(Mobile Legends) Derita Pemain Solo Ranked

– Keluh kesah yang sering dirasakan mayoritas pemain Mobile Legends
– Nomor 5 yang paling ngebetein!

Bermain game memang sejatinya adalah hiburan alternatif untuk melepas penat dari kesibukan sehari-hari. Akan tetapi, bermain game justru juga bisa bikin tambah stres kalau berulang-ulang kali mengalami kekalahan. Seperti halnya saat bermain Mobile Legends.

Untuk mendapatkan bintang di ranked memang membutuhkan kerja keras. Tidak hanya soal kill, tapi kekompakkan tim juga sangat dibutuhkan agar dapat meraih kemenangan. Nah, memang akan lebih mudah jika kalian melakukan party dengan teman yang memang sudah mengetahui peran dan gaya permainan masing-masing.

Namun, bagi para pejuang solo ranked, kemudahan tersebut jauh dari bayangan. Bahkan terkadang tidak hanya musuh yang kalian lawan, tapi juga rekan tim sendiri. Inilah tantangan yang kerap kali ditemui ketika kalian mencoba untuk solo ranked.

KINCIR mengerti apa yang kalian rasakan, oleh sebab itu kali ini kita akan curhat soal derita pemain solo ranked.

Harap-harap Cemas Ketika Mau Main

Sejak membuka aplikasi Mobile Legends, kalian pastinya sudah menanamkan kuat-kuat di dalam hati untuk bermain sebagus mungkin agar bisa dapat bintang. Tentunya dengan harapan bertemu tim yang solid dan juga pengertian. Tapi, nyatanya kalian bisa rasakan sendiri betapa sulitnya mendapatkan rekan tim yang sesuai harapan.

Sebelum masuk ke Land of Dawn, tantangan pertama yang kalian harus lalui adalah mencoba memahami apa isi dari kepala rekan tim kalian. Pasalnya, tidak jarang kalian menemukan bocil yang egois hingga pro-player-wanna-be yang sotoy-nya minta ampun.

Dari fase drafting, bakat-bakat toxic ini sudah bermunculan. Misal, tiga rekan tim kalian sudah memilih hero dengan komposisi yang tepat. Tapi tiba-tiba kita dikejutkan dengan pick hero yang sangat di luar nalar. Kalau sudah begini, ya mau tidak mau kalian tetap harus menjalani pertarungan dengan komposisi yang cacat.

“Saya solo mid!”, “Saya ambil buff!”, mungkin ocehan-ocehan seperti ini pasti kalian sering dapatkan meskipun mereka sebenarnya mereka tahu Hero yang digunakan tidak pas untuk posisi tersebut. Namun, karena maksa, orang-orang toxic ini justru bikin meta tim kalian jadi makin berantakan.

Ujung-ujungnya, lagi-lagi kalian pun harus ngalah dengan harapan orang tersebut ternyata memang benar-benar jago. Tapi, sudah bisa dipastikan kalau orang seperti ini hanya akan membawa bencana bagi tim. Lebih ngeselin lagi, mereka yang bikin kalah, kita juga yang jadi sasaran hinaan.

Jika kalian bertemu dengan orang-orang seperti ini ketika solo ranked KINCIR hanya punya satu saran, yaitu pasrah. Apa pun yang terjadi, terjadilah. Karena hanya tuhan yang bisa menyadarkan mereka dari sifat toxic yang mereka miliki.

Bingung Menentukan Peran

Seperti yang disebutkan di atas, fase drafting adalah hal berat pertama yang harus kalian atasi. Perang adu besar-besaran win rate pun sudah terjadi di masa ini. Semua orang sudah saling pamer akan Hero kebanggaannya masing-masing. Lucunya, yang dipamerkan semuanya Hero carry. Terus, kita pakai apa dong?

Padahal kalian sudah mempersiapkan diri untuk menggunakan hero andalan serupa. Tapi apa mau dikata, mereka yang lebih barbar biasanya akan memaksakan menggunakan Hero dengan peran yang sama. Tinggal bagaimana tingkat kedewasaan kalian berperan di sini. Apakah kalian juga akan memaksakan seperti mereka atau memilih untuk menempati peran lain biar komposisi tim jadi pas.

Kalian yang memang benar-benar hebat dalam penggunaan Hero serupa bisa jadi kalah ego dengan orang-orang ini. Ya akhirnya mau tidak mau kalian harus mengincar posisi yang tidak diperebutkan, misal Tank atau Support. Ingat! semua ini demi tim, bukan pribadi!

Ini lah pentingnya untuk memperluas hero pool. Karena ketika bertemu dengan kondisi ini kalian jadi bisa menentukan peran apa yang kurang di dalam tim. Kalau sudah begini, memang cuma kalian pahlawan yang bisa menyelamatkan tim dari kekalahan.

Diabaikan oleh Rekan Tim Sendiri

Memang paling benar kalau ingin ranked harus party dengan teman yang sudah sering mabar sama kita. Soalnya, dalam hal komunikasi akan jadi sangat lebih mudah. Bahkan, di beberapa kondisi kalian tidak perlu banyak bicara kalau chemistry di antara kalian sudah terjalin kuat.

Berbeda dengan pemain yang bermain solo. Untuk melakukan koordinasi di dalam pertempuran kalian butuh usaha ekstra agar mereka mengerti bagaimana cara bermain yang benar. Karena, sekedar minta bantuan ketika di ganking aja sulitnya minta ampun.

Bahkan di beberapa kasus, ketika di serbu musuh ada satu atau dua cecunguk yang sibuk farming tanpa memperdulikan kalian dibantai. Bahkan, di kondisi ini malah kalian yang disalahkan karena tidak main aman. Padahal kalian hanya ingin mempertahankan turret agar tidak dihancurkan musuh.

Pentingnya komunikasi di dalam pertarungan kadang sering diabaikan oleh rekan tim kalian. Ketika diminta bantuan, seakan-akan mereka mendadak buta map dan tidak memperdulikan pembantaian yang kalian alami.

Mental Breakdown karena Memendam Emosi

Kita harus akui bahwa dalam memainkan Mobile Legends tidak hanya skill yang harus tinggi, tapi juga butuh mental yang kuat. Rasa deg-degan ketika find match pasti kalian rasakan padahal sudah ada dalam bayangan bahwa kalian akan bertemu dengan pemain toxic dengan ego tinggi.

Pemain solo ranked akan semakin merasakan beban mental ketika ada adu mulut di dalam permainan. Kalau sudah ada satu pemain yang main salah-salahan, rasanya ingin ikutan biar mereka sadar bahwa kesalahan bukan hanya milik satu pemain! Tapi apa daya, lagi-lagi kita harus tetap fokus ke permainan.

Apalagi perang internal ini terjadi ketika kalah. Wah, sudah strategi kacau-balau, beban semakin berat ketika melihat musuh dengan santainya menghancurkan tiap turret yang kita miliki. Bukannya mencoba mempertahankan, rekan tim kita pasti akan sibuk saling menyalahkan. Ini lah beban yang kerap terjadi kala kalian solo ranked.

Selepas pertandingan, marah yang kalian rasakan pasti tidak bisa hilang begitu saja. Akan selalu teringat bagaimana enaknya jadi mereka yang tidak memikirkan bintang seperti kalian. Kondisi-kondisi seperti ini yang bisa bikin kalian ragu untuk main solo ranked lagi.

Pesan KINCIR, kalian harus tetap positif. Siapa tahu mental kalian akan tertempa dengan kasus seperti ini. Jadi, di pertandingan selanjutnya kalian bisa lebih tabah menghadapi rekan tim yang jagonya hanya menyalahkan orang lain.

Mencoba Berdikari Meskipun Mustahil

Ketika kondisi tim sudah suram, yang harus kalian usahakan adalah tetap fokus ke pertandingan dan berusaha sekuat tenaga. Meskipun hampir mustahil, tapi pasti kalian sering menempatkan diri pada posisi ini. Keyakinan kuat untuk mengangkat tim jadi prioritas di saat semua orang sudah tidak lagi peduli terhadap rank.

Dalam usaha ini pastinya terselip harapan bahwa rekan tim yang lain sadar jika ada pemain yang masih berusaha memenangkan pertandingan. Namun, kondisi semakin sulit kalau kalian menggunakan peran yang kurang mumpuni untuk hal ini, misalnya tank atau support.

Berbeda jika kalian menggunakan Hero carry. Dengan bekal damage dan kemampuan yang kalian miliki, masih ada harapan untuk membalikkan keadaan. Meskipun sulit, cara ini pasti seringkali kalian lakukan ketika kekalahan sudah di depan mata.

Rasanya, KINCIR ingin kasih penghargaan kepada pemain yang punya mental juara kuat seperti ini. Kalau masih kalah juga, kalian jangan jadi toxic juga seperti orang lain. Harus tetap sabar dan pertahankan mental kalian di tengah kerasnya hukum rimba Mobile Legends.

***

Ketika bermain solo ranked lima poin di atas adalah derita yang akan kalian alami. Oleh sebab itu, kalian harus memiliki mental yang kuat jika ingin memaksakan diri bermain sendirian. Pasalnya kalian tidak bisa memilih rekan tim seperti yang kalian mau dan harus siap jika bertemu dengan pemain toxic.

Selain mental, kalian juga harus punya modal Hero pool yang luas. Alih-alih agar bisa menutupi kekurangan tim yang kalian miliki. Soalnya, kebanyakan pemain di game ini hanya memikirkan diri sendiri dengan memilih hero carry tanpa peduli komposisi tim.

Untuk menghindari lima derita di atas, opsi mabar memang jadi yang terbaik. Soalnya, kalian pastinya sudah tau pembagian peran serta kekurangan masing-masing pemain. Oleh karenanya kalian bisa saling menutupi kekurangan dan bisa mendapatkan bintang dengan mudah.

Sekian curhatan KINCIR mengenai derita pemain solo ranked. Kalau kalian punya derita lain, silakan tulis keluh kesah kalian di kolom komentar, ya! Pastinya, jangan lupa untuk terus kunjungi KINCIR agar kalian tahu berita terbaru seputar esports dan game.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.