Donna Visca, Berubah dengan Melawan Rasa Malu dan Takut

Tampil dan berbicara di depan orang banyak adalah lifeskill yang tampak sepele, tapi sebenarnya susah untuk dilakukan. Kesulitan terbesarnya cuma satu, yakni melawan rasa takut lo sendiri. Takut salah atau gagal kerap menghalangi seseorang untuk menjadi seorang public speaker yang baik. Ketakutan inilah yang sempat dialami oleh seorang caster yang sudah malang melintang di dunia esports Indonesia, Donna Visca.

Sebagai seorang gamer yang enggak bermimpi jadi atlet esports, Donna sadar betul bahwa keterampilan berbicara di muka umum adalah sesuatu yang harus dikuasainya untuk menjadi caster. Hal yang tadinya dilihatnya sebagai rasa takut pun berubah menjadi tantangan karena semangatnya untuk berkecimpung di dunia esports.

Nah, selagi semangat Sumpah Pemuda masih hangat, cerita Donna yang berani berubah menarik banget buat diikuti. Yuk simak, siapa tahu lo terinspirasi darinya!

 

Udah Kenal Game dari Kecil

Semua gamer dan pemerhati esports pastinya udah tahu sosok Donna sebagai caster. Jika merunut latar belakangnya sebagai gamer dan caster, Donna memang sudah kenal dengan dunia game sejak kecil. Dari zaman SD, Donna sudah bermain semua jenis game, mulai dari konsol PlayStation, hingga mini-game berbasis Flash di PC saat mata pelajaran komputer di sekolahnya. Dia mengaku suka bermain game-game seperti Harvest Moon, GTA, dan Spyro.

Namun, berbeda dari kebanyakan gamer, hobinya bermain game cukup didukung oleh orangtuanya. Donna mengaku enggak pernah sampai dimarahi atau dilarang main game kecuali saat dirinya begadang. Hal ini dikarenakan dirinya enggak mengenal dunia warnet di masa sekolahnya. Saat SD dan SMP, Donna sempat pindah ke daerah pedalaman Oku Timur di Sumatera Selatan. Kondisi itupun membuatnya bisa membagi waktu antara bermain game dan belajar.

"Untungnya saat dulu gua pindah ke sana, internet baru masuk. Jadi gua tetap bisa bermain game hingga mengenal game-game online kayak DotA,"

 

Donna Visca Eks-JKT48? Hoax!

Jika lo iseng mencari nama Donna Visca di laman pencarian Google, ada peluang lo akan menemukan 'berita' tentang "Donna Visca Eks-JKT48". Kabar ini pun memang sempat ramai dibicarakan hingga membuatnya cukup populer di kalangan gamer. Namun, Donna menyangkal kabar tersebut dan mengklarifikasi dirinya enggak pernah bergabung maupun ikut audisi JKT48.

Menariknya, Donna enggak menyangkal kalau kabar burung tersebut benar-benar hoax. Dunia idol diakuinya sempat lekat dengan dirinya. Sebelum menjadi caster, Donna aktif dalam dunia cosplay dan sempat membentuk idol group bersama teman-temannya. Hobi yang awalnya hanya iseng pun sempat ditekuninya dengan tampil di berbagai event Jejepangan.

" Gua jadi JKT48 memang hoax. Akan tetapi, kabar gua adalah idol ada benarnya. Soalnya gua dulu sempat bikin idol group bareng teman-teman.

 

Yakin dari Awal Akan Kemajuan Esports di Indonesia

Di saat banyak orang enggak menyangka dengan perkembangan esports di Indonesia yang sangat pesat, Donna udah menyangka hal itu sejak awal dia berkecimpung. Dia pun optimis esports di Indonesia masih dalam masa perkembangan. Jika dia menyangka esports bisa berkembang pesat di Indonesia, hal yang enggak disangkanya adalah esports bisa benar-benar menjadi kehidupan serta penghasilan utamanya saat ini. Keyakinan inilah yang membuat Donna makin semangat untuk berkarier di dunia esports. 

"Dulu cuma DotA 2 yang ramai di Indonesia. Sekarang, perkembangan game mobile bikin gua yakin esports di Indonesia bakal terus berkembang. Makanya gua harap dengan perkembangan yang kayak sekarang esports di Indonesia tetap hidup dan menginspirasi banyak orang," ujar Donna.

 

 

Jadi Caster Modal Nekat

Perkenalan antara Donna dan esports dimulai saat dirinya duduk di bangku kuliah. Sebenarnya, dia udah mengenal DotA 2 sejak masih sekolah. Karena peralatan yang enggak mendukung, dia pun harus mengurungkan niatnya hingga dirinya kuliah. Untungnya, saat berkuliah di Jakarta dia bertemu dengan teman yang juga "Anak DotA 2". Donna pun ikut bermain di warnet dan mengenal scene kompetitif esports.

Sayangnya, dia enggak yakin dengan kemampuannya untuk benar-benar terjun sebagai pemain esports. Oleh karena itulah dia berpikiran untuk menjadi seorang caster. Namun, Donna saat itu adalah orang yang sangat pemalu dan enggak berani berbicara di depan publik.

Sempat merasa takut gagal, Donna pun akhirnya bertekad untuk menantang dirinya sendiri untuk bisa memenuhi impiannya menjadi caster. Upaya tersebut dimulainya dengan modal nekat tanpa memikirkan risiko yang akan dihadapinya. Menurutnya, pengalaman adalah guru yang berharga dalam kariernya.

"Intinya jangan takut untuk mencoba. Mikir YOLO (you only life once) aja. Enggak ada yang langsung sempurna di awal. Makanya dari situlah lo harus belajar banyak hal. Apalagi kalau lo diberi kesempatan untuk belajar dan berubah. Manfaatin, karena kesempatan enggak datang dua kali," jelas Donna.

 

"Sukses Butuh Proses"

Meski diakui sangat berkembang pesat, Donna mengaku ada sisi negatif yang harus disadari dari esports, terutama bagi generasi muda. Menurutnya, banyak generasi muda zaman sekarang yang hanya melihat hasil yang didapat dari atlet esports profesional atau talent seperti dirinya. Padahal, baginya menjadi dirinya seperti sekarang atau sebagai atlet esports butuh pengorbanan. Banyak anak muda yang enggak melihat proses dan jerih payah yang harus diambilnya.

"Waktu menjadi pengorbanan yang paling besar dalam hidup gua sebagai penggiat esports. Gua juga harus melawan diri gua sendiri untuk menghilangkan rasa takut. Intinya, sukses itu butuh proses. Enggak ada impian yang bisa lo raih kalau lo cuma melihat hasilnya tanpa menjalani prosesnya," ujar Donna.

***

"Berani berubah, Berubah untuk berani" bisa dibilang menjadi moto hidup bagi seorang Donna Visca. Mungkin tak ada yang menyangka bahwa caster ceria dan enerjik ini dulunya adalah cewek yang sangat pemalu dan takut untuk berbicara di depan orang banyak. Semangat berubah lah yang membuat Donna berani untuk melawan dirinya sendiri.

Sebagai generasi muda seperti Donna, lo pun juga harus memiliki semangat yang sama dengannya. Jika Donna bisa 'berubah' dan jadi kayak sekarang, masa lo enggak bisa?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.