Toxic! 5 Kelakuan Oknum Fans Fanatik Drama Korea

-Beberapa fans fanatik drama Korea memiliki perilaku yang sangat berlebihan terhadap aktor dan aktris pujaan.
-Perilaku ini kerap mengganggu netizen lain bahkan aktor dan aktris bersangkutan.

Drama Korea memang selalu punya tempat tersendiri di hati masyarakat berbagai negara. Setiap kali keluar drama baru di platform video-on-demand, ia kerap viral dan menjadi bahasan hingga berminggu-minggu, bahkan sampai drama itu tamat.

Film-film dan serial besutan Korea Selatan memang punya pesonanya sendiri. Ceritanya kuat, plot twist-nya cerdas, dan karakterisasinya baik. Tema-tema yang diambil pun variatif. Tema pernikahan? Ada. Kerajaan? Jelas ada. Thriller? Bisnis? Militer? Lengkap. Enggak berlebihan memang ketika Piala Oscar untuk “Film Terbaik” 2020 jatuh kepada sineas Korea Selatan.

Namun, penggemar drakor alias drama Korea Selatan sering mendapatkan cap buruk karena perilaku ekstrem oknum-oknum penggemar. Perilaku ekstrem para oknum fans enggak cuma bikin risih netizen lain, tetapi juga bisa merugikan selebritas terkait.

Seperti apa, sih, perilaku oknum-oknum drama Korea yang mengganggu ini? Simak dan jangan sampai kalian menjadi salah satunya, ya!

1. Menyerang Aktor Korea yang Dibenci

Fenomena oknum fans drakor Indonesia yang hobi menyerang akun pribadi aktor Korea Selatan memang sudah bukan barang baru. Waktu lagi hangat-hangatnya A World of Marriage Couple, oknum-oknum netizen baper menyerang akun Instagram pribadi Han So-hee. Aktingnya sebagai orang ketiga bernama Yeo Da-kyung memang keren banget, sehingga bikin geregetan penonton cewek.

Namun, dengan kemajuan teknologi yang masif, tentunya semua netizen pengguna Instagram tahu bahwa hal tersebut hanyalah tuntutan peran. Selain mengganggu sang artis, serangan ini membuat para oknum netizen itu jadi terlihat enggak punya intelektualitas.

2. Memaksakan Kehendak Cerita

Drama Korea Start-Up yang baru saja tamat di Netflix ini enggak cuma menuai banyak pujian, tetapi juga kritikan. Beberapa fans memberikan kritik secara sehat dan membangun, seperti kritik atas tas yang dipakai oleh Seo Dal-mi.

Melihat latar belakang ekonomi Dal-mi, seharusnya dia enggak memakai tas Bottega Veneta yang notabene cukup mahal bahkan buat kalangan menengah ke bawah di Korea Selatan. Ada juga kritik terhadap poster yang tergolong “terlalu biasa” dan enggak menggambarkan dinamika bisnis di drama ini.

Sayangnya, banyak fans fanatik yang memberikan kritik keras terhadap jalan cerita karena enggak berpihak sama tokoh yang mereka bela. Kritiknya bahkan dipenuhi sama nuansa baper dan menganggap seolah jika keberuntungan enggak berpihak ke tokoh idola, hidup mereka akan hancur.

3. Menyerang Fans atau Netizen yang Berbeda Pendapat

Membahas soal Start-Up bakal memberikan kita banyak topik. Mulai dari pelajaran saham sampai masalah tim yang mendukung dua tokoh cowok di dalamnya.

Tokoh Nam Do-san dan Han Ji-pyeong memegang peranan penting, sampai-sampai para netizen bikin #TimDoSan dan #TimJiPyeong. Para #TimDoSan menganggap bahwa meskipun enggak terlalu bagus dalam berbisnis, jenius matematika ini memiliki karisma yang membuatnya layak bersama Seo Dal-mi.

Sementara itu, #TimJiPyeong menganggap bahwa di balik sifatnya yang keras, Ji-Pyeong adalah cowok konsisten dan punya prinsip yang lebih cocok mendapatkan nasib baik bareng Seo Dal-mi.

Awalnya, perkara tim mana yang lebih baik ini sekadar gurauan aja layaknya #TimSarah dan #TimZaenab dalam Si Doel the Movie. Lama kelamaan, beberapa oknum fans jadi baper dan menjelek-jelekkan karakter lawan.

Akun Instagram @tvn_startup bahkan menceritakan bahwa melalui siaran radio yang dipandu oleh Kang Hanna, Nam Joo-hyuk, pemeran Nam Do-san, enggan mencari namanya sendiri di Internet karena banyaknya hate comments pada karakter yang diperankan sekaligus pada dirinya sendiri.

4. Halu Keterlaluan

Mengidolakan seseorang itu wajar banget, kok. Apalagi, para tokoh utama dalam drama Korea selalu dibikin menarik dan memenuhi mimpi banyak orang tentang seorang pria atau wanita.

Tak ada salahnya menyukai idol atau pemain drakor tertentu. Namun, tentu saja kalau berlebihan, bahkan hingga terobsesi, itu enggak baik. Layaknya manusia pada umumnya, para aktor dan aktris Korea Selatan juga memiliki kekurangan. Karakter yang mereka mainkan hanyalah fiktif belaka.

5. Melakukan Pelecehan Seksual secara Daring

Pelecehan daring ke selebritas memang banyak dilakukan. Apalagi, zaman sekarang, begitu mudahnya buat netizen mengakses akun pribadi mereka. Rasa cinta dan obsesi berlebihan serta ketidakpahaman soal masalah pelecehan bikin hal ini marak terjadi.

Pelecehan itu bisa berupa banyak hal, mulai dari komentar mesum di akun media sosial resmi selebritas sampai membuat cerita panas. Enggak bisa disangkal bahwa dalam platform seperti Wattpad ada banyak cerita dewasa yang memuat tokoh idol K-Pop dan aktor drakor.

Kisah panas itu memuat deskripsi adegan ranjang yang begitu detail bahkan pemerkosaan! Sebetulnya, menggunakan orang asli untuk tokoh cerita enggak masalah, tetapi jika terdapat penghinaan dan pelecehan di dalamnya tentu bukan hal yang bijak, karena bisa merusak nama baik.

Bonus: Merundung Pasangan Aktor

Banyak aktor Korea yang menyembunyikan pernikahannya. Selain tuntutan agensi, perundungan dari fans juga kerap terjadi kalau mereka ketahuan menikah. Hal itu berpotensi mematikan karier mereka.

Para fans fanatik ini kerap merundung pasangan para artis karena beberapa hal. Pertama, karena merasa kalau pasangan itu enggak pantas buat idola mereka. Kedua, karena mereka cemburu.

Kebencian mereka dituangkan ke dalam banyak platform, mulai dari forum, blog, sampai dengan media sosial resmi aktor dan aktris terkait. Hal ini tentunya bikin para aktor dan aktris terganggu.

***

Memang, enggak semua fans drama Korea itu alay dan toksik. Banyak juga yang realistis dan justru bisa lebih produktif dengan menyukai drama Korea. Nah, sesuka apa pun dengan seorang aktor, jangan lupa buat tetap realistis, karena biar bagaimanapun, mereka tetep manusia biasa.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.