(REVIEW) Brahms: The Boy II (2020)

Brahms: The Boy II
Genre
  • horor
  • Psychological Thriller
Actors
  • Christopher Convery
  • Katie Holmes
  • Owain Yeoman
Director
  • William Brent Bell
Release Date
  • 19 February 2020
Rating
5 / 5

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film Brahms: The Boy II yang bisa aja mengganggu buat kalian yang belum nonton.

Film dengan genre horor memiliki berbagai jenis konsep untuk membuat takut penontonnya, salah satunya adalah menghadirkan sosok boneka yang menyeramkan. Selain Annabelle (2014) dan Child’s Play (1988), ada juga satu film lagi yang menghadirkan kengerian lewat boneka, yakni The Boy (2016). Nah, di Februari ini kita kembali disajikan dengan sekuel dari film produksi STX Entertainment tersebut.

Setelah berhasil meraih keuntungan keseluruhan sebesar 68,2 juta dolar, William Brent Bell kembali ke bangku sutradara untuk menggarap Brahms: The Boy II. Film ini kembali menyajikan teror dari sang boneka porselain. Kali ini, keluarga kecil dari aktris Katie Holmes yang berperan sebagai Liza lah yang diganggu oleh boneka berwujud anak laki-laki tersebut. Nah, apakah keluarga tersebut mampu bertahan dari segala macam gangguan ekstrem yang diperbuat Brahms?

Sebelum kalian menonton filmnya di bioskop, simak dulu ulasan KINCIR mengenai Brahms: The Boy II di bawah ini!

Alur Cerita yang Enggak Terlalu Nyambung dengan Film Pertama

Fokus cerita dari film ini berada pada keluarga kecil dari pasangan Liza dan Sean (Owain Yeoman) beserta anak cowoknya yang bernama Jude (Christopher Convery). Mereka memutuskan untuk tinggal di daerah yang jauh dari kota karena mengalami suatu kejadian yang membuat sang anak trauma parah. Namun, sejumlah kejadian aneh justru terjadi setelah mereka pindah ke sebuah rumah tamu dari keluarga Heelshire yang sebelumnya diceritakan pada film pertamanya.

Hal ini berawal ketika Jude menemukan Brahms si boneka di tengah hutan. Setelah itu, teror yang menyeramkan pun dialami oleh keluarga tersebut secara bertubi-tubi. Bahkan, Jude mengaku bahwa dirinya sering dibisiki hal-hal aneh dan mengejamkan oleh sang boneka.

via GIPHY

Plot yang ada di atas tersebut bisa dibilang enggak terlalu nyambung dengan film pertamanya yang dibintangi Lauren Cohan sebagai seorang pengasuh bernama Greta Evans. Padahal, sutradara serta penulis naskah dari Brahms: The Boy II masih ditangani oleh orang yang sama, yakni William Brent Bell dan Stacey Menear.

Apalagi, plot twist yang ada di film pertamanya seakan-akan terbantahkan dalam film ini. Sebab, poin penting yang ada di Brahms: The Boy II bisa dibilang menjadi kebalikan dari plot twist yang ada pada film pertamanya. Hal ini cukup membuat kecewa penonton yang suka dengan jalan cerita yang disajikan pada film pertamanya.

Namun, plot dari sekuel yang enggak berkesinambungan dengan film sebelumnya ini sebenarnya memiliki sisi positif juga. Lantaran, penonton yang enggak menyaksikan film pertamanya bakal tetap bisa mengikuti alur cerita ringan yang ada pada film ini.

Perkembangan Karakter Aktor Cilik yang Cukup Terasa

Seperti yang udah ditulis di atas, Brahms: The Boy II enggak terlalu berhubungan dengan pertamanya. Hal ini membuat jajaran pemain yang ada pada film sebelumnya enggak muncul kembali di film ini. Sehingga, enggak ada perkembangan karakter yang terlalu berarti karena film ini memiliki susunan tokoh utama yang baru lagi.

Meskipun begitu, karakter Jude yang diperankan aktor cilik Christopher Convery bisa dibilang memiliki perkembangan karakter yang cukup menarik perhatian. Pada bagian awal film, Jude digambarkan sebagai bocah yang riang serta jahil. Namun, semakin sering Jude menghabiskan waktu dengan Brahms, dia pun berubah menjadi anak cowok yang murung serta misterius layaknya sang Boneka. Convery terbilang sukses menggambarkan perkembangan tersebut di filmnya.

Di luar akting brilian dari Convery, penampilan Katie Holmes sebagai ibu dari Jude juga cukup pas dengan film yang bergenre horor ini, terutama ekspresi sang aktris. Akan tetapi, karakter Liza yang diperankannya kurang lebih memiliki permasalahan yang sama dengan Greta Evans yang menjadi protagonis di film sebelumnya. Tentunya, hal ini membuat konflik yang ada di Brahms: The Boy II terasa membosankan buat yang udah nonton film pertamanya.

Pengulangan Formula Horor dari Film Pertamanya

Buat yang udah nonton film pertamanya, pasti sadar kalau unsur kengerian yang ada di dalamnya lebih ditekankan pada unsur jumpscare. Unsur tersebut juga turut dihadirkan dalam sekuelnya ini. Sayangnya, jumpscare yang benar-benar menyeramkan dan membuat kita bergerak karena kaget saat menonton hanya ada di paruh awal filmnya.

Bagian akhir dari film ini justru lebih menjurus kepada subgenre slasher alias menggunakan sejata tajam untuk melukai karakternya. Formula jumpscareslasher seperti ini sebenarnya udah pernah dilakukan juga pada film pertamanya, sehingga enggak terlalu terasa spesial. Bahkan, film pertamanya jauh lebih mengerikan, baik dari segi jumpscare ataupun slasher jika dibandingkan dengan Brahms: The Boy II.

Scoring yang Mengikuti Visual Mencekam di Film

Salah satu unsur penopang kengerian yang sukses dieksekusi dalam film ini adalah scoringnya. Alunan musik instrumental di film ini mengikuti momen mengangkan yang ada sedang ditampilkan. Hal ini membuat kita yang menonton benar-benar kaget saat ada adegan jumpscare yang sayangnya hanya terasa mengerikan di paruh awal filmnya.

Selain itu, dari segi visual film ini masih bisa menampilkan sisi menyeramkan yang ada pada sosok Brahms. Namun, kengerian dari sang boneka enggak terlalu terasa di Brahms: The Boy II jika dibandingkan dengan film pertamanya. Hal ini mungkin karena di sekuelnya tersebut lebih sering mengambil latar waktu saat suasana masih terang, seperti siang hari. Walaupun memang, Brahms masih mampu mengintimidasi lewat tatapan tajamnya yang mengerikan.

***

Secara garis besar, Brahms: The Boy II cocok ditonton buat kalian yang belum nonton film pertamanya atau sekadar doyan dengan film bergenre horor. Buat yang udah nonton film sebelumnya, mungkin kalian bakal kecewa dengan apa yang disajikan dalam Brahms: The Boy II.

Film ini dikhususkan untuk penonton berusia 17 tahun ke atas dan mulai tayang di bioskop jaringan XXI pada 19 Februari ini. Nah, kalau kalian udah nonton filmnya, jangan lupa tuliskan ulasan kalian ini pada kolom review yang ada di atas, ya! Ikuti rekomendasi film seru lainnya hanya di KINCIR!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.