(Mobile Legends) NasiUduk, Modal Nekat Terjun Jadi Pelatih!

Masuknya NasiUduk ke skena kompetitif Mobile Legends ternyata berasal dari modal nekat sang pelatih. Namun, taruhan tersebut terbukti ampuh!


Sukses memantapkan diri sebagai tim esports Mobile Legends terkuat di Tanah Air, Alter Ego enggak hanya membawa pemain ternama sekelas Udil dari ONIC. Mereka juga memperkenalkan pelatih baru, yaitu Regi “NasiUduk” Kurniawan jelang MPL Season 6 lalu.

Strategi yang diraciknya terbukti ampuh karena mampu membawa Alter Ego menempati runner-up di MPL Season 6 dan juara di MPL Invitational. Bahkan, NasiUduk mampu membawa tim ini berlaga di M2 World Championship.

Bisa dibilang, nama NasiUduk memang jadi pendatang baru di skena kompetitif Mobile Legends pada MPL Season 6 lalu. Meski begitu, dia justru mampu membawa dampak signifikan dalam timnya.

KINCIR mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan kisah perjalanan karier Regi “NasiUduk” selama di kompetitif. Yuk simak profil sang pelatih di bawah ini!

Profil NasiUduk Coach Alter Ego

Veteran MOBA Mobile

NasiUduk ketika masih jadi pemain AOV
NasiUduk ketika masih jadi pemain AOV Via Istimewa.

Sebelum memutuskan untuk berkarier di esports, kecintaan NasiUduk terhadap game, terutama MOBA telah terlihat sejak dirinya masih belia. Memang, enggak sedikit game MOBA yang hadir pada platform mobile. Regi pun sempat mencoba beberapa game, seperti Vainglory.

Sebenarnya, NasiUduk telah tahu jika di 2016 ketika dia bermain Vainglory, esports telah ada di Indonesia. Namun, enggak besar seperti sekarang. Maka dari itu, pelatih Alter Ego ini enggak terlalu menekuninya di game tersebut.

Setelah dari Vainglory, dia juga pernah mencoba Mobile Legends walaupun hanya sebentar. Ketika Arena of Valor (AOV) muncul, mantan pemain profesional ini pun jatuh hati terlebih dahulu kepada game besutan Garena tersebut.

“Sebenarnya sudah tahu kalau ada esports pada 2016 lalu. Saat itu juga saya masih bermain Vainglory. Sempat mencoba Mobile Legends tapi hanya sebentar. AoV rilis di Indonesia dan saya juga sempat jadi pro player di game tersebut selama kurang lebih dua tahun.”

Modal Nekat Hijrah ke Mobile Legends

Memfokuskan diri para game AOV, NasiUduk pernah memperkuat tim Saudara Esports. Tim ini juga sempat menjadi wakil dari Indonesia dalam ajang kancah internasional, yaitu Arena of Valor International Championship 2018. Sayangnya, mereka tak bisa membawa pulang piala dan hanya menempati posisi ke 13-16 saat itu.

Selama kurang lebih dua tahun mengarungi skena kompetitif AOV, NasiUduk memutuskan untuk mencari pengalaman baru dengan terjun ke Mobile Legends. Dengan modal nekat dan pengalaman yang dimiliki, dirinya pun akhirnya mampu membuktikan diri sebagai pelatih yang punya strategi jitu.

“Seperti yang kita tahu, kompetitif Mobile Legends di Indonesia itu gede banget, ya. Hal ini membuat saya tertantang untuk ikut terjun ke ranah ini. Dengan kemampuan dan pengalaman yang sayang punya, ya sebenarnya modal nekat saja.”

Putuskan Jadi Pelatih daripada Pemain

Berbedengan dengan datangnya Udil ke Alter Ego, NasiUduk memulai kariernya sebagai pelatih di Mobile Legends
Berbedengan dengan datangnya Udil ke Alter Ego, NasiUduk memulai kariernya sebagai pelatih di Mobile Legends Via Istimewa.

Sebenarnya, enggak sedikit pemain yang putuskan hijrah ke Mobile Legends. Tapi, beberapa pro player justru memutuskan untuk tetap kembali menjadi pemain profesional. Menambah deretan pemain yang putuskan untuk pindah, NasiUduk malah memilih menjadi pelatih.

Sadar diri dengan refleknya yang enggak lagi bagus, pelatih bernama lengkap Regi Kurniawan ini memilih menetapkan diri sebagai pelatih. Berkat rekomendasi sari SusuGajah yang juga mantan pemain dari AoV, dirinya bisa jadi pelatih Alter Ego.

“Karena umur sudah enggak muda lagi serta  mekanik dan reflek yang enggak cepat, jadi saya enggak memaksa untuk kembali jadi pemain, sadar diri lah. Masuk ke Alter Ego juga berkat rekomendasi dari Susugajah,”.

“Jadi Pelatih Lebih Gereget!”

Punya pengalaman sebagai pro player hingga mewakili Indonesia ke kancah internasional, NasiUduk mengatakan jika jadi pelatih lebih gereget daripada jadi pemain. Soalnya, dia enggak bisa berada di atas panggung untuk menghadapi musuh-musuhnya, tapi tetap punya tanggung jawab besar untuk menang.

Menjadi pelatih, NasiUduk juga berusaha untuk menyatukan pikiran para pemainnya. dia juga mengatakan jika dirinya harus menahan ego dan mengutamakan para pemainnya.

“Beda banget yang saya rasakan. Kalau di turnamen kita, ka,n hanya jadi penonton ketika para pemain bertanding. Saya juga berusaha untuk menyatukan tujuan dari delapan kepala para pemain Alter Ego ini dan lebih banyak ngalahnya.”

Berbenah Lebih demi MPL Season 8

Sejak bergabungnya NasiUduk sebagai pelatih, Alter Ego memang sukses menyajikan gameplay dan draft pick yang mempersulit lawannya. Memang, sebelum adanya pelatih, tim ini juga mampu jadi tim yang disegani di turnamen Mobile Legends.

Masuknya NasiUduk membuat permainan mereka jadi lebih terkendali dan sukses memberikan performa terbaik. Sayangnya, setelah hampir menjadi juara di MPL Season 6, Alter Ego justru mengalami penurunan performa di week 4 MPL Season 7 lalu. Bahkan, langkahnya terasa berat untuk menuju ke Playoffs.

Regi mengaku telah berbenah diri supaya bisa menampilkan performa yang lebih maksimal. Kegagalan di MPL Season 7 jadi pelajaran berharga untuk bisa bermain lebih profesional agar kesalahan tak terulang.

“Faktor kegagalan di MPL Season 7 kita semua kurang profesional. Pastinya, agar enggak terulang saya juga berbenah diri supaya enggak terulang di musim ini.”

 ***

Bagaimana tanggapan kalian dengan kisah perjalanan NasiUduk dari pro player AOV hingga jadi pelatih papan atas di Mobile Legends? Jangan sungkan untuk memberikan komentar kalian di kolom bawah, ya! Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar esports.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.