Adegan Ciuman di Film Hollywood, dari Kontroversi Masa Silam hingga Tantangan Era Pandemi

– Adegan ciuman ternyata punya cerita panjang sebelum lazim kita temukan di film-film Hollywood kekinian.
– Bagaimana membuat adegan ciuman jika para aktor diharuskan jaga jarak demi antisipasi penyebaran COVID-19?

Hayo, coba ingat-ingat kembali, deh. Saat masih kecil, kalian mungkin merasa malu ketika ada adegan ciuman yang muncul di film Hollywood yang kalian tonton. Apalagi, kalau lagi nonton film bersama dengan orangtua. Mau bagaimanapun, adegan tersebut memang sulit dihindari dan selalu ada di hampir setiap film Hollywood.

Elemen romantis memang lazim dimasukkan di berbagai film Hollywood, apapun genrenya. Ciuman sudah dianggap sebagai hal yang lumrah dalam mengekspresikan kasih sayang di antara orang Barat, termasuk Amerika Serikat, negara yang memproduksi film Hollywood. Jadi ketika ada elemen romantis di suatu film, sudah dipastikan bahwa adegan ciuman bakal muncul di film tersebut.

Pernah enggak, sih, kalian penasaran bagaimana proses adegan ciuman di film-film Hollywood? Lalu, apakah protokol kesehatan akibat pandemi Corona akan menghilangkan eksistensinya? Nah, kali ini, KINCIR bakal memperlihatkan perjalanan adegan ciuman dari masa ke masa. Yuk, simak!

Gambaran dari Masa ke Masa: Kontroversi, Penerimaan, dan Eksplorasi

Siapa yang enggak kenal Thomas Alva Edison? Sosok penemu bohlam tersebut ternyata juga punya peranan besar dalam kemunculan adegan ciuman pertama di industri perfilman. Selain menciptakan alat yang berguna bagi kehidupan manusia, Edison juga mendirikan sebuah studio film yang bernama Edison Studios. Nah, studio inilah yang merilis film pertama di dunia yang menampilkan adegan ciuman di dunia.

Edison Studios merilis sebuah film yang diberi judul The Kiss pada 1896. Seperti judulnya, film berdurasi 18 detik ini hanya memperlihatkan ciuman antara John Rice dan May Irwin, aktor-aktris yang membintangi pertunjukan musikal berjudul The Widow Jones. Walau berdurasi 18 detik, film ini tetap diarahkan oleh sutradara yang bernama William Heise. Lewat arahan Heise, Rice dan Irwin diminta untuk menampilkan kembali adegan ciuman mereka di The Widow Jones.

Pada masa itu, ciuman bukanlah hal yang lazim dilakukan di tempat umum bagi masyarakat Barat. The Kiss akhirnya menimbulkan kegemparan begitu dirilis. Bahkan, film ini dianggap sebagai pornografi dan menyebabkan Gereja Katolik Roma menyerukan sensor dan perbaikan moral. Masyarakat bahkan sampai meminta polisi untuk beraksi setiap film ini ditayangkan di tempat-tempat tertentu.

Sejak 1896, ciuman di film masih hanya sebatas kedua bibir yang saling menempel. Namun, 30 tahun kemudian, sineas Hollywood mulai berani memperlihatkan ciuman dengan mulut terbuka untuk pertama kalinya lewat film Flesh and the Devil (1926).

Pada era 1940-an, lembaga sensor membuat peraturan bahwa adegan ciuman enggak boleh berlangsung selama lebih dari tiga detik. Untuk mengakalinya, sutradara film Notorious (1946), yaitu Alfred Hitchcock, meminta Cary Grant dan Ingrid Bergman untuk melakukan ciuman berkali-kali selama hampir tiga menit. Tiap satu ciuman di adegan tersebut dilakukan enggak lebih dari tiga detik.

Selain enggak boleh berlangsung selama lebih dari tiga detik, adegan ciuman di era 1940-an memiliki formula tertentu. Lelaki biasanya lebih tinggi daripada wanita untuk menunjukkan maskulinitas. Lalu, kepala sang wanita biasanya dalam posisi mendongak untuk mencapai bibir lawan mainnya.

Memasuki era 1960-an, sineas Hollywood mulai lebih berani mengeksplorasi adegan ciuman di perfilman. Di era ini, sutradara Elia Kazan berani menampilan adegan french kiss pertama di Hollywood lewat film Splendor in the Grass (1961). Selain adegan ciuman yang terlihat lebih sensual, sineas Hollywood juga mulai berani memasukkan isu rasisme pada adegan romantisnya.

Sutradara Stanley Kramer menggemparkan Hollywood dengan menghadirkan film yang berisi kisah cinta antara cowok ras kulit hitam dengan cewek ras kulit putih. Film yang diberi judul Guess Who’s Coming to Dinner (1967) ini juga mencatat sejarah dengan menghadirkan adegan ciuman pertama antara aktor berbeda ras di Hollywood.

Pada masa itu, kisah cinta antara orang yang berbeda ras masih menjadi masalah besar di Amerika Serikat. Bahkan, masih ada 16 negara bagian selatan Amerika Serikat yang menentang pernikahan beda ras. Gara-gara film ini dan adegan ciumannya, Kramer dan aktris utamanya, yaitu Katharine Houghton, menerima ancaman pembunuhan setelah filmnya dirilis.

Menariknya lagi, adegan ciuman sesama jenis pertama Hollywood terjadi jauh sebelum era perfilman modern. Adegan ciuman antara sesama perempuan pertama kali ditemukan di film Morocco yang dirilis pada 1930. Di film tersebut, aktris Marlene Dietrich berdandan dengan menggunakan pakaian cowok dan mencium cewek.

41 tahun setelah dirilisnya Morocco, Hollywood akhirnya memperlihatkan adegan ciuman antara sesama cowok pertama lewat film Sunday Bloody Sunday (1971). Film ini berkisah tentang cinta segitiga Bob Elkin dengan cewek dan cowok sekaligus. Pemeran Bob, yaitu Murray Head, diharuskan melakukan adegan ciuman dengan Peter Finch.

Adegan Ciuman, Lebih dari Sekadar Pemanis

Semakin ke sini, sineas Hollywood pun semakin berani dalam mengekplorasi adegan ciuman dan enggak takut dianggap berlebihan. Makanya, enggak usah heran bila ada adegan-adegan ciuman yang impresif berkat paduan narasi dan sinematografi yang apik.

Misalnya saja adegan ciuman antara Noah (Ryan Gosling) dan Allie (Rachel McAdams) dalam The Notebook (2004). Intimasi dua tokoh yang melepas rindu dengan sentuhan dramatis lewat guyuran hujan menjadikannya spesial. Apalagi jika kita mengingat segala kesalahpahaman yang terjadi di antara mereka.

Chemistry Gosling dan McAdams terlihat begitu kuat di The Notebook. Padahal, mereka sempat enggak akur saat proses syuting. Sang sutradara, Nick Cassavetes, mengungkapkan bahwa Gosling sempat memintanya untuk mencari aktris lain. Demi membangun chemistry antara dua pemeran utamanya, Cassavetes sampai mengadakan sesi terapi untuk mereka.

Setelah sesi terapi, hubungan Gosling dan McAdams pun mulai membaik, walau mereka masih sesekali bertengkar saat syuting. Untungnya kerja keras Cassavetes dalam mendamaikan kedua bintang utamanya pun berjalan sukses. Gosling dan McAdams berhasil menampilkan adegan ciuman yang begitu meyakinkan. Bahkan, film ini memenangkan penghargaan “Best Kiss” di MTV Movie Awards 2005.

Adegan ciuman bisa menjadi ikonis, bahkan enggak hanya di film romantis. Sutradara Sam Raimi menghadirkan adegan ciuman yang begitu unik di film superhero garapannya, yaitu Spider-Man (2002). Setelah menyelamatkan Mary Jane (Kirsten Dunst), Spider-Man (Tobey Maguire) diberi hadiah ciuman oleh cewek tersebut. Adegan ini pun semakin unik karena Spider-Man dalam posisi tubuh yang terbalik saat sedang mencium MJ.

Walau film ini lebih fokus pada perjuangan Peter Parker dalam menguasai kekuatannya dan belajar menjadi superhero, adegan ciuman tersebut ternyata memiliki peran penting dalam perkembangan karakter Peter. Sebagai orang yang memendam perasaan cintanya, inilah momen saat Peter akhirnya merasakan perhatian dari MJ.

Bukannya menghindar, Peter bahkan pasrah ketika MJ membuka sedikit topengnya. Menurut Raimi, Peter telah lama ingin diakui dan dicintai oleh pujaan hatinya. Membiarkan MJ membuka topengnya sebenarnya merupakan simbol bahwa Peter ingin terbuka dengan orang yang dicintainya.

Adegan ini memang terlihat manis, namun pemeran Spider-Man, yaitu Tobey Maguire, merasa cukup tersiksa saat melakukan adegan tersebut. Dia mengaku kesulitan bernapas karena air hujan masuk ke dalam hidungnya. Untungnya perjuangan Maguire pun terbayarkan. Adegan ini dinobatkan sebagai “Best Kiss” di MTV Movie Awards 2003.

Bagaimana Para Aktor Melakukan Adegan Ciuman?

Melakukan adegan ciuman tentu bukan hal yang mudah. Enggak semua aktor atau aktris nyaman melakukan adegan tersebut, apalagi jika orang yang melakoninya telah memiliki pasangan kekasih di kehidupan nyatanya. Itulah sebabnya, harus ada kesepakatan antara aktor dan sutradara sebelum melakukan adegan ciuman.

Setelah menikah, Kirk Cameron adalah salah satu aktor Hollywood yang berkomitmen untuk enggak melakukan adegan ciuman. Saat membintangi Fireproof (2008), Cameron jelas saja menolak beradegan ciuman, padahal adegan tersebut terbilang sangat penting untuk kebutuhan cerita film ini. Berhubung Cameron sejak awal memberi tahu komitmennya, sutradara pun enggak habis akal untuk membuat sang aktor tetap melakukan adegan tersebut di Fireproof.

Lalu, apa yang dilakukan sutradara agar adegan ciuman di Fireproof tetap ada? Sutradara mengakalinya dengan mendandani istri Cameron dengan baju yang persis dikenakan aktris utama film ini, yaitu Erin Bethea. Dengan penampilan sang istri yang mirip dengan lawan mainnya, Cameron akhirnya bersedia melakoni adegan ini. Supaya wajah istrinya Cameron enggak terlihat, sutradara menggunakan teknik siluet dalam pengambilan gambarnya.

Teknik serupa ternyata dilakukan juga dalam film Thor: The Dark World (2013), loh! Masih ingat dengan adegan ciuman Thor dan Jane Foster di adegan post-credit? Untuk melakukan adegan tersebut, Chris Hemsworth dan Alan Taylor selaku sutradara menerapkan teknik yang sama dengan adegan ciuman di Fireproof!

Berbeda dengan Cameron, Hemsworth bukannya enggak mau melakukan adegan ciuman walau telah menikah. Namun, pemeran Jane, yaitu Natalie Portman, sedang disibukkan dengan jadwal syuting film lain saat Marvel Studios mengadakan syuting tambahan untuk adegan tersebut.

Sebagai gantinya, tim produksi mendandani istri Hemsworth, yakni Elsa Pataky, dengan rambut palsu dan pakaian yang mirip dengan Jane. Lalu, Hemsworth mencium istrinya sendiri di adegan tersebut.

Enggak hanya masalah komitmen. Ada juga aktor dan aktris yang enggan melakukan adegan ciuman karena kondisi kesehatan lawan mainnya. Alasan ini ternyata pernah diutarakan oleh Lindsay Lohan saat beradu akting dengan Charlie Sheen di Scary Movie 5 (2013).

Selain aktif sebagai aktor, Sheen juga dikenal dengan kehidupan liarnya menggunakan narkoba dan layanan prostitusi. Itulah sebabnya, Lohan meragukan kondisi kesehatan Sheen dan meminta produser agar menghapus adegan ciumannya di Scary Movie 5. Bersyukurlah Lohan cukup jeli memperhatikan kesehatan lawan mainnya. Soalnya, pada November 2015, Sheen akhirnya mengakui bahwa dirinya positif mengidap HIV.

Sebelum Lohan menolak adegan ciuman di Scary Movie 5, Thandie Newton terlebih dulu menolak mencium Gerard Butler saat syuting RonknRolla (2008). Newton enggan mau mencium Butler karena lawan mainnya hadir di lokasi syuting dalam keadaan flu. Takut tertular, Newton akhirnya memberi tahu keberatannya kepada sutradara dan adegan seks di film ini dilakukan tanpa adegan ciuman.

Saat aktor-aktris dan sutradara telah menemui kesepakatan, mereka pun dapat melakukan adegan ciuman sebagaimana mestinya. Kalian mungkin pernah melihat adegan ciuman yang begitu panas dan bergairah. Namun, di balik ciuman bergairah tersebut, ternyata ada batasan fisik antara aktor dan aktris yang melakukannya.

Pemeran Rachel di serial Two and a Half Men, yaitu Diane Farr, memberi tahu rahasia di balik adegan ciuman lewat tulisannya di Esquire. Dalam melakukan adegan ciuman, hal yang harus diperhatikan oleh para aktor adalah enggak menggunakan lidah saat berciuman. Mereka cukup membuka mulut mereka, menempelkan bibir satu sama lain, tanpa melibatkan lidah.

Via istimewa

Apa yang diungkapkan oleh Farr ternyata senada dengan pengalamannya sang pemeran Harley Quinn, yaitu Margot Robbie. Lewat wawancaranya di The Graham Norton Show, Robbie mengungkapkan bahwa dia telah diberi tahu sejak awal kariernya untuk enggak menggunakan lidah saat melakukan adegan ciuman. Selain itu, Robbie mengungkapkan bahwa tim produksi film Hollywood biasanya membagikan permen mint sebelum aktornya berciuman.

Menjaga kesegaran mulut tentunya sangat dibutuhkan untuk kenyamanan para aktor yang melakukan adegan ciuman. Sayangnya, ada beberapa aktor yang enggak mengindahkan hal tersebut. Dane Cook punya cerita menarik dari pengalamannya saat mencium Kate Hudson di film My Best Friend’s Girl (2008).

Menurut pengakuan Cook, Hudson sengaja memakan banyak bawang sebelum mereka melakukan adegan ciuman, entah apa alasannya. Alhasil, Cook merasa terganggu dengan bau mulut Hudson. Selain Cook, Miles Teller juga mengaku menyesal mencium Shailene Woodley di film The Spectacular Now (2013). Sebelum melakukan adegan ciuman, Woodley mengonsumsi suplemen herbal yang meninggalkan aroma tak sedap di mulutnya.

Tantangan Adegan Ciuman di Tengah Pandemi Corona

Dibandingkan 2019 dan tahun-tahun sebelumnya, industri perfilman tahun ini menghadapi kendala besar akibat pandemi Corona yang melanda dunia. Berbagai syuting dan jadwal rilis film pun harus mengalami penundaan. Lalu, bioskop juga mengalami penutupan sementara hingga kondisi dianggap kondusif.

Akibat pandemi Corona, masyarakat dunia diimbau untuk melakukan social distancing agar memperlambat penyebaran virus tersebut. Nah, dengan adanya seruan untuk melakukan social distancing, bagaimana nasib adegan ciuman?

Nah, belum lama ini, Industry-Wide Labor-Management Safety Committee Task Force telah menyusun pedoman yang bakal diterapkan untuk sineas Hollywood saat proses produksi film nantinya dimulai di tengah pandemi. Di antara banyaknya ketentuan yang telah disusun, dokumen tersebut tetap menegaskan bahwa aktor dan kru harus berlatih menjaga jarak fisik.

Pedoman dari Industry-Wide Labor-Management Safety Committee Task Force juga menentukan jarak fisik antara tiap orang, seengaknya sejauh 1,8 meter. Namun, jarak tersebut bisa dikondisikan dengan tugas dari tiap pemain atau kru.

Dengan adanya ketentuan jarak dalam proses produksi film, enggak menutup kemungkinan jika sineas Hollywood terpaksa harus menghapus adegan intim di naskah filmnya selama pandemi belum berakhir. Bahkan, salah satu studio film Bollywood, yaitu Yoodlee Films, punya rencana untuk mengurangi adegan intim di proyek mendatang. Para penulis naskah pun telah diminta untuk meminimalisasi adegan intim dalam cerita.

Jikalau adegan ciuman memang benar-benar dibutuhkan untuk kelangsungan cerita filmnya, tim produksi pun harus siap memperhatikan kesehatan para aktor yang melakukan adegan tersebut. Seperti yang tertulis di pedoman, para kru dan pemain harus rutin melakukan tes untuk memastikan status kesehatan tiap individu. Setelah terbukti negatif Corona, enggak ada gejala, dan suhu tubuh normal, kru dan pemeran pun bisa melakukan tugasnya, termasuk dalam penggarapan adegan ciuman.

Salah satu produser film Jerman, yaitu Nico Hofmann, ikut setuju dengan berbagai proses kesehatan yang diperlukan aktor sebelum melakukan adegan intim. Hofmann enggak setuju jika penulis naskah harus mengubah naskahnya karena masalah ini. Menurutnya, syuting harus dilanjutkan tanpa kompromi.

Sebagai gantinya, Hofmann juga menyusun berbagai peraturan yang nantinya harus dipatuhi para sineas. Jika ada adegan yang memerlukan para aktor untuk berdekatan, Hofmann menyatakan bahwa aktornya harus dikarantina. Aktor sebaiknya juga jangan bertemu keluarganya selama proses syuting masih berlangsung.

Walau aktor telah dianggap layak secara tes kesehatan, enggak menutup kemungkinan jika ada aktor yang tetap merasa ragu dan enggak nyaman untuk melakukan adegan ciuman di tengah pandemi. Nah, dalam kondisi seperti ini, sutradara mungkin harus pintar-pintar dalam menyiasati angle adegan ciuman atau menggunakan CGI.

Aktor tentunya bisa terlihat berciuman walau mereka sebenarnya sama sekali enggak menyentuh bibir lawan mainnya. Jika kamera menyorot salah satu punggung aktor, aktor bisa terlihat mencium lawan mainnya ketika mereka saling mendekatkan badan. Berhubung teknologi juga semakin maju, mereka tentunya bisa memanfaatkan CGI untuk menciptakan adegan ciuman seperti teknik yang dilakukan sineas Bollywood berikut ini.

Pada video di atas, kalian bisa melihat bagaimana sineas Bollywood membuat adegan ciuman yang terlihat benar-benar meyakinkan tanpa harus membuat pemerannya saling menempelkan bibir. CGI di Hollywood telah berhasil membuat keajaiban di film, seperti mengubah penampilan usia aktor hingga mengubah manusia menjadi berbagai makhluk. Masa, sih, enggak bisa bikin adegan ciuman yang lebih meyakinkan dibandingkan Bollywood?

***

Kecanggihan teknologi tampaknya bakal menjadi andalan sineas Hollywood dalam mewujudkan berbagai adegan yang mengharuskan aktor berdekatan selama pandemi, termasuk adegan ciuman. Pada akhirnya, sineas Hollywood tentunya harus mematuhi segala pedoman yang telah dibuat agar bisa memutus rantai penyebaran COVID-19 dan membuat situasi produksi film bisa kembali seperti sedia kala.

Lalu, bagaimana pendapat kalian mengenai penggunaan CGI untuk adegan ciuman? Apakah adegan ciuman bisa kembali menjadi kekuatan untuk sebuah film, khususnya di tengah pandemi? Kasih tahu pendapat kalian di kolom komentar dan jangan lupa ikuti terus KINCIR biar enggak ketinggalan informasi seputar film lainnya, ya!

Oh, ya, supaya makin keren dan enggak terpapar penyakit, ada baiknya kalian gunakan Masker Kain Scuba hasil kolaborasi dengan IESPL. Setiap pemesanan satu masker berarti kalian telah berbagi tiga masker kepada yang membutuhkan. Yuk, dapatkan maskernya di sini!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.