(MPL Season 5) Kekecewaan Terbesar Sepanjang Regular Season

MPL Season 5 telah menyajikan pertandingan sengit antara kedelapan tim. Enggak hanya menampilkan aksi-aksi gemilang para pemainnya, ajang ini juga menampilkan pemain-pemain baru yang berhasil menarik perhatian. Ada enam tim yang berhasil lolos ke babak playoffs, yaitu RRQ, Bigetron, EVOS, Alter Ego, ONIC, dan Aerowolf.

Enggak hanya kegembiraan yang terpampang jelas selama gelaran ini berlangsung seperti Aerowolf yang berhasil melewati masa sulit dan berhasil melangkah ke playoffs. Di sisi lain, AURA pun harus merelakan enggak bisa melangkah ke babak tersebut karena poin mereka enggak mencukupi.

Tak hanya itu, ONIC pun masih belum bisa mengembalikan posisinya ke langit dan Celiboy yang belum bisa membawa timnya mendominasi pertandingan MPL Season 5. Maka dari itu, KINCIR pun membuat kekecewaan di babak Regular Season kemarin. Yuk simak penjabarannya di bawah ini!

“The Miracle Boy” yang Sudah Enggak Ajaib

Selama gelaran babak Regular Season, Alter Ego tampil kurang memuaskan. Padahal, di musim sebelumnya mereka berhasil mengalahkan tim-tim besar seperti ONIC dan EVOS. Sayangnya, Wannn berhasil membalaskan dendam di babak playoffs dan membuat tim tersebut berada di posisi ketiga.

Kehadiran Celiboy saat itu memberikan aura positif untuk timnya ini. Bahkan dirinya pun menempati posisi pertama pada kill per game (KPG) sebesar 7.16 poin. Kemahirannya menggunakan Hero-hero Mage membuat dirinya Celiboy dijuluki “Miracle Boy” pada MPL Season 4 lalu.

Sayangnya, Celiboy "kendor" di MPL Season 5 dan gagal membawa timnya berada di posisi teratas klasemen, mengingat posisi mereka pun harus turun satu peringkat di MPL Season 5, yaitu peringkat empat yang sebelumnya berada di posisi ketiga.

Duri Landak yang Belum Tajam

Di 2019 lalu, ONIC berhasil menjadi tim terkuat di Asia Tenggara dengan memenangkan MPL Season 3 dan MSC 2019. Di MPL Season 4, mereka pun harus terseok-seok untuk bisa masuk ke babak playoffs. Sayangnya, dua musim berlalu Udil belum juga mengembalikan timnya kembali ke langit.

Sebenarnya, MPL Season 5 merupakan waktu yang pas untuk mereka kembali mendominasi pertandingan Mobile Legends. Sayangnya, Udil mengalami cedera tangan yang memaksanya enggak bisa melakukan banyak pertandingan di musim ini.

Enggak hanya itu, SaSa sebagai core juga mengalami penurunan performa yang signifikan karena enggak bisa menggila seperti 2019 kemarin, mengingat dirinya meraih MVP di gelaran Grand Final Piala Presiden Esports 2019.

Berharap bisa kembali ke “langit”, perombakan pun dilakukan seperti kembalinya Drian dari posisi support ke core. Hingga menghadirkan mantan pro player Arena of Valor, CW dan Rasy. Walaupun kembali lolos ke babak playoffs, di babak Regular Season kemarin mereka juga belum bisa mengalahkan Alter Ego sebagai rivalnya.

AURA Gagal Melangkah ke Playoff

Mampu mengamankan slot ke babak Playoffs pada gelaran MPL Season 4, AURA merupakan salah satu tim kuda hitam yang berhasil menarik perhatian penggemar skena kompetitif Mobile Legends. Pasalnya, mereka menempati posisi empat di klasemen musim lalu. Tapi, di MPL Season 5 mereka pun harus mengubur impian untuk kembali berjuang di playoffs karena berada di posisi ketujuh.

Enggak bisa beradaptasi dengan perubahan meta menjadi salah satu faktor kegagalan mereka. AURA pun mengatakan pada halaman media sosialnya jika mereka sering bermain di luar dari game play. Sebagai pemain yang baru pertama kali tampil di ajang besar seperti MPL, Vaanstrong dan God1va sebagai pengganti Alive dan YAM pun belum bisa membawa AURA ke playoffs.

Andalkan Mantan Pemain RRQ, Geek Fam Salah Langkah?

Selama dua musim, Geek Fam masih belum bisa bergerak dari posisi kedelapan klasemen. Mencoba untuk bangkit, mereka pun kembali memperkuat timnya dengan mengajak AyamJago. Namun, pertemuannya kembali dengan InstincT yang merupkan mantan pemain dari RRQ pun enggak mampu untuk membawa perubahan besar.

Mencoba kembali mengembalikan skuad Critical di minggu keenam, jadi langkah yang telah untuk tim asal Malaysia ini. Walaupun berhasil memenangkan pertandingan di sisa minggu, Geek Fam masih belum bisa beranjak dari posisinya.


“Ada Apa dengan Rekt?”

Dikenal sebagai "petani", Rekt beralih jadi pemain terkaya di setiap pertandingan. Hal ini pun membawanya menduduki peringkat pertama di raihan Gold per Minute (GPM) di MPL Season 4 lalu dengan mengantongi 772 poin. Dirinya pun juga bisa melengkapi item-nya dengan cepat. Enggak salah jika EVOS jadi pemenang di musim lalu.

Sayangnya, di MPL Season 5 performa Rekt enggak segemilang di musim sebelumnya. Permainannya terlihat tidak setajam musim lalu. Keahliannya sebagai "petani" tetaplah istimewa. Namun, hal tersebut tetap tidak berhasil membawa EVOS menang.

Dalam beberapa kesempatan, Rekt seperti bermain tanpa arah. Pemain yang biasanya jarang terciduk ini, justru beberapa kali diculik sehingga membuat timnya kesulitan. Makanya, penggemar pun jadi bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi pada Rekt?

Meski turun secara keseluruhan, Rekt menunjukkan harapan untuk bisa bangkit. Kini, role-nya digeser menjadi offlaner setelah Wannn mengisi posisinya. Tentunya menarik untuk ditunggu bagaimana formasi baru EVOS ini di babak Grand Final MPL Season 5.

***

Bagaimana tanggapan kalian tentang kekecewaan selama gelaran Regular Season? Jangan sungkan untuk menyampaikan komentar kalian di kolom bawah, ya! Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar esports.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.