5 Film DCEU yang Dapat Predikat “Busuk” di Rotten Tomatoes

Sejumlah film DCEU ini gagal menarik perhatian kritikus sehingga mendapatkan predikat “busuk”. Film apakah yang tak kamu sangka dapat predikat “busuk”?


Meski belum merilis film sebanyak MCU, semesta DCEU yang menjadi tempat tampil dari para superhero DC secara live action juga tak kalah populer. Berdasarkan skor dari situs Rotten Tomatoes, sejumlah film DCEU juga ada yang berhasil mendapat “Sertifikat Segar” yang menandakan bahwa filmnya disukai kritikus karena kualitasnya bagus.

Namun, layaknya film pada umumnya, film DCEU juga tak selalu bisa memuaskan keinginan kritikus ataupun para penonton. Hal ini kemudian membuat beberapa film dari semesta ini jadi mendapat predikat “busuk” pada situs Rotten Tomatoes karena punya skor di bawah 60%.

Penasaran apa saja film DCEU yang mendapatkan predikat “busuk” pada situs Rotten Tomatoes? Langsung saja kamu simak pembahasan KINCIR berikut ini!

Film DCEU rating terburuk Rotten Tomatoes

5. Wonder Woman 1984 (2020) – 58%

Film DCEU rating terburuk Rotten Tomatoes
Film DCEU rating terburuk Rotten Tomatoes Via Istimewa.

Film solo pertama dari sang superhero cewek yang juga menjadi bagian dari DCEU sebenarnya mendapatkan skor yang besar pada Rotten Tomatoes. Sebab, Wonder Woman (2017) berhasil meraih skor 93% dan juga mendapatkan predikat “Sertifikat Segar”. Sayangnya, hal ini enggak berlaku dalam film solo keduanya yang kembali melibatkan Patty Jenkins sebagai sutradaranya.

Wonder Woman 1984 cuma berhasil meraih skor 58% dan juga mendapat predikat “busuk”. Kritikus menilai bahwa film ini memiliki alur cerita yang sangat lamban. Selain itu, mereka juga beranggapan kalau konklusi dari segala konflik pada akhir film ini terasa kurang memuaskan.

Sementara itu, penonton awam sebenarnya tak terlalu benci terhadap film ini karena skor audiensnya masih menyentuh angka 73%. Beberapa kritikus juga ada yang menganggap bahwa pewarnaan dan cahaya dalam Wonder Woman 1984 sangat memanjakan mata yang jadi satu-satunya poin positif dari filmnya.

4. Man of Steel (2013) – 56%

Film DCEU rating terburuk Rotten Tomatoes
Film DCEU rating terburuk Rotten Tomatoes Via Istimewa.

Sebagai film yang membuka semesta DCEU, Man of Steel ternyata mendapatkan respons yang kurang positif dari kritikus. Film yang mengisahkan origin dari Superman ini dinilai berhasil dalam menggambarkan sosok Clark Kent. Selain itu, beberapa kritikus juga menilai bahwa Man of Steel penuh adegan aksi yang seru, terutama pada bagian akhir filmnya.

Sayangnya, terlepas dari banyaknya adegan aksi, sebagian besar kritikus menganggap Man of Steel sebagai film yang hambar. Ada juga yang menyebut Man of Steel sebagai film yang bagus secara keseluruhan, tapi tetap jadi film yang buruk bagi Superman karena minimnya adegan yang menyentuh pada kisah origin-nya. Makanya, film ini cuma mendapatkan skor 56% saja pada situs Rotten Tomatoes.

3. Justice League (2017) – 40%

Film DCEU rating terburuk Rotten Tomatoes
Film DCEU rating terburuk Rotten Tomatoes Via Istimewa.

Proyek film live action Justice League awalnya melibatkan Zack Snyder sebagai sutradaranya. Namun, saat proses produksi sudah hampir rampung, posisi Snyder sebagai sutradara tergantikan oleh Joss Whedon. Dari sinilah mulai bermunculan berbagai masalah yang berkaitan dengan filmnya ataupun pada saat proses syuting ulang.

Dengan skor yang cuma mencapai 40%, kritikus menilai Justice League sebagai film superhero yang membosankan. Selain itu, ada juga yang menganggap kalau film ini terlalu menjadikan Wonder Woman sebagai objek seksual. Belum lagi sejumlah kontroversi lainnya yang terjadi di balik layar yang membuat citra film ini semakin buruk.

Ironisnya, Zack Snyder’s Justice League (2021) yang merupakan versinya Zack Snyder setelah pemberhentiannya justru mendapatkan respons yang cukup positif. Pasalnya, film yang kerap mendapat sebutan Snyder Cut tersebut berhasil meraih skor 71% yang tentunya sangat jauh dari nilai Justice League-nya Whedon.

2. Batman v Superman: Dawn of Justice (2016) – 29%

Film DCEU rating terburuk Rotten Tomatoes
Film DCEU rating terburuk Rotten Tomatoes Via Istimewa.

Batman v Superman merupakan film kedua dari DCEU dan menjadi momen pertama kalinya para superhero berkumpul dalam satu film live action. Selain Batman dan Superman, film ini juga menampilkan sosok Wonder Woman serta Aquaman meski cuma sebentar. Lalu, film ini juga menghadirkan dua villain utama, yaitu Lex Luthor serta Doomsday.

Nah, banyaknya karakter inilah yang menurut kritikus membuat konflik ceritanya menjadi kurang fokus. Selain itu, kritikus juga menilai kalau alur cerita dari film ini berlangsung secara absurd terlepas dari durasinya yang mencapai 2 setengah jam. Makanya, enggak heran kalau BvS mendapatkan skor yang sangat kecil dengan angka yang cuma menyentuh 29% saja pada situs Rotten Tomatoes.

1. Suicide Squad (2016) – 26%

Via Istimewa

Sejauh ini, Suicide Squad masih memegang predikat sebagai film DCEU dengan rating terburuk. Bayangkan saja, film yang menampilkan sekelompok villain dalam misi menyelamatkan dunia ini cuma mendapatkan skor 26% saja pada situs Rotten Tomatoes. Bahkan, skor audiens dari Suicide Squad juga cuma menyentuh angka 59% yang tentunya sudah tergolong sebagai film “busuk” pada situs tersebut.

Kritikus menilai bahwa Suicide Squad sebenarnya memiliki potensi besar buat menjadi film yang bagus serta menjadi pembeda dalam film adaptasi komik. Sayangnya, menurut mereka eksekusi terhadap filmnya enggak terlalu maksimal. Hasilnya, Suicide Squad justru menjadi salah satu film adaptasi komik yang mengecewakan.

Menariknya, film The Suicide Squad (2021) yang menjadi sekuelnya justru mendapatkan respons yang sangat positif. Pasalnya, The Suicide Squad sukses meraih skor 90% pada situs yang sama dan menjadi film DCEU ketiga dengan rating terbaik.

***

Nah, itulah sejumlah film DCEU yang dapat predikat busuk pada situs Rotten Tomatoes. Dari sejumlah film tersebut, manakah yang tak kamu sangka mendapat rating buruk? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk artikel menarik lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.