7 Kartun yang Kena Sensor di Indonesia

Sejumlah kartun yang tayang di TV Indonesia kerap terkena sensor karena dianggap terlalu vulgar dan berbau kekerasan.
-Salah satu kartun di bawah ini sampai berhenti tayang karena ditegur oleh KPI.

Menonton serial animasi atau kartun dulu seolah menjadi ‘kewajiban’ pada pagi hari di akhir pekan bagi para generasi ’90-an di Indonesia. Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir ini ‘tradisi’ tersebut seakan hilang karena sejumlah faktor. Mulai minimnya tayangan kartun yang disediakan pihak stasiun TV lokal atau hilangnya minat penonton karena sensor yang ada pada sejumlah serial animasi tersebut.

Yap, sensor terhadap tayangan animasi di Indonesia dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memang kerap dianggap berlebihan oleh banyak orang. Hal ini karena momen yang disensor tersebut enggak terlalu vulgar ataupun terlampau kejam bagi sejumlah penontonnya. Parahnya lagi, ada sensor adegan di serial animasi yang sampai menutupi wajah karakternya.

Nah, di bawah ini KINCIR bakal membahas sejumlah kartun yang terkena sensor ketika tayang di TV Indonesia. Yuk, simak!

1. Doraemon

Via Istimewa

Doraemon bisa dibilang menjadi kartun yang paling sering terkena sensor ketika tayang di TV lokal. Penyensoran yang ada di serial animasi ciptaan Fujiko F. Fujio ini umumnya disebabkan oleh sejumlah adegannya yang dianggap ‘vulgar’ buat ditayangkan di TV publik. Meski begitu, bagi sebagian orang justru alasan Doraemon terkena sensor dianggap sangat enggak masuk akal.

Hal ini karena sensor tersebut berada pada saat adegan yang menampilkan Shizuka menggunakan pakaian renang yang sebenarnya tidak terlalu terbuka serta karakter yang berwujud putri duyung. Parahnya, sensor tersebut justru membuat sang putri duyung terlihat seolah enggak menggunakan pakaian sama sekali. Bahkan, sensor tersebut juga ada saat Giant menggunakan pakaian khas atlet sumo pada kartun asal Jepang ini.

2. SpongeBob Squarepants

Via Istimewa

Selain Doraemon, SpongeBob Squarepants juga merupakan kartun yang sasaran sensor TV. Apalagi, jika adegannya sudah menampilkan sosok Sandy si Tupai yang menggunakan bikini sebagai pakaiannya selama di rumah.

Sensor terhadap Sandy tersebut pun sempat ramai diperbincangkan di sejumlah media sosial beberapa waktu lalu karena dirasa terlalu konyol dan berlebihan. Pasalnya, sejumlah orang menilai bahwa enggak akan ada yang memiliki ketertarikan seksual saat melihat seekor tupai menggunakan bikini, terutama anak-anak yang menjadi sasaran penonton serial animasi tersebut.

3. Naruto

Via Istimewa

Buat kalian para penggemar anime, pasti tahu kalau serial animasi bertema dunia ninja ini memiliki sejumlah adegan pertarungan yang seru. Sayangnya, momen pertarungan yang menggunakan jurus dahsyat dan tentunya fiksi tersebut dianggap mengajarkan kekerasan kepada penontonnya atau dirasa terlalu brutal.

Makanya, Naruto juga menjadi anime TV lokal yang mengalami sensor. Pada salah satu adegan saat invasi di desa Konoha, pisau kunai yang ditodongkan kepada Hokage Ketiga juga disensor karena merupakan senjata tajam. Selain itu, sejumlah adegan pertarungannya juga dipotong-potong karena menampilkan darah serta terlalu sadis.

4. Woody Woodpecker

Via Istimewa

Kalian yang pernah menonton kartun Woody Woodpecker pasti tahu kalau serial animasi yang berfokus pada sosok burung pelatuk tersebut sangat ramah anak. Namun, serial animasi ini tetap terkena sensor ketika menampilkan karakter cewek dengan pakaian yang ‘terlalu seksi.’ Parahnya lagi, sensornya tersebut sampai hampir menutupi bagian muka dari karakternya.

5. Detective Conan

Via Istimewa

Mengusung tema detektif yang kerap mengungkap kasus kriminal, tentunya kita bakal sering disajikan dengan adegan pembunuhan dan semacamnya. Oleh karena itu, sudah enggak mengherankan lagi kalau sejumlah adegan di anime ini terkena sensor karena unsur kekerasan atau sadis. Salah satunya terjadi saat seorang karakter antagonisnya memegang pisau yang kini sudah diblur sembari memberikan ancaman kepada Conan.

6. Dragon Ball

Via Istimewa

Sama seperti Naruto, Dragon Ball juga memiliki sejumlah adegan pertarungan yang seru dan tentunya brutal. Hal inilah yang kemudian membuat anime tersebut kemudian mendapat peringatan dari KPI ketika tayang di salah satu TV lokal meskipun sudah diberikan label tontonan untuk usia remaja. Hasilnya, serial animasi tersebut pun sempat hilang dari TV lokal pada 2015 lalu.

Lalu, pada 2020 salah satu TV lokal kembali menayangkan anime Dragon Ball Super dan menjadi kartun akhir pekan seperti sebelumnya. Sayangnya, sejumlah adegannya lagi-lagi terkena sensor serta mengalami pemotongan karena alasan yang disebutkan sebelumnya.

7. My Hero Academia

Via Istimewa

My Hero Academia menjadi anime terbaru yang tayang di stasiun TV lokal pada pertengahan 2020. Namun, sensor pun sudah menyelimuti kartun bertema superhero ini sejak episode perdananya tayang. Hal ini bisa dilihat pada bagian luka dari karakter All Might yang disensor karena ‘terlalu mengerikan’ bagi tontonan publik. Lalu, karakter Momo Yaoyorozu juga disensor karena kostum superheronya yang bisa dibilang terlalu seksi untuk anak SMA.

***

Nah, itulah sejumlah kartun yang terkena sensor ketika tayang di TV Indonesia. Apakah menurut kalian sensor tersebut terlalu berlebihan? Kartun apakah yang menurut kalian paling enggak layak terkena sensor? Share pendapat kalian di bawah dan ikuti terus KINCIR untuk kabar menarik seputar film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.