Review Film CODA (2021)

CODA (2021)
Genre
  • coming-of-age
  • drama
Actors
  • Daniel Durant
  • Emilia Jones
  • Marlee Matlin
  • Troy Kotsur
Director
  • Sian Heder
Release Date
  • 13 August 2021
Rating
4 / 5

*Spoiler Alert: Review film CODA mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.


Malam puncak Oscar 2022 telah digelar pada 27 Maret 2022. Di tahun ini, ada 10 film yang masuk dalam nominasi “Best Picture”, salah satunya adalah CODA. Selain “Best Picture”, CODA juga masuk dalam nominasi “Best Supporting Actor” dan “Best Adapted Screenplay”. Hebatnya, film ini berhasil memborong ketiga penghargaan tersebut.

Film yang disutradarai dan naskahnya ditulis oleh Sian Heder ini merupakan remake dari film produksi Prancis dan Belgia yang berjudul La Famille Belier (2014). CODA merupakan singkatan dari child of deaf adults (anak dari orang tua tunarungu). Film ini dibintangi oleh tiga aktor tunarungu, termasuk Marlee Matlin yang memenangkan “Best Actress” Oscar 1987 dan Troy Kotsur yang memenangkan “Best Supporting Actor” Oscar 2022.

CODA berkisah tentang Ruby Rossi, satu-satunya orang yang bisa mendengar di antara ayah, ibu, dan kakaknya yang tunarungu. Dibesarkan oleh keluarga tunarungu, Ruby ternyata memiliki bakat dalam bernyanyi. Ketika Ruby ingin mengejar cita-citanya dengan mengikuti audisi ke sekolah musik, dia dihadapkan dengan pilihan untuk terus membantu bisnis penangkapan ikan milik keluarganya.

Review film CODA

Ceritanya simpel dan heartwarming di sepanjang film

Review film CODA
Review film CODA Via Istimewa.

Dengan memasang karakter remaja SMA sebagai karakter utamanya, CODA memang tepat disebut sebagai film coming of age. Sebagai satu-satunya yang bisa mendengar di keluarganya, Ruby benar-benar diandalkan oleh orang tuanya dalam berkomunikasi dengan orang lain. Enggak heran Ruby sulit lepas dari keluarganya karena dia bertugas menjadi penerjemah keluarga.

Pergolakan batin dalam diri Ruby mulai muncul ketika guru vokal di sekolahnya meyakinkan Ruby bahwa dia memiliki bakat menyanyi. Gurunya bahkan mendorong Ruby untuk melanjutkan kuliah ke sekolah musik. Namun jika Ruby memilih kuliah, keluarganya bakal kehilangan penerjemah. Padahal, orang tuanya lagi berjuang dalam membangun usaha penjualan ikan.

CODA bukanlah tipe film yang bikin kamu harus mikir saat menontonnya. Film ini hadir dengan cerita yang begitu simpel bahkan dengan plot yang cukup terprediksi. Nah, yang membuat CODA menjadi menarik karena film ini mengangkat isu yang jarang dibicarakan. Lewat film ini, kita dibuat lebih aware dengan kehidupan anak dengan fisik normal yang lahir dan dibesarkan oleh keluarga tunarungu.

Selama ini, kita lebih sering melihat cerita tentang penyandang disabilitas yang dibesarkan oleh keluarga dengan fisik normal. Lalu, cerita simpel yang ditampilkan CODA membuat kita bisa lebih memahami pergolakan batinnya Ruby yang sejujur-jujurnya. Kejujuran perasaannya Ruby yang bisa penonton rasakan inilah yang membuat CODA terasa heartwarming di sepanjang filmnya.

CODA buktikan bahwa tunarungu bukanlah batasan dalam berakting

Review film CODA
Review film CODA Via Istimewa.

CODA dibintangi oleh tiga aktor tunarungu, di antaranya Troy Kotsur yang berperan sebagai Frank Rossi (ayahnya Ruby), Marlee Martlin yang berperan sebagai Jackie Rossi (ibunya Ruby), dan Daniel Durant yang berperan sebagai Leo Rossi (kakaknya Ruby). Ketiga aktor tersebut benar-benar tampil dengan sempurna di film ini.

Kotsur, Martlin, dan Durant tentu saja menggunakan bahasa isyarat di sepanjang film. Namun, hal tersebut sama sekali enggak mengurangi kemampuan mereka dalam menyampaikan emosi karakternya kepada penonton. Di antara ketiga aktor tunarungu di CODA, penampilan Kotsur dan Durant bisa dibilang yang paling menonjol.

Frank dan Leo diceritakan bekerja sebagai nelayan dan pekerjaan mereka terancam karena peraturan dewan setempat. Nah, Kotsur dan Durant berhasil menampilkan bagaimana frustrasinya Frank dan Leo yang ingin tetap mempertahankan pekerjaan mereka, tetapi terhalang masalah komunikasi.

Ada dua momen dari CODA yang bisa membuat mata kamu berkaca-kaca saat menontonnya. Pertama, momen ketika Leo marah kepada Ruby karena merasa dia tidak berguna tanpa adiknya. Kedua, momen ketika Frank sadar bahwa Ruby memang punya keinginan kuat untuk mengejar impiannya sebagai penyanyi. Dari dua momen tersebut, kamu bakal paham ternyata tunarungu bukanlah batasan dalam berakting.

Emilia Jones begitu bersinar sebagai pemeran utama

Review film CODA
Review film CODA Via Istimewa.

Karakter Ruby Rossi diperankan oleh Emilia Jones, yang juga berperan sebagai Kinsey Locke di serial Locke & Key. Sutradara Sian Heder mengatakan bahwa Jones berhasil mendapatkan peran Ruby di antara ratusan orang yang mengikuti casting. Berhubung Ruby diceritakan sebagai karakter yang memiliki bakat dalam bernyanyi, kamu juga bisa mendengar suara merdunya Jones di CODA.

Perjuangan Jones untuk memerankan Ruby ternyata enggak mudah. Sang aktris harus menjalani Latihan vokal dan belajar bahasa isyarat selama sembilan bulan. Usaha kerasnya Jones pun berbuah manis. Jones terlihat begitu fasih saat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat dan suaranya benar-benar memukau di film ini.

Hal lain dari penampilannya Jones Di CODA yang patut diapresiasi adalah aktingnya yang begitu natural dan mulus. Tanpa akting yang berlebihan, Jones mampu menampilkan kegundahan hati Ruby dalam memilih impian atau keluarganya. Jones mampu membawa penonton terkoneksi dengan Ruby hingga ikut merasakan berbagai perasaan yang dialami karakter tersebut.

***

Dengan ceritanya yang heartwarming dan penuh dengan perasaan yang jujur, CODA terbukti layak mendapatkan penghargaan “Best Picture” Oscar 2022. Ditambah lagi, film ini bisa menjadi representatif untuk komunitas tunarungu yang ingin mengejar impian mereka untuk berkarier di dunia akting.

Setelah baca review film CODA, apakah kamu jadi tertarik menonton film ini? Sebagai informasi, film ini ditayangkan secara eksklusif di Apple TV+, ya. Buat yang sudah menonton, jangan lupa tulis pendapat kamu pada kolom komentar!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.