7 Film Jelek tetapi Punya Visual yang Indah

– Film Hollywood jelek ratingnya terkadang bisa unggul dalam hal visual.
– Disusun berdasarkan rating jelek di Rotten Tomatoes.

Tim produksi film Hollywood tentunya harus memikirkan berbagai aspek dalam menggarap suatu film. Mereka tentunya harus memikirkan komposisi dari cerita, visual, suara, dan aspek lainnya agar mendapatkan film yang dapat dinikmati oleh banyak orang. Jika aspek tersebut bisa selaras, maka film tersebut bisa saja mendapatkan penilaian yang baik dari kritikus.

Sayangnya, enggak semua film Hollywood bisa menampilkan aspek cerita dengan maksimal dan akhirnya mendapatkan rating jelek dari kritikus. Secara cerita mungkin enggak begitu bagus, namun ada juga beberapa film rating buruk yang menampilkan visual yang begitu memukau dan menjadi salah satu kelebihan dari film tersebut.

Nah, film Hollywood apa saja yang ceritanya jelek tetapi berhasil menampilkan visual yang indah? Yuk, simak daftarnya!

1. Jupiter Ascending (Rating: 27%)

Via Istimewa

Buat yang ngikutin seri film The Matrix, kalian mungkin enggak asing dengan duo sutradara yang menggarap film tersebut, yaitu Lana Wachowski dan Lilly Wachowski. Jika melihat ketiga film The Matrix, Wachowski Bersaudara terbukti berhasil menampilkan kualitas visual yang terdepan pada masanya.

Selain trilogi The Matrix, Wachowski juga menampilkan visual memukau di film mereka lainnya, termasuk Jupiter Ascending (2015). Bertema luar angkasa, film ini menampilkan visual luar angkasa yang begitu indah dan kerajaan luar angkasa yang begitu megah. Selain itu, karakternya juga mengenakan pakaian yang indah. Sayangnya, keindahan Jupiter Ascending enggak selaras dengan kualitas ceritanya dan film ini mendapatkan skor 27% di Rotten Tomatoes.

2. Sucker Punch (Rating: 22%)

Via Istimewa

Jika melihat filmografi Zack Snyder, sutradara tersebut bisa dibilang terbiasa menggarap film yang dipenuhi dengan efek visual CGI. Sebelum menggarap film DC Extended Universe (DCEU), Snyder pernah menggarap sebuah film fantasi yang berjudul Sucker Punch (2011). Seperti film DCEU, Sucker Punch juga menampilkan visual yang dipenuhi dengan CGI.

Spesialnya dari Sucker Punch, film ini menampilkan gaya visual yang seperti video game. Kalian yang ngaku seorang gamer, pastinya bakal sangat menikmati visual dari film ini. Sayangnya, visual keren Sucker Punch jadi sia-sia karena plot dan pengembangan karakternya sangat lemah. Akhirnya, film ini hanya mendapatkan skor 22% di Rotten Tomatoes.

3. Speed Racer (Rating: 40%)

Via Istimewa

Selain menggarap film fiksi ilmiah, Wachowski Bersaudara juga pernah menggarap film adaptasi anime yang berjudul Speed Racer (2008). Sudah bukan rahasia lagi bahwa Hollywood berkali-kali gagal dalam membuat film yang diadaptasi dari anime. Sayangnya, Speed Racer juga termasuk dalam film Hollywood adaptasi anime yang gagal.

Seperti trilogi The Matrix dan Jupiter Ascending, Wachowski Bersaudara juga menampilkan visual yang indah di Speed Racer. Namun, Wachowski Bersaudara tampaknya terlalu fokus pada visualnya Speed Racer tanpa memperhatikan aspek ceritanya. Buktinya, film ini mendapatkan banyak kritikan dan hanya mendapatkan skor 40% di Rotten Tomatoes.

4. The Spirit (Rating: 14%)

Via Istimewa

Sebelum menjadi Black Widow di Marvel Cinematic Universe (MCU), Scarlett Johansson pernah membintangi film superhero lainnya yang berjudul The Spirit (2008). Bukan Marvel maupun DC, The Spirit merupakan film superhero yang diadaptasi dari komik strip dari koran yang berjudul sama. Uniknya, film ini disutradarai oleh pencipta karakter Elektra di Marvel, yaitu Frank Miller.

Disutradarai oleh pembuat komik, The Spirit menampilkan visual yang benar-benar kental dengan nuansa komik. Kalian seakan melihat komik yang “hidup” saat menonton The Spirit. Visualnya begitu unik dengan permainan warnanya. Ditambah lagi, film ini dibintangi berbagai aktris dengan wajah menawan. Sayangnya, jalan cerita The Spirit ternyata sulit dipahami, sehingga hanya mendapatkan skor 14% di Rotten Tomatoes.

5. Valerian and the City of a Thousand Planets (Rating: 48%)

Via Istimewa

Setelah menggarap film Lucy (2014), sutradara Luc Besson kemudian membuat film bertema luar angkasa yang berjudul Valerian and the City of a Thousand Planets (2017). Film bertema luar angkasa tersebut merupakan film adaptasi dari komik yang berjudul Valerian and Laureline. Spesialnya lagi, film ini jadi film termahal produksi sineas Eropa.

Dengan bujet mencapai 200 juta dolar (sekitar Rp3 triliun), Valerian and the City of a Thousand Planets menampilkan kualitas visual yang enggak perlu diragukan. Film ini menampilkan visual luar angkasa serta alien yang begitu indah. Pemilihan warnanya pun benar-benar memanjakan mata. Namun, kelebihan film ini memang hanya sebatas visualnya saja, hingga hanya mendapatkan skor 48% di Rotten Tomatoes.

6. The Cell (Rating: 45%)

Via Istimewa

Walau lebih dikenal sebagai penyanyi, Jennifer Lopez juga pernah membintangi berbagai film, salah satunya adalah The Cell (2000). Film yang disutradarai oleh sutradara India bernama Tarsem Singh ini menggabungkan genre fiksi ilmiah dan psychological horror dan berkisah tentang ilmuwan yang berusaha memasuki pikiran pembunuh dengan menggunakan teknologi.

Singh berhasil menampilkan visual dengan estetika yang unik dan begitu indah. Keindahan visualnya pun semakin diperkuat dengan berbagai kostum dan tata rias yang dikenakan para aktor di The Cell. Sayangnya, keindahan visual The Cell enggak didukung dengan ceritanya yang membingungkan. Itulah sebabnya, The Cell hanya mendapatkan skor 45% di Rotten Tomatoes.

7. Transcendence (Rating: 19%)

Via Istimewa

Sinematografer yang cukup sering bekerja di berbagai proyek film Christopher Nolan, bernama Wally Pfister, akhirnya melakukan debut sebagai sutradara di Transcendence (2014). Enggak tanggung-tanggung, deretan aktor ternama membintangi film debut Pfister sebagai sutradara, di antaranya Johnny Depp, Morgan Freeman, dan Cillian Murphy.

Dengan pengalamannya sebagai sinematografer, kalian enggak perlu khawatir dengan kualitas visualnya Transcendence. Pfister benar-benar paham bagaimana pengambilan gambar yang tepat sehingga menghasilkan visual yang indah. Namun, Pfister tampaknya harus belajar lagi dalam penyampaian cerita di filmnya. Transcendence pun hanya mendapatkan skor 19% di Rotten Tomatoes.

***

Itulah deretan film Hollywood jelek yang unggul dalam masalah visual. Di antara ketujuh film di atas, manakah yang visualnya paling membuat kalian kagum? Jangan lupa ikuti terus KINCIR buat dapatin berbagai informasi seputar film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.