6 Film Indonesia yang Ternyata Diangkat dari Cerpen

Ada banyak media yang bisa jadi cikal bakal cerita utama dari sebuah film. Novel adalah salah satunya. Cerita yang kompleks dari sebuah novel biasanya cocok jika diangkat menjadi sebuah film. Di Indonesia, film-film yang diangkat dari novel sudah puluhan jumlahnya.

Beda dengan novel, cerpen adalah sebuah cerita pendek dengan konflik yang singkat dengan cerita yang tak sepanjang novel. Meski begitu, ada beberapa film Indonesia yang mengadopsi cerpen jadi sebuah cerita untuk film panjang. Berikut ini, KINCIR rangkum beberapa film Indonesia yang diangkat dari sebuah cerpen. Apa saja?

Film Indonesia yang diangkat dari cerpen

1. Filosofi Kopi

Dalam sebuah antologi yang dirilis tahun 2006 Dewi Dee Lestari mengenalkan buku Filosofi Kopi pada publik. Buku itu memiliki 18 tulisan; salah satunya adalah cerita pendek dengan judul Filosofi Kopi.

Ceritanya tentang dua orang sahabat yang mengelola sebuah kedai kopi. Kedai kopi yang nyaris bangkrut kemudian diperjuangkan hingga jadi sebuah kedai kopi kenamaan.

Tahun 2015, cerita pendek ini diadaptasi menjadi sebuah film dengan judul sama. Disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko serta dibintangi oleh Rio Dewanto dan Chicco Jerikho, film ini jadi dikenal luas oleh publik.

Tahun 2017 sekuelnya dibuat. Tahun 2022 ini, spin off-nya pun dibikin. Cerita Filosofi Kopi di layar lebar sudah jauh lebih luas dari cerita pendek di bukunya

2. Ketika Mas Gagah Pergi

Helvy Tiana Rosa pada akhir dekade 90an merilis kumpulan cerpen bertajuk Ketika Mas Gagah Pergi. Tentu cerpen Ketika Mas Gagah Pergi jadi sajian utama di buku tersebut. Berpuluh tahun kemudian, cerpen ini diangkat jadi sebuah film yang dibesut oleh Firman Syah.

Film Ketika Mas Gagah Pergi mengisahkan tentang seorang laki-laki bernama Gagah yang berhijrah dan hidupnya jadi lebih religius. Ada satu harapan Gagah, dia ingin adiknya menjadi pribadi yang jauh lebih agamis. Cerita ini ditutup dengan kisah yang mengharukan.

3. Night Bus

Ini adalah film Indonesia yang mendapat Piala Citra tahun 2017. Night Bus adalah sebuah film yang menceritakan tentang perjalanan bus malam dengan rute melintasi daerah konflik. Seorang penyusup ternyata berada di antara salah satu penumpang dan membuat perjalanan yang harusnya dilalui dengan tenang jadi berujung kelam. Kisah mencekam dan tegang tergambar dalam film yang diproduseri Darius Sinatria tersebut.

Night Bus diangkat dari sebuah cerpen karya Teuku RIfnu Wikana. Cerita ini adalah kisah nyata yang dialami langsung oleh Rifmu. Ada banyak sentilan dalam film berdurasi 139 menit ini. Meski memenangi Piala Citra, sayangnya film ini hanya duduk sebentar di bioskop-bioskop seluruh Indonesia

4. La Tahzan

Berawal dari sebuah buku kumpulan cerita mahasiswa indonesia di Jepang, salah satu ceritanya dibikin menjadi sebuah film romansa panjang yang cukup berkesan. La Tahzan berawal dari sebuah buku kumpulan cerpen karya Danial Rizky tentang cerita dari pengalaman banyak mahasiswa dan TKI di Jepang. 

Cerita tersebut banyak disukai. Bak gayung bersambut, cerpen itu akhirnya digubah jadi film panjang yang skenarionya dibuat oleh Jujur Prananto. Penulis skenario kawakan tersebut membuat naskah panjang yang akhirnya berhasil difilmkan.

Film La Tahzan berkisah tentang seorang perempuan Indonesia bernama Viona yang baru sampai di Jepang, Ia bertemu dengan Yamada orang asli Jepang yang menjadi sahabat dekatnya. Lambat laun, Yamada menyukai Viona dan bersiap untuk menikahinya

5. Cinta Tapi Beda

Film tentang cinta beda agama barnagkali sudah banyak kita temui dalam film-film Indonesia; salah satunya adalah Cinta Tapi Beda. Ceritanya tentang sejoli Cahyo dan Diana yang saling mengasihi satu sama lain. Sayang, keduanya berbeda keyakinan.

Perjuangan mereka untuk dapat bersatu terekam dengan manis dalam film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo itu. Uniknya ide cerita ini didapat oleh asisten Hanung ketika membaca sebuah cerita pendek yang ia dapatkan dari sebuah blog milik Dwita Sari. Alhasil cerita itu diterapkan jadi sebuah skenario film dan berhasil menyuguhkan cerita yang menyentuh sepanjang satu setengah jam

6. Tentang Dia

Selain menulis lirik lagu yang enak didengar, Melly Goeslaw ternyata pernah membuat buku kumpulan cerpen yang berisi kisah-kisah pendek karya dirinya. Satu dari beberapa kisah yang ia tulis adalah sebuah cerita berjudul Tentang Dia. Cerita ini berkisah tentang seorang perempuan bernama Gadis yang tengah didekati oleh seorang pemuda bernama Randu.

Masalahnya, Gadis justru lebih nyaman dengan Rudi, seorang perempuan tomboy yang membuat Gadis merasa lebih tenang. Kisah cinta yang unik ini akhirnya menyita perhatian rumah produksi SinemArt untuk menggarapnya menjadi sebuah film. Tentang Dia pun akhirnya dibuat filmnya yang disutradarai oleh Rudi Soedjarwo.

***

Itu dia enam film Indonesia yang diangkat dari cerita pendek. Dari cerita dengan konflik yang tidak terlalu bercabang, nyatanya film-film di atas cukup berhasil dikembangkan jadi cerita yang menarik untuk dinikmati. Nah, dari enam daftar di atas, film apa saja yang pernah kamu tonton?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.