7 Film yang Proses Produksinya Bertahun-tahun

– Tak hanya setahun atau dua tahun, film berikut ini sampai butuh waktu lebih dari lima tahun untuk rampung.
– Apa yang menyebabkan proses produksinya selama itu?

Membuat film tentu saja bukanlah proses yang mudah, soalnya proses pembuatannya melibatkan tahap perencanaan, syuting, hingga pascaproduksi. Yap, film yang biasanya kalian tonton dengan durasi 1,5 hingga 3 jam ternyata dihasilkan dari proses yang begitu rumit.

Kebanyakan proses produksi film biasanya menghabiskan waktu selama enam bulan hingga setahun. Terkadang bisa ditambahkan beberapa bulan jika film yang digarap dianggap belum maksimal. Namun, ada beberapa film yang ternyata membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk proses penggarapannya, loh.

Nah, film apa saja yang proses produksinya menghabiskan waktu yang sangat lama? Yuk, simak daftarnya!

1. Avatar (15 Tahun)

Via Istimewa

Avatar (2009) yang digarap oleh James Cameron berhasil menggebrak dunia dengan kualitas efek visualnya yang terdepan pada masanya. Faktanya, Cameron harus menunggu 15 tahun untuk bisa membuat Avatar sesuai yang dia inginkan. Yap, penggarapan naskah film ini bahkan telah dimulai sebelum Titanic (1997) dirilis, tepatnya pada 1994.

Berhubung teknologi saat itu bisa dibilang belum begitu maju, Cameron memutuskan untuk enggak buru-buru menggarap Avatar. Cameron akhirnya yakin memulai proses syuting Avatar pada 2006 setelah melihat hasil CGI di seri The Lord of the Rings dan King Kong (2005). Proses penggarapan selama bertahun-tahun tersebut akhirnya terbayarkan. Avatar berhasil mendapatkan penghargaan “Best Art Direction”, “Best Cinematography”, dan “Best Visual Effects” Oscar 2010.

2. Boyhood (12 Tahun)

Via Istimewa

Film yang menceritakan perjalanan seseorang dari masa kecil hingga dewasa bukanlah hal yang baru. Biasanya, tim produksi menggunakan aktor yang berbeda untuk memerankan fase umur yang berbeda. Namun, apa jadinya jika proses syuting filmnya benar-benar mengikuti pertambahan umurnya sang aktor dari anak-anak hingga dewasa? Yap, sutradara Richard Linklater melakukan hal tersebut saat melakukan syuting Boyhood (2014).

Sebagai film coming-of-age, Boyhood menyorot perjalanan hidup sang karakter utama, yaitu Mason, dari umur 6 sampai 18 tahun. Nah, selama 12 tahun itulah, para pemeran dalam film ini dikumpulin tiap minggunya buat syuting. Makanya, pertumbuhan Mason yang diperanin oleh Ellar Coltrane ini benar-benar alami. Bisa dibilang, film ini udah kayak albumnya Coltrane dari dia kecil sampai beranjak dewasa.

3. Cronos (8 Tahun)

Via Istimewa

Sebelum mendapatkan penghargaan “Best Director” Oscar 2018, Guillermo del Toro memulai karier sutradaranya lewat film Cronos (1993). Del Toro ternyata melalui perjalanan yang enggak mudah saat menggarap film pertamanya. Dia sampai membutuhkan waktu delapan tahun untuk bisa menyelesaikan Cronos.

Bukan karena pengambilan gambarnya yang rumit, produksi Cronos sempat dihentikan akibat kekurangan dana. Del Toro sampai meminjam uang ke bank demi ngelanjutin film yang menurut dia bakal jadi adikarya ini. Tekad kuat Del Toro pun bikin para pemain ikut bersemangat. Mereka rela gaji mereka dipotong supaya Cronos rampung. Memang, sih, pada akhirnya film ini enggak terlalu bergaung. Namun yang perlu kalian tahu, Cronos adalah embrio dari film Hellboy (2004) yang fenomenal.

4. Roar (11 Tahun)

Via Istimewa

Kalau tiga film di atas memakan waktu produksi lama dengan dalih totalitas, lain halnya dengan Roar (1981). Yap, enggak ada kata yang lebih tepat selain “nahas” buat film garapan Noel Marshall ini. Para pemeran dan kru harus mengalami cedera parah gara-gara syuting bersama binatang buas seperti singa. Ditambah lagi, footage film ini raib akibat lokasi syuting kena banjir yang cukup parah. Tragisnya lagi, singa-singa yang jadi sosok sentral ikut hanyut dan mati.

Rentetan musibah ini bikin proses pembuatan film Roar mandek. Akhirnya, film ini digarap ulang dan bisa tayang di bioskop 11 tahun kemudian. Sayangnya lagi, film ini dinilai kurang gereget. Meski demikian, Roar berhak dapat ratusan jempol untuk pesan perlindungan satwa liar yang jadi garis utama dalam film.

5. Tiefland (20 Tahun)

Via istimewa

Jika proses produksi film selama belasan tahun membuat kalian terkejut, bersiaplah untuk lebih kaget saat mengetahui proses produksinya Tiefland (1954). Film yang disutradarai oleh Leni Riefenstahl ini ternyata diproduksi selama kurang lebih 20 tahun! Yap, proses penggarapan naskah Tiefland sudah dilakukan sejak 1934.

Kenapa bisa begitu lama? Jadi, Tiefland dibuat saat terjadi Perang Dunia II yang membuat proses syutingnya beberapa kali terhambat. Ketika proses syuting telah rampung, rol film ini sempat diambil oleh tentara Prancis hingga rusak sebagian. Mau enggak mau, para kru harus melakukan proses syuting ulang. Sayangnya, film yang juga dikenal dengan judul Lowlands ini enggak begitu terkenal di masanya. Tiefland dikenal hanya karena waktu produksinya yang makan waktu lama.

6. The Thief and the Cobbler (29 Tahun)

Via Istimewa

Setelah sekian lama memegang rekor film dengan proses produksi terlama, rekor Tiefland akhirnya dikalahkan oleh film animasi yang berjudul The Thief and the Cobbler (1993). Sang sutradara, yaitu Richard Williams, memulai proses pengembangan film animasi ini sejak 1964. Namun karena masalah bujet, Williams memutuskan untuk enggak terburu-buru menggarap film animasinya.

Masalah bujet akhirnya terpecahkan ketika Williams berhasil mendapatkan penghargaan “Best Visual Effects” Oscar 1989 untuk karyanya di Who Framed Roger Rabbit (1988). Berkat pencapaiannya, Williams berhasil mendapatkan pendanaan dan distribusi dari Warner Bros. Sayangnya, Williams enggak bisa menyelesaikan produksi The Thief and the Cobbler sesuai dengan kesepakatannya dengan Warner Bros.

Akibat waktu dan bujet yang melebihi target awal, Warner Bros. akhirnya mengalihkan proses produksi film ini dari Williams ke Fred Calvert pada 1992. Di tangan Calvert, The Thief and the Cobbler akhirnya bisa dirilis pada 1993.

7. The Other Side of the Wind (48 Tahun)

Via Istimewa

Proses produksi keenam film yang telah disebutkan di atas masih enggak ada apa-apanya dengan proses produksinya film The Other Side of the Wind (2018). Walau dirilis di Netflix pada 2018, proses penggarapan film ini telah dimulai sejak 1970. Ini berarti proses produksi The Other Side of the Wind menghabiskan waktu hingga 48 tahun!

Produksi The Other Side of the Wind sempat terhenti pada 1971 karena sang sutradara, yaitu Orson Welles, sempat terlilit hutang. Proses produksi kemudian dilanjutkan pada 1973. Namun, Welles beberapa kali kembali mengalami masalah keuangan sehingga proses syuting baru bisa diselesailan pada 1976. Selesai proses syuting, Welles kembali dihadapkan masalah lainnya.

Saat proses editing, Welles malah harus menghadapi masalah hukum karena menggunakan pendanaan dari Mehdi Boushehri pada 1979. Produksi pun semakin terbengkalai ketika Welles meninggal pada 1985. Setelah kasus hukumnya berakhir, Netflix akhirnya bersedia mendanai proses penyelesaian The Other Side of the Wind dan mendapatkan hak distribusinya pada 2017.

***

Itulah deretan film yang proses produksinya lama banget hingga belasan dan puluhan tahun. Apakah kalian telah menonton salah satu dari ketujuh film di atas dan tahu bahwa proses produksi filmnya ternyata sangat lama? Jangan lupa ikuti terus KINCIR buat dapatin berbagai informasi seputar film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.