Joko Anwar Buka-bukaan soal Langkah Produksi Film

Harus diakui, film-film yang digarap Joko Anwar punya kualitas yang harus diapresiasi. Mengingat, Joko kerap memikirkan detail sekecil apapun dalam setiap karyanya. Enggak heran jika karyanya kerap diapresiasi dalam penghargaan lokal dan internasional.

Sutradara kawakan yang baru saja merilis Perempuan Tanah Jahanam (2019) ini membagikan pengetahuannya tentang dunia perfilman di Indonesia. Melalui platform baru rilisan Samsung, Galaxy Movie Studio, Joko Anwar bekerja sama untuk membuat konten yang mewadahi orang-orang yang memiliki antusias soal film.

Via KINCIR

Dok. KINCIR

Sutradara Gundala (2019) ini membagikan pengalamannya dalam proses yang dia persiapkan sebelum memulai syuting. Tahap awal yang dilakukannya yakni mencari ide. Jika beberapa ke tempat sunyi untuk berkonsentrasi, Joko lebih memilih ke tempat ramai untuk mendapat inspirasi.

“Mulai dari bandara, terminal, hingga taman, pokoknya tempat di mana orang merasa bisa jadi dirinya sendiri. Dengan melihat ekspresi dan tingkah laku orang-orang sekitar, saya jadi punya inspirasi untuk membuat karakter,” ujar Joko dalam konferensi pers Galaxy Movie Studio (28/11).

Setelah mendapatkan ide cerita dan karakter, biasanya Joko menuliskan kembali idenya ke medium lain. Sutradara yang juga penulis naskah ini mengaku lebih nyaman menggunakan kertas dan pulpen untuk menuliskan kembali idenya.

Via KINCIR

Dok. KINCIR

Setelah menuliskan ide menjadi skrip dan segala persiapan teknis lainnya, tugas penting sebelum mulai produksi yakni mencari pemeran. Saat audisi biasanya para pemain diberikan skrip yang sudah ada sesuai karakter yang dia incar. Joko pun memiliki perlakuan yang berbeda untuk melakukan proses pemilihan pemeran

“Sewaktu mencari pemeran saya enggak memberikan skrip film, saya akan memberikan sebuah karakter rekaan dan situasi yang dapat menggambarkan karakter yang diinginkan. Apabila artis tersebut bisa mengembangkan karakter secara baik dan benar, bisa ikut gabung. Saya juga enggak pernah memberikan skrip saat mengadakan proses workshop, skrip yang dibaca berulang akan menjadi enggak segar saat proses syuting dimulai,” cerita Joko Anwar.

Setelah pemeran ditemukan, yakni mencari lokasi. Jika lokasi sudah ditemukan, Joko akan mengumpulkan kru untuk menjelaskan apa yang akan dilakukan dan hal-hal yang dibutuhkan saat proses syuting. Sehingga para kru sudah mengetahui proyek akan dibuat dan bagian kerjanya masing-masing. Joko juga enggak lupa untuk membuat story board untuk karyanya.

Sebagai penutup dari sesi berbagi ilmunya, Joko menjelaskan syarat menjadi sutradara yang baik. Baginya, sebelum proses produksi dimulai, harus bisa mengubah apa yang ada di skrip menjadi sebuah film utuh dalam kepala. Biar enggak bingung lagi mau melakukan langkah produksi.

Dilihat dari pengalaman Joko Anwar bahwa membuat film itu enggak mudah, kita sebagai penonton yang cerdas harus bisa mengapresiasinya. Caranya dengan menonton di bioskop atau di layanan streaming legal, ya. Buat yang masih penasaran dengan berita terbaru seputar film, jangan lupa pantengin terus KINCIR!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.