(Mobile Legends) Reza Pahlevi, Sosok Penting di Balik Kebangkitan AURA Fire

Sebelum dikenal sebagai pelatih AURA FIre sekarang, Reza Pahlevi ternyata sempat bermimpi jadi pro player Mobile Legends. Inilah kisahnya!


AURA Fire patut diakui sebagai tim paling mengejutkan di MPL Season 8. Mereka sebelumnya sama sekali tidak pernah menang di MPL Season 7. Namun, di musim berikutnya mereka bangkit dan berhasil mengalahkan tim-tim kuat.

Jika kalian menyaksikan kejutan yang dihadirkan oleh AURA Fire lewat peningkatan performanya, ada sosok dibalik yang mampu memaksimalkan potensi para pemain AURA. Dia adalah Reza Pahlevi yang kini dipercaya sebagai pelatih tim berlambang naga tersebut.

Kalau kenal dengan Clover dan Luminaire, Reza bisa dibilang dulu sempat “satu paket” dengan keduanya dalam menjalani karier di esports. KINCIR berkesempatan untuk mendengarkan kisah perjalanan dari Reza Pahlevi. Yuk simak di bawah ini!

Profil Reza Pahlevi Coach AURA Fire Mobile Legends

Anak warnet yang demen main Dota 2

Jauh sebelum menjadi pelatih dari AURA, Reza kecil merupakan anak yang gemar bermain game. dirinya pun kerap mencoba berbagai game yang dimainkan saat itu. Kenal dan jatuh cinta pada Dota 2, dirinya bahkan kerap menghabiskan untuk bolak-balik ke warnet.

Telah mencoba beberapa game, tapi hanya Dota 2 yang sukses menarik perhatian Reza  untuk berfokus dalam game besutan Valve tersebut. Bersama dengan mantan rekan satu timnya di The Prime dan AURA, yaitu Clover, Reza juga pernah bergabung dengan salah satu tim di 2015 lalu.

“Dulu karena suka main Dota 2, setiap malam Sabtu dan Minggu pasti udah di warnet sampe pagi. Dari pulang sekolah langsung ke warnet. Saat 2015 lalu sempat memutuskan untuk bergabung dengan salah satu tim esports.”

Pernah bikin tim esports Dota 2

Saat Reza Pahlevi masih bersama Clover dan Luminaire
Saat Reza Pahlevi masih bersama Clover dan Luminaire Via Istimewa.

Pernah memutuskan untuk terjun menjadi pro player Dota 2 pada 2015 lalu, tapi Reza harus meninggalkan karier tersebut karena sifat introvert-nya yang tidak nyaman jika bermain dengan tonton oleh orang banyak. Akhirnya, Reza memutuskan untuk enggak melanjutkan karier di pro scene, yang sempat menduduki posisi sebagai kapten.

Setelah memutuskan untuk pensiun, Reza memutuskan untuk membuat sebuah tim esports bernama Ignorance. Berjalan hingga kurang lebih setahun, akhirnya tim yang dibiayai dari uang jajannya tak bisa tembus tier satu di Indonesia. Mereka hanya mentok di main event IGC 2017 karena kalah dari Happyfeet dari Filipina.

“Waktu pensiun, saya membentuk tim esports Dota 2 bernama Ignorance. Tapi tim tersebut harus bubar setelah kurang lebih satu tahun berjalan karena gagal tembus tier satu Dota 2. Karena passion di esports, keluar biaya untuk bikin tim esports dari uang jajan sendiri enggak terlalu masalah.”

Teman seperjuangan dan rival Clover EVOS Legends

Pernah jadi salah satu pemain AURA dan mengguncang MPL Season 4 lalu dengan mampu mengalahkan juara di musim lalu, yaitu ONIC, Clover jadi sosok pemain yang cukup dikenal di ranah Mobile Legends kala itu.

Kedekatan Reza dan Clover sebenarnya terjadi ketika mereka masih hobi bolak balik ke warnet hingga bergabung dan membentuk tim Dota 2 hingga memutuskan untuk hijrah ke Mobile Legends.

Jika kalian dulu pernah tau jika Reza Pahlevi merupakan salah satu bagian dari The Prime bersama dengan Clover dan Luminaire, ternyata mereka hampir menjadi bagian dari tim NXL setelah MPL Season 1 lalu.

Keduanya pun juga tetap bersama ketika bergabung dengan AURA pada MPL Season 4 lalu. Sayangnya, perjalanan keduanya harus terpisah ketika di MPL Season 6 Clover memutuskan untuk pindah ke EVOS. Kini, mereka telah menjadi rival setelah merintis karier di esports .

“Kenal sama Clover itu sejak mulai main Dota 2 di warnet dan sama-sama bentuk tim sampai pindah ke Mobile Legends dengan bergabung sama The Prime dan AURA. Sekarang malah jadi rival, kesel sih, soalnya belum pernah menang sekalipun lawan dia. Mungkin belum rezeki.”

Jadi pelatih Mobile Legends adalah keputusan yang tepat

Reza Pahlevi pelatih divisi Mobile Legends AURA
Reza Pahlevi pelatih divisi Mobile Legends AURA Via Istimewa.

Walaupun sukses mengguncang panggung MPL Season 4, sayangnya AURA harus mengalami penurunan performa di musim selanjutnya. Bahkan, saat itu Reza harus kehilangan sahabat seperjuangannya, yaitu Clover yang resmi merapat ke EVOS.

Keterpurukan AURA membuat perjalanan tim ini di gelaran MPL terasa berat. Sebenernya, tim ini beberapa kali sempat mengubah roster dan pelatih, bahkan di MPL Season 6 lalu mereka mendatangkan Hades yang merupakan mantan seorang caster Dota 2 asal Singapura sebagai pelatih.

Sayangnya, upaya tersebut enggak membuat latihan efektif karena kendala pandemi yang tak memungkinkan sang pelatih hadir secara langsung.

Memasuki MPL Season 8 lalu, akhirnya Reza dipercaya untuk menjadi seorang pelatih. Pasalnya, enggak ada pilihan lain yang bisa diambil. Nyatanya, keputusan ini justru jadi langkah positif yang diambil oleh manajemen, mengingat tim ini sukses mengguncang panggung Regular Season dengan mampu menembus ke playoff setelah tiga musim absen.

“Kenapa saya dipercaya jadi pelatih, ya karena enggak punya pilihan lain. Sebelumnya, saya juga mencari coach yang sesuai dengan kriteria. Jadi berkat support dari pemain juga saya akhirnya maju jadi pelatih.”

Pendekatan psikologis, trik jitu Reza Pahlevi bangkitkan api semangat AURA

Memang mereka masih belum bisa jadi yang tim yang terkuat di MPL Season 8, setidaknya mereka telah sukses menang melawan hambatan terbesar mereka di musim-musim sebelumnya dengan memperlihatkan peningkatan performa yang signifikan.

Debut mantan manajer ini sebagai pelatih ini memang mampu membawa dampak positif untuk AURA. Melakukan pendekatan secara psikologis membuat dirinya memahami karakteristik pada pemainnya.

Punya pengalaman sebagai Guru membantu mantan anak warnet ini untuk mendekatkan diri pada pemainnya. Paham dengan sifat para pemainnya, Reza juga mampu memaksimalkan potensi para pemain. High sebagai salah satu pemain juga pernah mengatakan jika peran sang pelatih sangat besar dan juga membawa suasana di GH jadi tak begitu mencekam dan bisa bermain lebih lepas kepada KINCIR.

“Kurang lebih saya melakukan pendekatan secara psikologis dan memaksimalkan potensi-potensi para pemain AURA. Punya pengalaman sebagai guru, membuat saya sedikit tahu cara menangani karakteristik pemain.”

***

Bagaimana tanggapan kalian dengan kisah perjalan Reza Pahlevi, pelatih dari AURA yang sempat menjadi manajer? Jangan sungkan untuk memberikan pendapat kalian di kolom bawah, ya! Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar esports.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.