V Wars, Pembuka Lengkap untuk Perang Vampir yang Panjang

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran serial yang bisa aja mengganggu buat kalian yang belum nonton

Menutup 2019, Netflix telah menyiapkan serial yang bakal bikin kalian betah di rumah saat kemeriahan petasan dan kembang api terdengar di kejauhan. Kali ini, Netflix memberikan serial bernuansa horor campur fiksi ilmiah, V Wars. Buat kalian yang suka kisah vampir, serial ini tentu bakal menarik, apalagi pemeran utamanya adalah si ganteng Ian Somerhalder yang udah lebih dulu jadi vampir menggoda di Vampire Diaries.

Namun, kisah vampir dalam serial ini enggak kayak Twilight Saga atau The Vampire Diaries. Diadaptasi dari komik berseri berjudul sama karya Jonathan Maberry, V Wars bakal membawa kalian menuju perang yang enggak pernah terpikirkan sebelumnya antara vampir dan manusia.

Nah, kalau kalian cari tontonan seru buat libur panjang akhir tahun nanti, V Wars cocok buat menemani kalian. KINCIR pun bisa dibilang cukup menikmati serial yang cukup binge-worthy ini. Khususnya kalau kalian mau warna lain dalam drama klise tentang “akhir dunia”, V Wars punya jawabannya.


Vampir Modern di Tengah Pandemik

Dok. Netflix

Selama ini, kalian banyak disajikan sama kisah vampir yang begitu aja ada di dunia ini, hidup di antara kita dalam bayang-banyang. Enggak ada yang susah payah menjelaskan kenapa “makhluk” ini bisa jadi legenda sepanjang masa. Akan tetapi, V Wars punya pendekatan yang beda buat menjelaskan semuanya secara ilmiah.

Dalam V Wars, disebutkan bahwa manusia memiliki prion purba yang diduga udah punah, tapi ternyata selama ini cuma tertidur. Nah, prion yang terisolasi ini, ketika ketemu gen tertentu, bakal mengubah pemilik gen tersebut jadi makhluk haus darah kayak vampir. Mereka dengan gen khusus tersebut berevolusi: Sistem pencernaan mereka cuma bisa menerima darah manusia, di sisi lain mereka juga jadi lebih kuat dan cepat dari manusia biasa.

Namun masalahnya, prion ini dapat menular dan mengontaminasi udara atau apa pun yang disentuh para vampir itu. Jadi, bisa dibilang keberadaan vampir dalam V Wars adalah bentuk pandemik di Amerika Serikat. Pemicu konflik yang menarik, tapi masih banyak yang menanti di belakangnya.

Pemerintah Cari Masalah

Dok. Netflix

Buat serial pandemik, V Wars tetap memainkan konfliknya dengan pemerintah. Tentunya, saat keadaan mulai kacau balau, tokoh utama kita bakal dipanggil oleh pemerintah, kali ini melalui DNS, buat membantu membereskan kekacauan yang ada.

Kali ini, tokoh utama kita bukan agen khusus atau agen rahasia yang siap menjatuhkan musuh. Karena musuhnya juga belum jelas, keberadaan Dr. Luther Swann sebagai peneliti bisa dibilang pilihan yang cukup aman.

Dr. Luther Swann bersikeras mau menemukan obat buat penyakit yang membuat orang-orang berubah jadi vampir. Namun, sayangnya, ada aja orang-orang di pemerintahan yang pengin jalan pintas buat mengatasi semua masalah.

Dok. Netflix

Yap, genosida buat para vampir enggak pernah jadi pilihan terakhir. Justru, pendekatan Dr. Swann-lah yang jadi pilihan terakhir karena mereka cuma mau jalan pintas, sedangkan langkah Dr. Swann ribet dan panjang.

Jadi, ya, bisa kalian tebak, pemerintah Amerika Serikat enggak main aman. Bukannya menggandeng para penderita “penyakit vampir” ini, DNS malah diberi perintah buat menghabisi para vampir. Bahkan, berbagai rencana buat berdamai selalu digagalkan oleh orang-orang “jahat” di pemerintahan.


Perang yang Sesungguhnya

Dok. Netflix

Dengan semua gesekan yang terjadi antara manusia (pemerintah) dan vampir, ternyata butuh waktu lama buat V Wars menyajikan perang yang sesungguhnya. Namun, sebenarnya, bisa dibilang V Wars ini memang lambat panasnya karena, perlu sampai ke “Episode 6” buat mulai merasakan ketegangan di antara para tokohnya.

Soalnya, serial ini awalnya kayak enggak mau terlalu “jelas” soal siapa yang benar dan salah. Namun, sebenarnya udah jelas banget siapa antagonisnya sejak dua episode pertama.

Meski judulnya V Wars, serial ini enggak secara langsung menunjukkan perang antara vampir dan manusia. Justru, perang modern yang terjadi lebih tergambarkan melalui berbagai tindakan yang diambil oleh kedua belah pihak. Ibarat perang dingin, setiap tindakan terhitung.

Dok. Netflix

Para vampir yang membentuk kelompok besar bernama Bloods memilih Michael Fayne sebagai pemimpin mereka. Fayne merupakan Pasien 0 yang juga teman Dr. Luther Swann. Keduanya adalah yang pertama kali terpapar prion penyebab segala kekacauan ini.

Jadi, saat awalnya serial ini kelihatan kayak perang strategi antara Fayne yang mewakili Bloods dan Swann yang mewakili pemerintah, melewati pertengahan kalian baru bakal lihat siapa musuh sesungguhnya. Dan saat kalian tahu perang sesungguhnya yang terjadi, kisahnya bakal jadi menyebalkan dan kotor.

Penuh Unsur Politik

Dok. Netflix

Menggandeng Ian Somerhalder sebagai Dr. Luther Swann, serial ini mungkin mengingatkan kalian kepada masa kejayaan Somerhalder saat memerankan Damon Salvatore dalam Vampire Diaries. Ditambah lagi, V Wars juga punya vampir yang hidup di antara manusia.

Akan tetapi, kali ini kalian enggak bakal lihat Somerhalder jadi vampir hot, melainkan jadi peneliti yang sayang banget sama anaknya. Ya, kalian bisa buang jauh-jauh ekspektasi buat lihat versi hot Somerhalder di serial ini.

Sebaliknya, Somerhalder justru tampak “hot” dengan menjadi politis di serial ini. Sejak DNS mengambil alih kekacauan di Mohawk Valley, tempat serangan vampir bermula, serial ini enggak banyak basa-basi. Ada orang-orang yang mau mengetahui kebenaran tentang “penyakit” yang tersebar, tapi ada juga yang mau menyelesaikan amsalah dengan cepat sampai-sampai perlu membunuh mereka yang menghalangi.

Dok. Netflix

Dr. Luther Swann pun cukup cerdas buat menyadari bahwa yang dia hadapi bukan orang-orang yang ingin kebenaran, melainkan orang-orang yang butuh dibenarkan atas perbuatan mereka. Makanya, Swann pun enggak perlu waktu lama buat berpolitik.

Namun, yang cukup membosankan adalah kenyataan bahwa pemerintah bertindak lambat banget dalam serial ini, kayak sengaja dipanjang-panjangin buat membiarkan Luther bergerak bebas.


Akhir yang Mengawali Perang

Dok. Netflix

Kalian juga bisa nebak juga bahwa serial ini enggak bakal cukup dengan satu musim. Akhirnya, kalian bakal menemukan bahwa serial ini disiapkan buat perang yang lebih panjang. Berhubung konflik yang dipanjang-panjangkan di awal, buat menuju ke akhir ini kalian bakal merasa lelah. Soalnya, kayaknya serial ini bisa selesai dalam 6 episode aja, deh, kalau Luther cukup pintar dan “orang jahat” di pemerintahan juga enggak segegabah itu.

Kalau soal Luther, jawabannya bakal kalian temukan. Somerhalder setia banget sama karakternya yang satu ini sampai-sampai kalian enggak bakal lihat karakter Damon Salvatore tersisa. Jadi ayah yang berjuang sampai mati buat anaknya ternyata cocok juga buat Somerhalder.

Dari awalnya cuma peneliti biasa, pada akhirnya Dr. Luther pun berkembang jadi ayah yang bakal melakukan apa pun buat anaknya. Dan perubahan ini bakal membuka peran di musim kedua nanti. Kita tunggu aja!

***

Serial 10 episode ini bisa jadi salah satu pilihan seru buat mengisi libur panjang Natal dan Tahun Baru. Tentunya, serial ini bisa kalian tonton di Netflix. Kalau udah nonton, bagikan pendapat kalian di kolom komentar, ya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.