The Flash: Serial Vs. Cinema

Setelah proyek Batman Vs. Superman: Dawn of Justice kelar, DC Comic sedang fokus kepada beberapa film. Salah satunya adalah Justice League yang bakal dijadiin seri film andalan. Film ini sedang dalam masa produksi dan rencananya bakal rilis 2017 mendatang. Seperti biasa, film baru bikinan DC dan Warner Bros ini digadang-gadang bakal menyaingi dominasi seri Avengers-nya Marvel sebagai film superhero paling digemari saat ini.

Kalo ngomongin saingan antara Marvel dan DC, dari soal komik sampai layar lebar, memang enggak ada matinya. Masing-masing punya pendukung, kelemahan, serta kelebihannya sendiri-sendiri. Rilisnya Justice League, bakal menimbulkan persaingan di antara penggemar DC. Hal ini berkaitan dengan kemunculan The Flash di Justice League. Seperti yang kita ketahui, serial The Flash sudah lebih dulu tayang dan diproduksi oleh CW. Baru saja mengakhiri season ke-2, The Flash versi CW sudah digemari jutaan orang di seluruh Dunia. Hal ini membuat sang pemeran utama, Grant Gustin, dicintai penggemar The Flash. Sayangnya, cowok cool ini enggak dilirik buat ikutan main di Justice League.

 

 

 

Via Istimewa

Sebagai sutradara, Zack Snyder punya alasan kenapa Gustin enggak diajak. Menurut Snyder, Gustin enggak bakal pas memainkan tokoh The Flash yang dia gambarkan di Justice League. Peran ini pun lantas jatuh ke tangan Ezra Miller. Terus apa sih sebenarnya beda di antara mereka berdua? Kenapa Gustin yang sudah berpengalaman malah enggak dipilih, sementara Ezra yang belum pernah main sebagai superhero malah bisa dapat peran itu?

Sebagai catatan, Snyder suka banget mengubah perspektif orang tentang tokoh atau cerita tertentu. Seperti yang dilakukannya kepada Batman dan Superman dalam film sebelumnya, kali ini Snyder kemungkinan akan melakukannya juga kepada Barry Allen. Snyder kemungkinan enggak akan menampilkan The Flash dan Barry Allen seperti yang sudah diketahui orang selama ini. Bakal ada perbedaan besar dalam Justice League. Contohnya Aquaman yang sengaja enggak dibikin pirang. Makanya, bisa jadi ini satu alasan kenapa bukan Gustin yang memainkan tokoh The Flash.

Via Istimewa

Selain itu, serial The Flash yang dimainin sama Gustin sendiri dianggap biasa saja dan enggak bikin orang jadi tertarik atau terkesan lewat akting para pemainnya. Beberapa fans kawakan The Flash bahkan merasa kecewa sama acara TV itu. Sebab, ceritanya dianggap enggak berkembang dari komik. Visualisasinya pun terlalu biasa. Snyder yang sangat mengidolakan Gustin pun menganggap keberadaannya dalam serial itu enggak ngebuat serial itu lantas menjadi bagus. Selebihnya masalah pencitraan aja. Barry Allen dalam serial The Flash memang terkesan kompleks permasalahannya, tapi sebenarnya punya kehidupan yang wajar, enggak seperti kebanyakan kutu buku pada umumnya. Sisi ini lah yang bakal diangkat sama Snyder.

 

Via Istimewa

Kayak yang tergambar dalam cuplikan trailer film Justice League, Barry Allen atau The Flash digambarkan lebih nerdy dan awkward, dia terlihat kesulitan bersosialisasi. Otaknya yang jenius, bikin Barry lebih suka menghabiskan diri di kamar untuk berkreasi. Karena itu, ketika dia diajak bergabung sama Bruce Wayne dalam Justice League, tanpa menunda lagi dia langsung setuju.

Selain sisi nerd dan jenius yang berbeda, The Flash versi layar lebar juga memiliki visualisasi gerakan cepat yang berbeda dari versi serialnya. Dalam Justice League ini Barry Allen terlihat lebih canggih dan elegan visualisasinya ketika sedang mengeluarkan kekuatan. Kostum atau lebih tepatnya zirah yang akan dipakai The Flash dalam film ini juga jauh lebih elegan dibanding yang dipakai Gustin dalam serial.

Via Istimewa

Bukan hanya berbahan spandex ketat, zirah The Flash kali ini ditambahi juga pelindung dari besi di beberapa bagiannya. Itulah kenapa disebut zirah. Sepertinya ini di-upgrade untuk memperlihatkan kebutuhan Barry saat bertualang di dalam multi-dimensi waktu. Agaknya jelas juga kenapa dia harus menggunakan zirah. Menurut Viki, alasannya adalah karena Snyder suka banget nampilin pertempuran yang dahsyat. Nah, dengan zirah tersebut, pertarungan The Flash pun bakal terlihat lebih keren.

Via Istimewa

Yang jelas, The Flash versi film ini bakal mengalami banyak banget perubahan. The Flash yang “biasa aja” dalam komik dan serialnya, romannya bakal diubah jadi sangat “enggak biasa” oleh Snyder. Proyek ini sudah mulai dijalankan oleh Snyder sejak beberapa minggu lalu dan akan dirilis tahun depan. Jadi enggak ada salahnya kita bersabar untuk nentuin, The Flash versi mana yang lebih baik, atau setidaknya lebih keren.

 

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.