(REVIEW) Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald (2018)

Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald
Genre
  • Adventure
  • Family
  • Fantasy
Actors
  • Eddie Redmayne
  • Ezra Miller
  • Johnny Depp
  • Jude Law
  • Katherine Waterston
Director
  • David Yates
Release Date
  • 14 November 2018
Rating
3 / 5

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.

 

Bagi Potterhead, kehadiran film Fantastic Beasts and Where To Find Them (2016) jadi salah satu ajang nostalgia setelah lebih dari satu dekade, sejak seri terakhir Harry Potter. Bahkan, bisa dibilang waralaba tersebut enggak lekang oleh waktu. Sementara, kehadiran Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald, seakan makin menambah rasa rindu penggemar dengan nuansa Hogwarts dan dunia sihir. Lalu, apakah film ini benar-benar memanjakan penggemar?

Beberapa bulan setelah Newt Scamander menangkap Gellert Grindelwald dan berhasil menahannya, penyihir jahat tersebut berhasil melarikan diri dan siap bikin kekacauan. Satu misinya yaitu memecah belah para penyihir darah murni. Dia juga mengincar Credence untuk memanfaatkannya. Sementara, semua orang memburu mereka, Credence masih aja mempertanyakan soal asal usulnya.

 

 

Cerita Nangung yang Jauh dari Ekspektasi

Seperti yang kita tahu, film Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald merupakan prekuel dari seri Harry Potter yang penuh imajinasi di dunia sihir. Sejak promosinya aja, film ini seakan udah menawarkan suasana dunia sihir yang bikin lo rindu dengan Harry Potter. Sayangnya, kerinduan lo justru enggak terbayar tuntas.

Plot yang disampaikan benar-benar padat, tapi enggak efektif. Saking banyaknya materi yang mau dipakai, justru sampai mengorbankan adegan-adegan penting. Padahal, film dimulai dengan baik dan cukup memanaskan adrenalin. Kalau lo pikir film ini bakal ada pertempuran antara Grindelwald dengan Scamander, sayangnya lo harus hilangkan ekspektasi lo.

Sementara fokus film ini pada kejahatan Gridelwald, justru hal itu jadi daya tarik dan premis yang dibawa film ini untuk film-film selanjutnya. Keberadaan Credence yang selalu mempertanyakan asal-usulnya justru lebih menarik ketimbang misi Grindelwald memecah belah para penyihir.

Alur cerita yang penuh dengan pertanyaan. Buat lo yang bukan Potterhead, dijamin lo bakal pusing nonton film ini. Soalnya, ada beberapa hal yang sebenarnya udah disinggung dalam novel berseri Harry Potter, di mana enggak ditayangkan dalam filmnya. Termasuk, hubungan Albus Dumbledore dengan Grindelwald.

Harus diakui, film garapan David Yates ini bikin penggemar bad mood. Cerita yang disampaikan terlalu bertele-tele dan bahkan punya twist ala sinetron. Buat lo yang nungguin aksi hewan-hewan unik milik Newt juga harus gigit jari. Soalnya, hanya sepuluh persen mereka ditampilkan. Selebihnya, hanya tentang Grindelwald yang pengen berkuasa dan Credence Barebone yang pengen tahu asal-usulnya. Plot yang enggak jelas, bikin penggemar serasa buang-buang waktu.

 

Banyak Karakter yang Datang Tanpa Dijelaskan

Seperti yang udah dibilang sebelumnya, banyak nama-nama baru yang sebenarnya udah pernah disinggung dalam novel dan film Harry Potter. Sebagai gantinya, lo bakal diperlihatkan beberapa karakter ikonis Harry Potter dalam film ini. Seperti Albus Dumbledore, Profesor McGonagall, Boggart, dan Nicolas Flamel.

Sayang banget kalau Eddie Redmayne hanya punya menit tampil yang enggak penting untuk jadi Newt Scamander. Padahal, pamornya di film pertama, benar-benar membangun karena kehebatannya menaklukan para fantastic beasts. Kembalinya Dan Fogler sebagai Jacob, Alison Sudol sebagai Queenie, dan Katherine Waterston sebagai Tina bikin film ini kembali hidup.

Lalu, kehadiran Johnny Depp sebagai Grindelwald dinilai terlalu aktif. Sayangnya, karakter lainnya justru pasif. Namun, kehadiran Jude Law sebagai Albus Dumbledore sedikit ngurangin kerinduan lo. Sosok yang disegani, ternyata memang udah berkarisma sejak muda.

 

Visual Lebih Suram, Gelap, dan Datar

Berharap lebih cerah atau minimal sama dengan film pertamanya, film Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald justru lebih suram. Yap, lo tahu, ‘kan? Bagaimana gelapnya film-film Harry Potter, film ini lebih gelap. Seakan bukan dunia sihir yang menyenangkan. Akan tetapi, ada dua hal yang menyelamatkan visual film ini: kostum dan kemegahan sihir. Kalau biasanya kemegahan sihir hanya ada di Hogwarts, kali ini lo bisa temukan di dalam kota.

Sementara visual sedikit menyelamatkan, efek suara film ini justru yang ditunggu-tunggu penggemar. Yap, lagu tema “Hedwig” yang dicampur dengan visual Hogwarts dari atas. Buat para Potterhead, cukup bikin nostalgia. Lagu kebangsaan waralaba ini akhirnya didengarkan kembali.

Secara keseluruhan, film ini enggak terlalu buruk secara visual. Hanya aja cerita yang bertele-tele, alur tumpang tindih, dan terlalu berat. Tampak seperti David Yates dan J.K. Rowling yang optimis kalau penontonnya pasti tahu printilan dunia sihir Harry Potter. Padahal, film ini jauh sebelum Harry Potter ada. Tentunya lebih butuh penjelasan detail.

Buat lo yang udah nungguin film Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald silakan nonton bareng temen-temen lo. Dengan catatan, lo harus turunkan ekspektasi lo. Soalnya, kalau lo nyangka film ini ada pertempuran mantra dan tongkat sihir, lo harus siap-siap kecewa. Namun terlepas dari itu, film ini bisa ngasih lo gambaran bahwa ada kalanya film-film populer, bisa mengecewakan penggemar.

Film ini udah tayang mulai 14 November 2018. Kalau udah nonton, tulis ulasan di kolom review yang ada di awal artikel ini dan terus pantengin Kincir.com untuk ulasan film selanjutnya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.