tahun ini sebagai “Outstanding Drama Series”. Wajar, sih. Soalnya, bisa dibilang season 7 ini jadi awal yang keren banget buat konflik besar yang bakal menanti di season selanjutnya.

Buat lo yang ngikutin serial orisinal HBO ini, lo tentu tahu bahwa serial ini selalu menyiapkan banyak hal tak terduga. Yang paling identik adalah kematian para karakternya yang selalu dramatis. Yap, bisa dibilang, Game of Thrones adalah serial yang selalu punya karakter yang suatu saat, cepat atau lambat, pasti bakal mati. Banyak yang kematiannya disayangkan dan ditangisi. Namun, enggak sedikit juga yang malah dirayakan karena memuaskan banget.

Yap, kematian yang memuaskan itu adalah kematian para antagonis yang kejahatannya udah berlangsung sekian lama dalam serial ini. Buat yang mau mengingat-ingat lagi kematian yang paling memuaskan sepanjang tujuh season Game of Thrones, lo bisa baca terus artikel ini. Kalau belum pernah nonton, lo baca artikel lain aja karena udah pasti penjabaran di bawah ini mengandung major spoiler!

 

1. Viserys Targaryen (Season 1, Episode 6)

Via Istimewa

Kalau lo mau lihat contoh anggota keluarga yang cuma manfaatin lo doang demi kepentingan sendiri, pas banget lo pantengin kisah kakak beradik Targaryen di season 1. Sang kakak, Viserys, dengan gampangnya menjual Daenerys ke Khal Drogo alias pemimpin para Dothraki demi ngedapetin pasukan Dothraki yang terkenal kuat dan tanpa ampun. Pokoknya, seoportunisnya orang, kayaknya enggak ada yang lebih ngeselin daripada si Viserys ini.

Untungnya, Daenerys tipe orang yang gampang disukai. Enggak cuma berhasil ngerebut hati Khal Drogo (dan lo), dia juga berhasil jadi “ratu” yang dicintai rakyatnya. Sebaliknya, sejak awal Viserys selalu menganggap rendah Dothraki. Jadi, dia malah enggak dapat respek sama sekali dari mereka.

Via Istimewa

Berhubung dia adalah kakak dari “ratu” Dothraki, dia ngerasa kebal hukum (dan mungkin dia enggak peduli sama hukumnya para Dothraki). Akhirnya, saat Viserys ngelanggar hukum, sambil ketawa ngeledek, Khal Drogo bilang bakal ngasih mahkota emas yang selama ini diidamkannya, yaitu dengan nyiram kepala Viserys pakai emas cair yang panas banget.

Viserys pun mati perlahan, sementara Daenerys menyaksikan tanpa emosi. Ini bisa dibilang jadi kematian paling ditunggu pertama kali di Game of Thrones. Soalnya, si Viserys ini sosok kakak yang sangat enggak tahu diri. Jadi, wajar aja kematiannya bukannya ditangisi, malah dirayakan.

 

2. Joffrey Baratheon (Season 4, Episode 2)

Via Istimewa

Setelah disajiin sikap Joffrey dan emaknya, Cersei, yang menikmati banget nyiksa Sansa Stark dengan cara halus hampir sepanjang dua season, lo bakal puas banget lihat kematiannya di awal season 4. Yap, royal wedding harusnya jadi perayaan yang membahagiakan. Namun, Joffrey yang suka banget bertindak sadis ngebukanya dengan ngebunuh burung dara yang ada di dalam kue (ceritanya pas kue ini dipotong perlahan, burung daranya keluar, terus suasana jadi romantis gitu).

Kekesalan lo bakal berakhir sampai di situ karena beberapa menit kemudian Joffrey tersedak wine yang udah dicampur racun. Lalu, dia pun mati. Ditambah lagi, yang menangisi kematiannya cuma ibunya seorang. Setelah itu, lo bakal ngerasain kepuasan karena di episode-episode selanjutnya pun terlihat banget bahwa kematian Joffrey adalah kekalahan Cersei yang pertama.

 

3. Tywin Lannister (Season 4, Episode 10)

Via Istimewa

Kalau ada istilah anak kesayangan, pasti ada juga istilah anak buangan. Sebagai anak yang enggak sempurna, Tyrion udah kenyang banget dihadapin berbagai perlakuan yang enggak menyenangkan. Apalagi, Tywin selalu ngerasa bahwa Tyrion-lah yang ngebunuh istrinya karena istrinya meninggal saat ngelahirin Tyrion.

Pas Joffrey mati pun, Tyrion langsung dijadikan terdakwa. Hukumannya pun enggak main-main: hukuman mati! Menjelang waktu eksekusi, Tyrion berhasil kabur. Namun, memang dasar Tywin ini enggak punya hati. Enggak cukup memberi hukuman mati, dia juga meniduri Shae—pelacur yang juga kekasih Tyrion.

Via Istimewa

Karena amarahnya udah enggak tertahankan, Tyrion mendatangi Tywin yang lagi “nongkrong” di toilet. Berusaha ngobrol baik-baik, Tywin tetap aja nyakitin perasaan Tyrion dengan nyebut Shae cuma pelacur murahan. Akhirnya, Tyrion melepaskan anak panah ke Tywin.

Setelah kematian Joffrey, ini adalah kematian paling memuaskan dan memalukan sepanjang season. Soalnya, Tywin bisa dibilang otak dan kekuatannya Lannister House. Dia kuat, cerdas, tapi juga licik. Pokoknya, tipe penjahat berkerah putih banget. Dibunuh oleh anaknya sendiri dalam kondisi memalukan begitu benar-benar kematian yang cocok buat si jahat yang satu ini.

Baca juga 6 Karakter Film yang Kematiannya Paling Menyedihkan.

 

4. Ser Meryn Trant (Season 5, Episode 10)

Via Istimewa

Kalau lo ingat, Ser Meryn Trant adalah kaki tangannya Joffrey yang nurutin segala perintahnya. Jelas, melihat kelakuan Joffrey yang bisa bertindak seenaknya ke siapa aja, nurutin kemauan Joffrey berarti turut andil dalam bikin banyak orang menderita. Orang yang menderita ini termasuk Sansa Stark.

Lebih penting lagi, Meryn adalah orang yang udah ngebunuh Syrio Forel, guru pedang Arya yang sangat dia hormati. Jadilah Arya masukin Meryn ke daftar orang-orang yang dia pengen bunuh.

Via Istimewa

Kesempatan datang saat Meryn datang ke Braavos. Orang ini enggak cuma brengsek, tapi juga penjahat kelamin. Dia nyewa pelacur, tapi minta yang masih anak-anak buat dia siksa. Sakit jiwa, ‘kan?

Lalu, siapa sangka ternyata Arya yang udah lulus ujian jadi “No One” ada di antara anak-anak yang disiksa itu. Setelah sekian lama menyimpan dendam, Arya enggak mau kematian Meryn berakhir mudah. Setelah nusuk matanya, dia nusuk badannya berkali-kali, baru menggorok lehernya. Kematian Meryn pun jadi kesuksesan pertama Arya dalam menghabisi satu per satu musuhnya.

 

5. Ramsay Bolton (Season 6, Episode 10)

Via Istimewa

Karakter ngeselin dalam Game of Thrones enggak cuma berasal dari Lannister. Ramsay yang merupakan anak haram Lord Bolton adalah salah satunya. Dia psikopat yang lebih parah dari Joffrey. Enggak cuma menyiksa orang dengan cara sadis, dia juga senang mempermainkan orang sampai-sampai mentalnya terganggu. Hal ini dia lakuin ke Theon Greyjoy—yang dia kebiri sampai kepribadiannya berubah drastis—dan Sansa Stark yang dia perlakukan semena-mena setelah dinikahin.

Setelah kalah di Battle of Bastard ngelawan Jon Snow, Sansa enggak melewatkan kesempatan untuk balas dendam. Dia jadi tahanan perang lalu Jon Snow nyerahin hukuman Ramsay ke Sansa. Sansa pun mengeksekusinya dengan sangat baik, yaitu membiarkan anjing buas peliharaan Ramsay memakannya hidup-hidup. Sementara itu, Sansa ada di dekatnya, mendengarkan erangan Ramsay dengan puas.

 

6. Walder Frey (Season 6, Episode 10)

Via Istimewa

Salah satu peristiwa besar paling nyakitin di Game of Thrones adalah The Red Wedding. Walder Frey bisa dibilang adalah cowok tanpa hati nurani dan rasa malu. Dia ngebunuh Robb Stark dan seluruh rombongannya—termasuk Catelyn, ibunya—pada malam perayaan pernikahan dengan anaknya. Arya tahu soal itu dan udah memasukkan namanya ke daftar orang-orang yang harus dia bunuh.

Arya pun menyediakan pembalasan yang manis. Arya ngebunuh dua putra tertua Frey dan nyajiin mereka buat makan malam si Walder dalam bentuk pai. Dia nyamar jadi cewek yang nyajiin makan malam lalu mengejutkan Walder dengan fakta bahwa dia makan anaknya sendiri. Sementara Walder masih dalam kondisi terkejut, Arya langsung menarik kepala dan menggorok lehernya.

Via Istimewa

Balas dendam Arya belum cukup sampai di situ. Saat para Frey lagi berpesta, Arya ngeracunin makanan mereka. Tamatlah riwayat para Frey, sebagaimana mereka ngehabisin riwayat para Stark dulu.

 

7. Petyr Baelish (Season 7, Episode 7)

Via Istimewa

Petyr Baelish alias Littlefinger bisa dibilang adalah karakter paling “licin” di Game of Thrones. Dia bisa menempatkan dirinya di mana aja dan tujuannya enggak pernah ketahuan. Dia bermulut manis, tapi bisa mengkhianati setelahnya.

Dia bilang ke Catelyn bakal ngebantu Ned Stark, tapi malah ngebantu Lannister buat bikin Ned Stark kelihatan bersalah di season 1. Dia juga menghasut Lysa Arryn buat ngebunuh suaminya sendiri demi mendapatkan kuasa sebagai Lord Protector of Vale. Dia juga “ngejual” Sansa ke Bolton dalam pernikahan yang diatur dengan alasan supaya Sansa bertahan hidup. Terakhir, dia mengadu domba Sansa dan Arya supaya dia bisa meraih kuasa di Winterfell yang udah dipegang oleh Sansa.

Via Istimewa

Pembalasan terbaik terjadi enggak lama setelah Littlefinger percaya bahwa taktik dia memecah belah Arya dan Sansa berhasil. Dalam sebuah sidang yang terlihat seakan-akan ditujukan buat Arya, Sansa justru menjatuhkan hukuman mati ke Littlefinger dengan tuduhan pembunuhan dan pengkhianatan terhadap Winterfell dan House Stark. Lebih memuaskan lagi, Arya-lah yang menggorok lehernya dengan pisau kecil yang diterima dari Littlefinger sendiri.

Bisa dibilang, kematian Littlefinger adalah titik balik perubahan Sansa. Kelihatannya, Sansa adalah karakter slow starter dalam serial ini sekaligus jadi penanda bahwa Winterfell dan House Stark telah menemukan kekuatannya kembali.

Baca juga Kisi-kisi Produksi Game of Thrones Season 8.

***

Kematian karakter dalam Game of Thrones ternyata enggak cuma bisa bikin sedih. Tentu lo puas kalau yang mati adalah karakter nyebelin. Ibaratnya, karakter-karakter ini memang udah disumpahin sejak lama dan ditunggu-tunggu kematiannya. Bahkan, kematian mereka pun dibikin dengan cara yang menyakitkan.

Kalau lo adalah penggemar Game of Thrones, menurut lo kematian siapa yang bikin lo puas? Bisikin aja di kolom komentar, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.