5 Bukti Drakor Start-Up Cocok buat Anak Muda yang Insecure

– Drama Korea Start-Up menggambarkan dinamika dunia rintisan Korea Selatan dengan sangat tepat dan enggak berlebihan.
– Ada banyak hal yang bisa dipelajari tentang insecurity buat anak muda.

Insecure adalah satu kata yang tepat untuk menggambarkan anak muda zaman sekarang. Gara-gara media sosial makin mudah diakses, makin gampang pula menengok ke dalam kehidupan orang lain. Hal ini bisa bikin kita jadi demotivasi, bikin kita jadi mempertanyakan eksistensi, bahkan bikin kita semakin ambisius mengejar karier dan uang yang entah di mana ujungnya.

Kegelisahan dan kehidupan anak muda sekarang tergambar dalam drama Korea Start-Up. Judulnya saja udah secara jelas menggambarkan anak muda di seluruh dunia yang notabene lebih suka bekerja di lingkungan perusahaan rintisan yang fleksibel.

Drakor Start-Up berkisah tentang Seo Dal-mi, seorang anak broken home yang tinggal sama neneknya. Dia hidup kekurangan. Dia bahkan enggak bisa melanjutkan kuliah karena biaya. Namun, karena inspirasi dari ayahnya, dia berambisi buat mendirikan perusahaan sendiri dengan mengumpulkan uang melalui berbagai macam pekerjaan. Hidupnya seolah hanya dihabiskan untuk mencari uang.

Hidupnya semakin bergejolak saat dia bertemu sama Won In-jae, saudara kandungnya yang ikut dengan sang ibu. Ibunya menikah dengan pria yang kaya, maka In-jae hidup lebih makmur daripada saudarinya.

Ada banyak banget dinamika dalam serial Start-Up yang bakal bikin kalian teriak “Gue banget!”, apalagi kalian yang berada dalam quarter-life crisis. Kalau kalian gampang insecure sama masa depan, karier, dan percintaan, tonton dulu drakor Start-Up dan cari banyak inspirasi buat merasa lebih baik di sana!

KINCIR sudah merangkum pelajaran menarik dalam drama Korea Start-Up yang bisa direnungi buat kalian yang masih doyan insecure.

1. Latar Belakang Enggak Selalu Menentukan Siapa Diri Kalian

Via Istimewa

Lahir dari keluarga enggak mampu dan juga broken home kadang bikin kita enggak pede. Masyarakat memiliki stigma buruk sama kita. Hal itu terjadi karena kita dianggap sebagai orang bermasalah yang enggak akan bisa berguna, apalagi jika enggak punya uang.

Penderitaan Seo Dal-mi komplit banget karena bukan cuma broken home, dia juga putus kuliah. Namun, Seo Dal-mi enggak menyerah. Dia enggak baper sama masa lalunya dan menghabiskan waktu buat bekerja serta mencari kesempatan. Pada akhirnya, hal itu membuatnya bisa menapaki tangga startup bahkan sampai ke level C alias chief dengan kepemilikan saham.

Dunia nyata mungkin enggak seindah drama Korea Selatan. Namun, ada banyak bukti di mana orang yang broken home dan lahir di tengah keterbatasan ekonomi bisa lepas dari hal itu, selama mereka bekerja keras. Enggak usah baper kalau melihat temen kalian memiliki orangtua yang punya jabatan. Setiap orang punya masalah sendiri-sendiri dan punya jalan hidup sendiri.

2. Tak Perlu Stres dengan Rencana Masa Depan

Via Istimewa

Anak-anak muda zaman sekarang memang jago berencana. Saking jagonya, mereka sampai takut kalau rencananya gagal dan sudah resah sendiri sebelum itu terjadi.

Perhatian sama masa depan itu wajib. Namun, kalau sudah sampai level insecure, sebaiknya kalian rehat dulu dan beribadah. Intinya, jangan berharap terlalu tinggi, tetapi juga jangan terlalu takut kalau masa depan kalian suram. Selama kalian bekerja keras dan cerdas di jalur yang tepat, selalu ada hadiah indah yang sudah disiapkan buat kalian.

Via Istimewa

Hal tersebut terjadi pada Seo Dal-mi dan Won In-jae. Dal-mi awalnya memang ingin membangun perusahaan sendiri. Siapa yang menyangka kalau jalannya berasal dari seleksi level C buat startup.

Begitu pula yang terjadi sama In-jae, yang meskipun kaya raya, bahkan sudah pernah jadi CEO, tetapi selalu merasa diremehkan sama ayah tirinya. Masa depan buat para pekerja keras pasti berbuah manis, tetapi mungkin jalannya enggak seperti yang mereka pikirkan.

3. Setiap Orang Punya Masalahnya Sendiri-sendiri

Via Istimewa

Seo Dal-mi sangat iri kepada Wo In-jae dan benci sama ibunya yang bercerai dengan sang ayah. Dia mengira bahwa hidup mereka beruntung karena bergelimang harta.

Siapa yang pernah merasakan hal yang dirasakan Seo Dal-mi? Melihat pameran kemewahan di Instagram Story teman selalu membuat kita merasa bahwa dunia enggak adil. Kita pun mengutuk diri sendiri dan menganggap kalau hidup ini enggak berarti.

Padahal, Wo In-jae dan ibunya punya masalah sendiri yang berat. Ayah tiri In-jae selingkuh dan membuat hati ibunya sakit. In-jae pun kerap diremehkan ayah tirinya. Sementara itu, Seo Dal-mi hidup sama nenek yang sayang kepadanya setelah kepergian sang ayah. Bahkan, sebelumnya sang nenek berniat untuk menjual barang supaya Dal-mi bisa kuliah.

4. Belajar Memaafkan Masa Lalu Itu Wajib

Via Istimewa

Anak broken home kayak Dal-mi selalu menyimpan luka masa lalu dan menganggap bahwa orangtua harus disalahkan atas kemalangan mereka. Tentu saja hal itu wajar, tetapi terus-menerus merasa sakit karenanya membuat kita enggak bisa move on.

Belajar memaafkan itu sebenarnya mudah, yakni fokus sama tujuan kita di masa depan dan apa yang kita miliki. Masa lalu enggak akan bisa diubah dan enggak akan pernah bisa diulang.

Jadi, yang bisa kita lakukan hanyalah menerimanya sebagai bagian dari diri kita. Memberi pujian kepada diri sendiri yang udah kuat melewatinya, dan menjadi lebih baik dari hari ke hari.

5. Kebaikan Akan Terbalas

Via Istimewa

Meskipun enggak punya uang, tetapi nenek Dal-mi, Choi Won-deok adalah orang yang royal. Dia pernah menolong Han Ji-pyeong, mentor di Sand Box (Silicon Valley-nya Korea Selatan), pada saat dia kesulitan di masa muda. Nenek menampung Ji-pyeong buat tinggal di tokonya.

Han Ji-pyeong adalah mentor di inkubator startup yang dikenal sebagai ‘Gordon Ramsay’ karena dia blak-blakan banget. Namun, dia sebenarnya adalah orang yang baik dan perhatian.

Nah, karena kebaikan nenek, Dal-mi pun dijaga dan dibimbing sama Ji-pyeong. Kebaikan nenek ini bener-bener berbuah. Ji-pyeong menjadi orang sukses dan Dal-mi pun punya mentor yang bener-bener membantunya.

Bonus: Dunia Startup Enggak Stabil

Via Istimewa

Dunia startup bukanlah dunia buat para pemalas dan orang-orang yang enggak punya inisiatif. Nam Do-san misalnya, sebagai CEO, dia sangat pintar. Namun, dia bener-bener kesulitan mengembangkan perusahaannya karena enggak punya konsep yang dibutuhkan masyarakat

Dal-mi pun juga harus menghadapi dinamika startup. Dia harus bersaing sama perusahaan kakaknya dan menghadapi masalah pembagian saham.

Han Ji-pyeong pernah menasehati Seo Dal-mi terkait hal ini: semua keputusan CEO pasti ada enggak benernya. Kita enggak akan bisa menyenangkan semua pihak.

Via Istimewa

Di dunia nyata, ada banyak perusahaan startup alias rintisan yang collapse. Hal itu terjadi karena selain posisi mereka lemah, produknya enggak bener-bener dibutuhkan masyarakat. Nah, di situlah tantangan Dal-mi sebagai CEO.

Jangan dikira posisi Dal-mi sebagai CEO itu posisi aman. Dalam dunia startup, semua anak muda berpotensi punya jabatan tinggi, tetapi jelas jabatan itu enggak sekokoh jabatan di perusahaan raksasa.

***

Drama Korea Start-Up sudah mencapai episode enam dan bakal berlanjut lagi di musim tayang satu ini. Masih ada banyak banget hal yang bisa dijadikan inspirasi, terutama kalau kalian memang mau berkarier di dunia perusahaan rintisan yang memang lagi hit. Tonton episode-episode selanjutnya di Netflix tiap Sabtu—Minggu, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.