Ranah 3 Warna, Bawa Problematika Gen Z soal Hidup dan Karier

Di tengah gempuran film-film bertema horor dan misteri, MNC Pictures menghadirkan tontonan alternatif, yakni film Ranah 3 Warna. Film tersebut sempat mengalami penundaan jadwal tayang, karena pandemi. Kini, pihak rumah produksi telah mengumumkan jadwal tayangnya, yakni 30 Juni 2022.

“Film Ranah 3 Warna akan dirilis pada 30 Juni 2022. Film ini dapat menjadi pilihan tontonan masyarakat dengan cerita yang sangat apik dan berkualitas. Menceritakan sosok anak muda yang punya mimpi besar dan tekad yang kuat namun selalu dibenturkan dengan segala rintangan,” ujar Titan Hermawan, Direktur Utama MNC Pictures dalam rilis yang diterima KINCIR (14/6).

Cermin Problematika Gen Z dalam Film Ranah 3 Warna
Cermin Problematika Gen Z dalam Film Ranah 3 Warna Via Dok. MNC Pictures.

Film yang diputar perdana dalam ajang bergengsi festival film internasional, Jakarta Film Week (JFW) 2021 ini menceritakan sosok pemuda bernama Alif Fikri yang ingin menjadi seperti sang idola, BJ Habibie.

Alif Fikri ingin bisa bersekolah hingga ke luar negeri. Nah, di situlah tantangan demi tantangan yang menguji batas kesabaran Alif Fikri muncul. Kunci perjuangan Alif berangkat dari doa dan semangat “Man Shabara Zhafira” yang artinya siapa yang sabar akan beruntung.

Nah, semua hal yang terjadi dengan Alif Fikri dalam perjuangannya merupakan cerminan dari masalah yang terjadi pada Gen Z dan milenial. Apa saja? 

Via Dok. MNC Pictures

Pertama, soal perjuangan menghadapi hidup dan karier. Hal ini tercermin pada Alif Fikriyang memiliki cita-cita melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Saat itu, banyak yang memandang ketidakmampuan. Baginya, setelah niat itu ada, cita-cita tidak boleh padam dan dia harus pantang menyerah.

Sebagai lulusan pesantren, Alif tidak bisa langsung melanjutkan kuliah di perguruan tinggi umum. Namun dengan perjuangan kerasnya, ia akhirnya bisa berkuliah di Bandung sambil terus berusaha mewujudkan impiannya dapat melanjutkan pendidikan ke luar negeri.

Dengan spirit “underdog can win” yang diinspirasi kemenangan Timnas Denmark di Piala Eropa 1992, Alif terus membakar semangatnya untuk membalikkan semua anggapan orang. Ia pun mencoba mengikuti program Pertukaran Pemuda ke Kanada.

Kedua, cerminan dalam mengejar masa depan. Tergambar pada perjuangan Alif yang ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Dengan niat itu, dia akan memiliki masa depan yang lebih baik. Semua itu dilakukannya untuk mengubah kehidupan keluarganya dan kepuasan atas apa yang telah dicita-citakannya.

Ketiga, cerminan soal pertemanan dan percintaan. Alif memiliki teman bernama Randai. Menariknya, Randai bukan hanya teman biasa, alias merupakan pesaingnya dalam berbagai hal, baik dari sisi akademik maupun percintaan.

Jadi, bagaimana kelanjutan dari kisah Alif Fikri? Tunggu kehadiran filmnya 30 Juni 2022 di bioskop.

Selain Arbani Yasiz, artis muda lainnya, Amanda Rawles dan Teuku Rassya juga ikut berakting dalam film yang diproduksi MNC Pictures tersebut. Sejumlah pemain senior seperti Maudy Koesnaedi, David Chalik, Donny Alamsyah dan Tanta Ginting, juga ikut ambil bagian dalam film ini.

Apakah kamu salah satu yang menunggu film ini tayang? Ikuti terus KINCIR untuk informasi terbaru lainnya, ya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.