5 Film Horor Video Conference yang Bikin Parno Sendirian

– Film horor Hollywood di bawah ini seluruh aktivitasnya di depan kamera komputer.
– Membawa pesan soal cyberbullying alias perundungan di dunia maya.

Physical distancing hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan di masa pandemi ini bikin orang-orang harus bisa melakukan interaksi dari jarak jauh. Anak sekolah hingga mahasiswa harus belajar via daring, lalu para pekerja banyak yang jadi work from home.

Salah satu alternatif untuk tetap bisa berkomunikasi dan berkumpul meskipun saling berjauhan adalah melalui video conference. Kegiatan itu bisa dilakukan melalui berbagai aplikasi seperti Zoom, Google Meet, Facetime, Skype, dan masih banyak lagi.

Video conference harusnya terasa menyenangkan dan santai. Namun, kalau sudah diangkat ke film horor, pasti rasanya jadi menegangkan. Kalian tahu enggak, kalau ternyata sudah ada banyak film horor yang mengangkat tema atau melibatkan video conference?

Berikut ini, lima film horor Hollywood yang melibatkan aktivitas video conference yang bisa bikin parno seharian.

1. Host (2020)

Film Host bercerita tentang Haley dan kelima temannya yang berinisiatif mengadakan Zoom meeting. Biasanya, aktivitas mereka selama Zoom meeting enggak jauh-jauh dari mengobrol dan mengadakan quiz.

Namun karena bosan dengan meeting yang begitu-begitu saja, Haley mengajak teman-temannya itu untuk melakukan sesi memanggil arwah bersama paranormal. Dari sini, kalian pasti sudah bisa menebak bagaimana kelanjutannya, bukan?

Meskipun plot yang dihadirkan sangat sederhana, kalian perlu tahu bahwa film Host ini dibuat di masa pandemi dan hanya diarahkan secara virtual oleh sang sutradara, Rob Savage. Ternyata, keterbatasan aktivitas di masa pandemi enggak bisa bikin pelaku industri kreatif miskin karya. Film Host ini buktinya!

2. Unfriended (2014)

Kalau kalian suka merundung, sebaiknya berhenti, ya. Tindakan enggak terpuji seperti bullying bisa menanamkan rasa dendam kepada para korbannya, seperti yang terjadi di film Unfriended ini.

Cerita film Unfriended dimulai ketika seseorang yang enggak dikenal mengunggah video memalukan Laura dan bikin dia menjadi bahan olok-olokan. Alhasil, Laura tertekan dan bunuh diri. Setelah setahun berlalu, teman Laura yang bernama Blaire tiba-tiba mendapat video tentang Laura dari orang yang enggak dikenal juga.

Blaire kemudian melakukan group video call bersama dengan teman-temannya. Namun, sebuah akun enggak dikenal tiba-tiba ikut bergabung dalam video call. Malapetaka dimulai, ketika akun enggak dikenal tersebut meneror satu per satu anggota group video call itu.

3. Unfriended: Dark Web (2018)

Unfriended: Dark Web adalah sebuah film horor Amerika yang rilis pada 2018, dan merupakan sekuel lepas dari film Unfriended (2014). Hampir seluruh adegannya dibuat dalam rekaman layar komputer.

Film ini bercerita tentang seorang remaja bernama Matias yang menemukan sebuah laptop. Matias menggunakan laptop tersebut untuk kepentingan pribadi, termasuk untuk menghubungi pacar dan teman-temannya dengan video call. Di tengah video call, Matias mengetahui kalau laptop tersebut juga memiliki akses ke dark web atau laman terlarang, yang berisikan berbagai video pembunuhan puluhan gadis muda.

Pemilik laptop yang ternyata merupakan hacker profesional, melacak dan mengancam Matius melalui Facebook Messenger. Enggak hanya itu, sang hacker juga melacak seluruh teman-teman Matius yang sedang video call bersamanya. Wah, kebayang enggak, apa yang bakal terjadi selanjutnya?

4. The Den (2013)

Kalian kebayang, enggak, bagaimana jika fasilitas video conference digunakan untuk mempertontonkan adegan pembunuhan sadis? Hal ini tentu sangat mengerikan bila benar-benar terjadi, apalagi kalau kalian yang menjadi penontonnya. Itulah yang dirasakan Elizabeth Benton, seorang mahasiswi pascasarjana yang sedang mempelajari perilaku para pengguna video conference melalui situs The Den.

Elizabeth tanpa sengaja menjadi saksi pembunuhan sadis. Dia segera melaporkan kejadiannya ke polisi. Sayang, polisi malah enggak percaya dengan cerita Elizabeth. Alhasil, Elizabeth berusaha menyelidiki sendiri pelaku pembunuhan sadis tersebut, yang justru menjadikannya sebagai target pembunuhan sadis di kamera berikutnya.

5. Open Windows (2014)

Sinopsis film Open Windows tentang seorang pemuda bernama Nick Chambers (Elijah Wood), seorang webmaster yang memenangkan kencan malam dengan bintang favoritnya, Jill Goddard (Sasha Grey). Namun ternyata, Nick hanya bisa mengikuti acara jumpa penggemar Jill di layar komputer melalui video conference.

Pada saat menyaksikan siaran tersebut, ada pengguna internet lain yang masuk ke akun milik Nick dan melakukan dialog interaktif. Orang tersebut menuntun Nick untuk melakukan perintahnya melalui internet, antara lain mengarahkan kamera ke kamar Jill yang tepat berseberangan dengan kamar hotelnya.

Nick enggak bisa menolak. Bila menolak, dia bisa melihat di layar komputernya bahwa keselamatan Jill terancam dan reputasinya akan menjadi buruk.

Jika menonton film ini, kalian mungkin bakal menahan napas melihat ketegangan yang berhasil dibangun dari awal hingga akhir film. Butuh kejelian juga untuk bisa memperhatikan skenario film dan mengikuti alurnya.

Sebetulnya, ini film horor video conference yang paling terasa menyenangkan dan bikin nyaman, lho, setelah tahu ending-nya. Tenang saja, enggak ada setan yang “ganggu”, kok!

Bonus: Aib #Cyberbully (2018)

Bullying membawa malapetaka. Itulah pesan yang ingin disampaikan sang sutradara film Aib #Cyberbully. Film ini merupakan satu-satunya film Indonesia yang melibatkan video conference.

Aib #Cyberbully dibuka dengan adegan seorang siswi SMA yang gemar merekam kejadian di sekitarnya untuk dibagikan ke media sosial. Siswi ini termasuk dalam sebuah geng yang suka merundung atau bully siswa-siswi lain, baik secara langsung maupun di media sosial.

Petaka bermulai saat Caca, salah satu korban bully geng tersebut memutuskan untuk bunuh diri. Seolah masih belum merasa puas, salah satu anggota geng bahkan merekam prosesi pemakaman Caca dan menjadikannya bahan olokan. Arwah Caca yang mungkin enggak terima, masuk ke kehidupan masing-masing orang di geng tersebut, dan memaksa mereka untuk membuka aib masing-masing agar bisa selamat dari kematian.

***

Itulah beberapa film horor yang melibatkan penggunaan video conference. Masih berani melakukan video conference sendirian atau enggak, nih, melihat film-film di atas? Bisa-bisa setelahnya kalian jadi parno melakukan video conference lagi.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.