Niki Caro, Sutradara Mulan yang Berani Ambil Keputusan Kontroversial

22 tahun setelah film animasi Mulan (1998) dirilis, Disney akhirnya bakal merilis versi live action-nya di tahun ini. Sayangnya, Disney memilih mengundur perilisan film yang harus tayang di akhir Maret ini karena wabah virus Corona yang menyerang dunia. Sedihnya lagi, Disney belum memberi tahu tanggal rilis baru untuk film yang dibintangi oleh Liu Yifei ini.

Film live action Mulan digarap oleh sutradara wanita yang bernama Niki Caro. Dia mendapatkan proyek film besar ini setelah sukses menggarap The Zookeper’s Wife (2017). Fillmografi Caro memang belum banyak. Namun, dia berhasil membuktikan kepada Disney bahwa dirinya mampu menggarap Mulan yang berskala besar ini.

Sambil menunggu tanggal rilis baru Mulan dari Disney, KINCIR bakal memberikan sejumlah fakta menarik seputar Niki Caro supaya kalian lebih mengenal sutradara ini. Yuk, simak!

1. Bernama lengkap Nikola Jean Caro, sutradara ini lahir di Selandia Baru pada 20 September 1966.

Caro mengenyam pendidikan di salah satu sekolah terbaik di Selandia Baru, yaitu Diocesan School, sekolah yang dikhususkan untuk cewek. Lalu, dia melanjutkan pendidikannya ke Elam School of Fine Arts dan lulus pada 1988. Di kampus tersebut, awalnya dia berminat untuk mempelajari studi pemahat. Namun, dia akhirnya beralih ke studi film.

2. Caro mengawali karier sutradaranya dengan menggarap berbagai iklan televisi.

Dia telah mengerjakan iklan televisi untuk beberapa perusahaan, di antaranya Otoritas Keselamatan Transportasi Darat Selandia Baru, Nike, dan Tower Insurance. Lalu pada 1992, Caro mendapatkan proyek untuk menyutradarai episode “The Summer the Queen Came” di serial Another Country.

3. Setelah menyutradarai satu episode Another Country dan film pendek berjudul Sure to Rise (1994), Caro akhirnya merilis film panjang pertamanya yang berjudul Memory & Desire (1998).

Memory & Desire merupakan film yang diadaptasi dari cerita pendek karangan Peter Wells. Film drama ini berkisah tentang hubungan suami-istri asal Jepang yang berantakan saat mereka melancong ke Selandia Baru. Film ini bahkan mendapatkan nominasi “Best Film” dan “Best Screenplay Adaption” di New Zealand Film Awards 1999.

4. Caro mulai dikenal di industri perfilman dunia saat dirinya menyutradarai Whale Rider (2002). Film ini bahkan panen nominasi penghargaan bergengsi.

Seperti Memory & Desire, Whale Rider juga diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Witi Ihimaera. Film ini merupakan kesuksesan besar pertama Caro sebagai sutradara. Enggak hanya mendapatkan penilaian positif, Whale Rider juga memperoleh pendapatan besar. Berkat membintangi film ini, aktris utamanya, yaitu Keisha Castle-Hunghes berhasil masuk nominasi “Best Actress” di Oscar 2004.

5. Kesuksesannya menggarap Whale Rider membuat Caro dilirik oleh Hollywood. Warner Bros. kemudian merekrut Caro untuk menggarap North Country (2005).

North Country merupakan film Hollywood pertamanya Caro. Enggak tanggung-tanggung, dia langsung bekerja sama dengan berbagai aktor papan atas Hollywood di film ini, di antaranya Charlize Theron, Jeremy Renner, dan Woody Harrelson. Sayangnya, film ini kurang berhasil menarik minat penonton, bahkan merugi. Walau begitu, Theron mendapatkan nominasi “Best Actress” di Oscar 2006 berkat membintangi film ini.

6. Sebelum mendapatkan proyek Mulan, Caro terlebih dulu menggarap film Disney lainnya yang berjudul McFarland, USA (2015).

McFarland, USA merupakan film yang diadaptasi dari kisah nyata tim olahraga SMA di McFarland pada 1987. Jika dibandingkan dengan North Country, McFarland, USA mendapatkan penilaian dan pendapatan yang jauh lebih baik.

7. Pada Februari 2017, Disney mengumumkan bahwa film live action Mulan digarap oleh Caro.

Caro menjadi sutradara wanita kedua yang dipercayakan Disney untuk menggarap film dengan bujet lebih dari 100 juta dolar Amerika setelah Ava DuVernay (A Wrinkle in Time). Selain itu, dia juga jadi sutradara asal Selandia Baru kedua yang dipercayakan film besar oleh Disney setelah Taika Waititi (Thor: Ragnarok).

8. Caro cukup berani menghilangkan beberapa elemen penting film animasi Mulan di film live action garapannya.

Caro mengambil langkah kontroversial dengan menghilangkan unsur musikal, Mushu, hingga Li Shang di film garapannya. Alasan Caro menghilangkan unsur musikal karena dia ingin menghadirkan jalan cerita yang lebih realistis dibandingkan film animasinya. Lalu, Caro lebih memilih memunculkan makhluk lain dibandingkan Mushu untuk menjadi representasi para leluhur.

***

Itulah berbagai fakta seputar Niki Caro yang mungkin baru kalian ketahui. Mulan awalnya direncanakan rilis pada 25 Maret 2020. Namun karena wabah Corona, Disney bakal menunda penayangan Mulan hingga waktu yang belum ditentukan. Jika kalian ingin tahu tanggal rilis baru Mulan, jangan lupa ikuti terus KINCIR, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.