Layanan Streaming Film HOOQ Bersiap Tutup Layanannya

Sebagai alternatif hiburan, layanan streaming film banyak menjamur. Namun, sedikit yang bisa bertahan dan mengumpulkan banyak penonton. Di pasar internasional, Netflix berhasil jadi raksasa layanan OTT (over the top) dan kini dinilai sebagai perusahaan dengan aset triliunan dolar Amerika. Di Indonesia, layanan HOOQ yang diboyong oleh Telkomsel bakal menutup layanan mereka pada 30 April.

Dilansir Kumparan, HOOQ bakal menghentikan usahanya lantaran perusahaan tersebut telah melakukan likuidasi aset sejak 27 Maret lalu. Selepas tanggal tersebut, layanan ini pun menutup rapat-rapat pintunya untuk para pelanggan baru sehingga nantinya pelanggan terakhir di tanggal sebelum likuidasi bisa menikmati layanannya hingga akhir April.

Sejak didirikan 2015 silam, HOOQ punya banyak koleksi film yang menarik untuk ditonton. Pasalnya, aplikasi ini dibuat sebagai joint venture antara Warner Bros. dan Sony Pictures Television. Di Asia Tenggara, HOOQ membuka sayapnya di negara Indonesia, Singapura, Thailand, dan Filiphina serta mencoba peruntungan dengan ikut merilisnya di India.

Selain menayangkan puluhan film-film berkualitas, HOOQ juga sempat merilis series orisinal. Di Indonesia, HOOQ sempat merilis serial Cek Toko Sebelah yang sebelumnya telah sukses jadi film lokal dengan gaya kritik sosialnya. Pada 2019 silam, mereka mengangkat 19 series di seluruh layanannya dengan 13 di antaranya merupakan series asal Indonesia. Angka ini menunjukkan bahwa layanan OTT tersebut melihat potensi sinema lokal.

Di Indonesia, HOOQ juga sempat merilis layanan mereka dengan bundling bersama Telkomsel dan Smartfren. Alhasil, pengguna selular bisa menonton suguhan layanan ini dengan membeli paket. Sayangnya angka pelanggan tersebut enggak menunjukkan kenaikan yang signifikan. Paling besar, angka pelanggan HOOQ disinyalir menyentuh 80 juta pengguna dari semua regional layanannya pada 2017 silam.

Tutupnya HOOQ bisa jadi sangat disayangkan mengingat banyak potensi perfilman dalam negeri yang diayomi oleh perusahaan tersebut. Singtel selaku pemegang saham terbesar dari perusahaan ini pun akhirnya memutuskan untuk menghentikan layanan di masa Pandemi karena persaingan yang semakin berat dengan raksasa streaming lainnya.

Tutupnya HOOQ ini semoga dinilai jadi jalan yang terbaik bagi sang perusahaan. Belum ada kabar mengenai series eksklusif yang sempat digarap oleh perusahaan ini, apakah nantinya bakal dilepas atau tenggelam bersama layanannya.

Bagaimana menurut kalian dengan tutupnya layanan HOOQ ini? Manakah film atau serial yang sempat kalian ikuti? Jangan sungkan untuk bagikan kenangan kalian di kolom komentar bawah, ya! Terus ikutin juga berita seputar film dan serial lainnya hanya di KINCIR.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.