Info 
– Andin di sinetron Ikatan Cinta memiliki perkembangan karakter yang menarik.
– Karakternya bisa menyesuaikan kondisi dari ratusan episode yang dijalaninya.
Peran Andin (Amanda Manopo) dalam sinetron Ikatan Cinta adalah peran yang paling penting. Namun, selain karena Andin adalah wanita cantik yang sangat baik dan jauh dari prasangka buruk, tokoh Andin ini sebetulnya juga punya perkembangan karakter yang unik.
Perkembangan karakter penting buat diperhatikan karena para tokoh udah melewati berbagai macam kejadian. Banyak sinetron Indonesia yang terjebak pada karakter monoton dan enggak berkembang, padahal cerita udah bergulir terlalu jauh.
Nah, seperti apa, sih, perkembangan karakter Andin di sinetron Ikatan Cinta yang menarik ini? Kita simak, yuk!
Wanita pekerja milenial yang percaya diri
Ketika sinetron Ikatan Cinta dimulai, Andin merupakan perwakilan sempurna dari wanita perkotaan masa kini. Dia memiliki wajah yang cantik, karier yang baik sebagai dosen, dan juga optimisme yang tinggi.
Gaya rambut dan caranya berpakaian juga mengikuti mode, terinspirasi dari gaya para eonnie drama Korea. Dia juga menikah dengan seorang pria tampan, baik, dan mapan bernama Nino. Bener-bener representasi Jakarta dreams banget, deh.
Terlepas dari statusnya sebagai anak dari selingkuhan sang bapak dan adik yang cemburu karena sang kakak menikahi mantannya, sosok Andin pada awal kemunculannya sebetulnya agak beda sama tokoh utama sinetron Indonesia pada umumnya yang kebanyakan digambarkan lugu, berasal dari kelas ekonomi bawah, dan enggak punya power untuk menentukan arah hidupnya.
Walaupun Andin tahu bahwa pernikahannya enggak didukung sama ibu dan adiknya, tetapi Andin tetap melangkah. Dia enggak baper dengan fakta bahwa Nino adalah mantan dari adiknya sendiri.
Seorang protagonis yang tersakiti dan penuh kebimbangan
Nah, di fase kedua ini karakterisasi Andin ini udah mulai menyebalkan, nih, karena mulai memakai formula protagonis tersakiti dan lemah. Mulai dari ketika Andin menemukan pisau dalam lokasi pembunuhan Roy, mantannya, sampai saat dia dipenjara, seolah semua plot mengkhianati karakter Andin sebagai seorang wanita yang cerdas dan kekinian.
Andin kerap melakukan hal yang jelas banget bakal membawa dirinya kepada penderitaan. Selain itu, dia enggak bisa berkutik ketika anaknya diambil Elsa dan suaminya meninggalkannya. Andin enggak mampu membela dirinya sendiri.
Setelah bebas dari penjara, Andin mulai memasuki fase tokoh utama cewek sinetron Indonesia yang klise: menjadi cleaning service di perusahaan cowok pendendam semacam Aldebaran. Di sini, Andin harus menerima bahwa nasibnya sangat buruk, harus menerima dikerjain dan dibenci oleh Aldebaran, tetapi mau enggak mau bertahan karena masalah ekonomi.
Sebelumnya, sudah diceritakan bahwa Andin enggak bisa menjadi dosen lagi karena catatan buruknya sebagai napi. Namun, tentu saja ketimbang bekerja di sebuah perusahaan di mana bosnya adalah perundungmu, akan lebih baik kalau kamu mencari pekerjaan lain dengan modal kepintaranmu, dan juga kenalan di masa lalu. Masa, sih, dosen sekelas Andin enggak bisa menemukan pekerjaan di tempat lain, di zaman serba digital ini, dengan kenalan-kenalan lama yang mempercayai dia?
Terlepas dari sedikit kejanggalan tersebut, dalam fase ini, kebimbangan Andin patut diapresiasi. Dia bebas, tetapi kehilangan banyak hal. Kebebasannya justru bikin dia bingung karena dia harus menghadapi dunia nyata. Well, semacam kayak film Shawshank Redemption (1994), ya?
Andin sang perayu
Dalam fase ini, Andin mulai berubah dari yang tadinya penuh dengan kesedihan dan air mata, menjadi cewek yang sedikit optimistis, memiliki kehangatan, dan juga pandai merayu. Aldebaran (Arya Saloka), bos yang suka merundungnya, menikahinya hanya karena mau membalaskan dendam kematian sang adik yang dia kira dibunuh Andin.
Namun, walaupun Mas Al sangat judes dan engga memperlakukannya layaknya istri, Andin tetap enggak menyerah. Dia kerap merayu Aldebaran dengan penuh cinta, mengingatkan Aldebaran akan anniversary dan hari-hari penting lain, dan tetap menjadi istri yang baik.
Walaupun sedikit bucin, karakter Andin sebagai “cewek yang berani mulai duluan” patut diacungi jempol. Ingatkah kalian dengan adegan waktu Mas Al bilang kepada Andin untuk enggak macem-macem saat mereka tidur? Andin malah menggoda Aldebaran bahwa mungkin dia yang enggak tahan untuk macem-macem.
Berbeda dengan tokoh utama cewek pada umumnya yang hanya bisa menangis menghadapi pernikahannya, Andin cukup pede untuk berusaha dengan caranya sendiri. Memang, sih, bukan contoh pernikahan yang baik, tetapi setidaknya Andin menunjukkan kekuatannya.
Andin yang merasa terkhianati
Ketika pada akhirnya Aldebaran mengakui semua kecurangannya di masa lalu saat makan malam, Andin menangis. Namun, Andin enggak lantas memaafkan Aldebaran hanya karena suaminya terlihat menyesal. Andin merasa jijik dan marah dengan Aldebaran.
Kemarahan Andin ini menunjukkan bahwa dia adalah cewek yang punya harga diri. Meskipun dia cinta sama Aldebaran, tetapi dia enggak lantas menyerah dan melupakan semua intrik Mas Alderbaran di masa lalu. Andin yang terlihat lemah pada saat dituduh sebagai pembunuh, kini terlihat lebih kuat dan punya daya tawar.
Pada akhirnya, mereka berdua enggak jadi berpisah dan Aldebaran pun menjadi suami yang baik. Mereka kini bekerja sama buat menjebak Elsa, yang menjadi pembunuh Roy sebenarnya.
***
Lebih dari 200 episode memang bukan waktu yang sebentar. Hal itu memberikan ruang lebih bagi karakter-karakter untuk berkembang. Meskipun mungkin bakal terkena virus episode yang terlalu panjang, setidaknya Andin, karakter utamanya, adalah tipikal wanita yang bisa menyesuaikan kondisi dan enggak selalu mengalah dan disakiti layaknya tokoh lain.
