5 Formula Klise dalam Film Horor yang Bikin Bosan (Bagian 2)

Adegan film horor biasanya selalu punya formula yang sama. Formula adegan itu diterapkan dalam film-film horor, dari yang filosofis, sampai yang receh. Sayangnya, formula klise yang selalu muncul di dalamnya terus diulang dan lama-lama bikin bosan.

Melanjutkan bagian satu, Ini, nih, 5 formula klise yang hampir selalu ada di setiap film horor. Apakah kalian tetap kaget meski udah hafal formulanya?

 

1. Ada Hantu Di Lemari atau Kolong Tempat Tidur yang Gelap

Via Istimewa

Bisa dipastikan, pas nonton film horor, kalian bakal menghadapi situasi ketika karakternya yang udah tidur tiba-tiba terbangun karena suara dari lemari atau kolong tempat tidur. Saat itu, biasanya karakter itu langsung berani ngecek keadaan. Pas dia ngecek, cuma ada 2 kemungkinan: ada apa-apa atau enggak ada apa-apa.

Kalau memang hantunya muncul, kalian pasti bakal dikagetkan oleh kemunculannya dan tentunya scoring yang ngagetin. Namun, kalau enggak ada apa-apa, kalian perlu waspada sama adegan setelahnya karena bisa jadi saat memalingkan wajah ke tempat lain, justru di situlah hantunya.

Yah, kalau awal-awal lihat adegan kayak begini, sih, mungkin kalian bakalan deg-degan banget. Namun, kalau terlalu sering, lama-lama kalian bakal hafal urutannya dan bisa mempersiapkan diri buat menghadapi yang terjadi setelahnya. Akhirnya, film yang harusnya terasa horor malah jadi hambar karena kalian udah tahu formulanya.

 

2. Orang Dewasa Enggak Percaya Hantu, Anak-anak Lebih Peka

Via Istimewa

Namanya juga film Hollywood, biasanya para tokoh yang sebagian besar adalah orang dewasa enggak percaya ketika dibilang rumahnya berhantu. Mereka tetap tinggal di situ dan mengabaikan segala bukti-bukti yang ada. Sementara itu, anak-anak mereka justru lebih peka. Mereka sejak awal udah lihat hantu, tapi diabaikan karena ketika ngadu ke orang tua mereka.

Begitu semuanya udah semakin kacau dan kelihatannya udah terlambat, baru, deh, mereka percaya bahwa rumah mereka beneran berhantu. Mau sampai kapan seperti ini terus? Bahkan di film horor populer kayak Poltergeist (1982), Don’t Be Afraid of the Dark (2010), dan The Conjuring (2013), adegan klise ini juga tetap ada. Jeleknya lagi, selalu ada sosok ayah yang mengabaikan semuanya; berusaha menenangkan, tapi malah bikin keluarganya terancam sampai saat-saat genting.

3. Terjatuh Saat Keadaan Genting

Via Istimewa

Lagi kejar-kejaran atau lagi kabur dari sang pembunuh berantai atau iblis yang luar biasa kuat, eh karakter ini malah jatuh. Habis jatuh, bukannya bangkit lalu lari lagi, dia malah merangkak mundur.

Kalau udah kayak gitu, tinggal tunggu hitungan menit sampai nyawanya melayang. Entah karena dimakan monster, dibunuh sang pembunuh berantai, atau dihabisi sama iblis yang lagi marah.

 

4. Penyelamat Datang Pada Detik-detik Terakhir

Via Istimewa

Beberapa film horor yang enggak pengin karakternya mati sia-sia dan mau ngasih akhir yang indah pasti menggunakan formula ini. Sang karakter utama yang udah pasrah pada saat genting biasanya selalu diselamatkan oleh karakter yang mungkin tadinya dikira udah mati, ternyata masih hidup. Kalau karakternya cewek, bisa juga dia diselamatkan sama cowok yang selama ini dia pandang sebelah mata.

Uniknya lagi, pasti otoritas kayak polisi selalu datang belakangan. Kalau pun datang duluan, biasanya mereka justru enggak banyak membantu dan malah mati terbunuh. Ya, mereka dianggap terjun ke masalah di depannya dengan sikap meremehkan alias enggak percaya sama pengakuan sang tokoh.

5. Jump Scare yang Enggak Pernah Absen

Via Istimewa

Sebetulnya, jump scare ini emang udah jadi semacam ciri khas film horor atau thriller, ya. Namun, semakin sering digunakan, kalian pun tahu waktu kemunculan jump scare yang kacangan. Misal, saat si tokoh utama lagi fokus ke satu tempat karena ada suara dari situ, tiba-tiba dari titik buta sang tokoh ada yang muncul. Di situlah scoring yang mengejutkan bermain buat ngagetin kalian.

Film horor yang bagus enggak cuma asal meletakkan jump scare dan bikin kalian enggak ngantuk ngikutin jalan cerita yang membosankan. Sang sutradara biasanya menginvestasikan jump scare sebagai bagian dari cerita yang terikat, terbangun sedikit demi sedikit, bahkan malah bikin kisahnya semakin menarik dan menegangkan.

Kalian pasti terkejut, tapi pada saat yang bersamaan juga bakal penasaran sama apa yang terjadi setelahnya. Itu bukanlah jump scare yang klise. Kalian bisa nemuin jump scare yang enggak klise di Poltergeist (1980), The Conjuring (2013), dan It (2017).

***

Bagaimana, kalian pasti merasa familier, ‘kan, sama formula di atas? Yap, formula-formula itu memang klise banget. Akan tetapi, sebetulnya sekarang udah mulai banyak sineas yang bisa menghadirkan ketegangan yang enggak klise dan bikin film horor enggak lagi dipandang sebelah mata. Bagaimana menurut kalian?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.