5 Film Anak yang Bikin Depresi!

*(SPOILER ALERT) Artikel ini mengandung sedikit bocoran yang semoga enggak mengganggu buat kalian, ya.

Sejatinya, film anak-anak dibuat untuk menjadi hiburan bagi usia belia. Menyasar keluarga sebagai target penonton utama, banyak judul film ikonis yang dekat dengan anak-anak. Sebut saja Home Alone (1990), Toy Story (1995), The Lion King, sampai yang terbaru, Dora and the Lost City of Gold.

Beberapa judul di atas mungkin udah enggak diragukan lagi sebagai tontonan keluarga, khususnya anak-anak. Setelah menyaksikan, penonton disisakan perasaan menyenangkan serta bisa mendapatkan nilai moral yang menginspirasi. Namun, ternyata ada segelintir film anak yang malah membuat penikmat berujung ‘depresi’.

Apa saja film tersebut? Langsung aja kalian intip ulasan KINCIR di bawah.

 

1. The Land Before Time (1988)

Siapa yang enggak pernah menyaksikan animasi klasik satu ini? Film keluaran Universal Pictures ini kerap menghiasi layar kaca kala musim liburan tiba. Selaras dengan judulnya, The Land Before Time mengangkat kisah para dinosaurus di masa jaya.

Film besutan Don Bluth ini menceritakan Littlefoot (Gabriel Damon), Brontosaurus cilik yang mengarungi zaman purba yang ganas demi bisa berkumpul kembali dengan keluarganya. Bersama ibunya, Longneck, Littlefoot melakukan perjalanan panjang.

Enggak lama kemudian, Littlefoot harus mengucapkan selamat tinggal kepada ibunya yang mengorbankan diri demi bisa selamat dari serangan T-Rex berjuluk “Sharptooth”. Momen perpisahan yang berlatarkan hujan ini sukses memancing emosi penonton ketika sang ibu berkata “Ibu akan selalu bersama kamu, meskipun kamu enggak bisa melihat ibu.”

2. Old Yeller (1957)

Jauh sebelum film A Dog’s Journey hadir, Travis (Tommy Kirk) dan Old Yeller sudah lebih dulu menjalin hubungan manusia-hewan yang memikat. Hadir tiba-tiba di peternakan milik ayahnya, dari yang awalnya enggak acuh, Travis perlahan mulai peduli terhadap anjing jalanan tersebut yang kemudian dinamakan “Old Yeller”.

Seiring perjalanan mereka, dua karakter ini semakin dekat dan enggak terpisahkan. Pada suatu momen, adik Travis, Arliss, diserang oleh beruang ganas. beruntung Yeller datang dan mengusir hewan buas tersebut. Yeller menjadi sangat dicintai oleh keluarga Coates.

Bukan mengakhiri film menyentuh ini dengan bahagia, Travis dengan terpaksa harus membunuh anjing kesayangannya tersebut karena menderita rabies. Momen paling memorable terjadi ketika Travis mengambil senapan dari sang ibu dan memilih untuk mengakhiri nyawa Old Yeller di tangannya sendiri.

 

3. Charlotte’s Web (1973)

Film animasi keluaran Hanna-Barbera Production ini diadaptasi dari buku karangan E.B. White dengan judul sama yang rilis pada 1952. Dikisahkan seekor babi ternak bernama Wilbur tengah gundah karena enggak bisa menghindari nasibnya yang akan berujung di tukang jagal. Beruntung ada Charlotte, seekor laba-laba superpintar yang memiliki ide cemerlang untuk menyelamatkan nyawa Wilbur.

Lewat jaringnya, Charlotte merangkai kata dan ketika dilihat oleh pemilik peternakan, dia mengira Wilbur yang merangkai tulisan tersebut. Seketika, babi ternak tersebut menjadi sensasi dan mendapatkan perhatian media. Merasa sayang jika hanya dijadikan daging makanan, Wilbur akhirnya dibiarkan hidup sampai tua.

Namun sayangnya, keselamatan Wilbur dibayar oleh nyawa Charlotte yang kelelahan setelah merangkai deretan kata dengan jaringnya.

4. Bridge to Terabithia (2007)

Sekilas dari trailer-nya, film keluaran Buena Vista Pictures ini seakan menyajikan tontonan yang mirip dengan The Chronicles of Narnia. Kenyataannya, sangat jauh dari prediksi.

Bridge of Terabithia adalah judul drama fantasi besutan Gábor Csupó yang rilis pada 2007 lalu. film ini bercerita tentang perjalanan Jess (Josh Hutcherson) dan Leslie (AnnaSophie Robb) yang menggunakan imajinasi mereka demi bisa ‘melarikan diri’ dari kenyataan pahit kehidupan.

Di dunia yang dinamakan “Terabithia” dua anak berusia 12 tahun ini bertualang melawan berbagai monster, salah satunya adalah serangan troll jahat. Pengalaman magis ini menjadikan persahabatan mereka makin erat.

Betapa kagetnya Jess ketika ayahnya mengabarkan kematian Leslie. Enggak menerima kabar duka tersebut, Jess bergegas menuju rumah sahabatnya tersebut dan harus menghadapi kenyataan pahit yang datang.

 

5. Bambi (1942)

Mengusung kisah tragis yang dikenang sampai sekarang, judul animasi ikonis ini berdampak besar terhadap budaya populer di industri perfilman. Film besutan David Hand ini menceritakan kehidupan seekor rusa kecil bernama Bambi. Bersama ibunya, binatang menggemaskan ini belajar tentang hidup di hutan belantara.

Film animasi kelima keluaran Disney ini dengan cepat meraih simpati penonton dan ikut merasakan perjuangan Bambi dari mulai berjalan, bicara, sampai mengecap warna-warni dunia.

Musim salju pertama menjadi awal tragedi bagi Bambi. Ketika diajak mencari makan oleh ibunya, mereka bertemu dengan pemburu yang mengancam. Setelah lari sekuat tenaga, rusa cilik tersebut akhirnya berhasil lolos daru maut. Sayang, sang ibu enggak bernasib sama. Dia tewas setelah ditembak pemburu tadi.

Momen emosional ini sukses menyentuh hati penikmat layar lebar. Bisa kalian bayangkan, setelah ‘dipaksa’ bersimpati dengan hubungan ibu-anak rusa yang memikat, akhirnya hati penonton dibikin enggak karuan lepas kematian tragis tersebut.

***

Meski memiliki adegan sedih yang bikin depresi, pada akhirnya lima judul film anak di atas mengusung nilai moral yang bisa diserap oleh para penonton. Bagaimana menurut kalian? Apakah setuju dengan ulasan KINCIR? Kasih tahu pendapat kalian di kolom komentar, ya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.