Review Film Smile (2022)

Smile
Genre
  • horor
Actors
  • Jessie T. Usher
  • Kyle Gallner
  • Sosie Bacon
Director
  • Parker Finn
Release Date
  • 28 September 2022
Rating
4 / 5

*(SPOILER ALERT) Review film Smile ini sedikit mengandung bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.


Film bergenre horor rasanya tak ada hentinya menyerbu bioskop sepanjang 2022, entah itu yang berasal dari Hollywood atau produksi lokal. Pada penghujung September 2022 ini saja, kita kembali kedatangan film horor psikologis Hollywood yang berjudul Smile. Film ini merupakan adaptasi dari film pendek Laura Hasn’t Slept (2020) karya Parker Finn yang turut terlibat sebagai sutradara dalam Smile.

Sinopsis film Smile berkisah tentang Rose Cotter (Sosie Bacon), dokter yang pada suatu hari menyaksikan pasiennya bunuh diri dengan cara mengerikan. Setelah insiden tersebut, Rose kerap mengalami berbagai kejadian aneh sekaligus menakutkan. Rose pun harus menghadapi trauma masa lalunya agar bisa melewati realita yang kini jauh lebih mengerikan.

Nah, sebelum kamu nonton film Smile di bioskop, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!

Review film horor Smile (2022)

Narasi lamban yang menyisakan plot hole

Review film horor Smile (2022)
Review film horor Smile (2022) Via Dok. Paramount Pictures.

Smile memiliki durasi yang sebenarnya cukup standar untuk sebuah film, yaitu 1 jam 55 menit. Namun, narasi atau proses penceritaan dalam film ini terbilang membuat durasi tersebut menjadi terasa sangat lamban. Pasalnya, pembangunan konflik dalam film ini terasa terlalu berputar-putar sehingga memunculkan berbagai adegan yang sebenarnya enggak terlalu penting.

Tak pentingnya sejumlah adegan itu bisa kita lihat dari enggak adanya penjelasan atau penyelesaian terkait konflik yang muncul pada adegannya. Jadi, meski punya durasi yang cukup panjang serta narasi yang berlangsung lamban, film ini masih menyisakan banyak plot hole. Seandainya sejumlah adegan itu tak ada, rasanya enggak akan berpengaruh apapun terhadap konflik utamanya dan durasinya bakal lebih singkat.

Narasi yang lamban dan berputar-putar ini memang menjadi kekurangan utama dari film Smile. Namun, sebenarnya hal tersebut enggak terlalu mengganggu pengalaman menonton kamu, terlebih jika kamu memang mencari tontonan dengan elemen horor yang sangat kental.

Horor psikologis yang penuh kejutan

Review film horor Smile (2022)
Review film horor Smile (2022) Via Dok. Paramount Pictures.

Terlepas dari penceritaannya yang lamban, Smile terbilang menjadi sebuah film yang berhasil memaksimalkan elemen horor psikologisnya. Sepanjang film, kita akan ikut bertanya-tanya terkait berbagai insiden mengerikan yang Rose alami, apakah itu sungguhan terjadi atau karena ia mengalami gangguan psikologis.

Film ini juga berhasil menghadirkan banyak kejutan sepanjang ceritanya. Kejutan ini berupa plot twist dari konflik yang Rose hadapi serta adegan jumpscare yang menjadi elemen utama Smile dalam menakuti penontonnya. Rasanya enggak terhitung ada berapa banyak jumpscare pada film ini, dari yang levelnya biasa saja hingga sukses bikin loncat dari kursi saat nonton.

Banyaknya momen jumpscare pada film ini juga berhasil dieksekusi dengan sangat baik, sehingga tak terasa “receh”. Build up sebelum momen klimaks dari adegan jumpscare tersebut juga berlangsung sangat rapi sehingga sukses bikin penonton merasa tegang. Makanya, film ini sangat cocok buat kamu yang hobi dikagetin saat menonton sebuah film horor.

Audio dan visual yang bikin enggak nyaman

Review film horor Smile (2022)
Review film horor Smile (2022) Via Dok. Paramount Pictures.

Selain elemen kejutannya, faktor yang membuat Smile berhasil membuat penonton ketakutan adalah audio serta visualnya yang terasa sangat disturbing atau bikin tak bikin nyaman. Namun, rasanya tak nyaman tersebut adalah sesuatu hal yang wajar dan jadi poin sangat positif untuk sebuah film horor.

Sepanjang filmnya, kamu akan bisa mendengar musik dengan nada atau frekuensi yang mampu bikin perasaan kita jadi gelisah. Musik tersebut juga cukup berperan dalam menghadirkan efek kejut pada adegan jumpscare sepanjang filmnya.

Selain itu, visual film ini juga enggak terasa nyaman ketika penonton melihatnya. Film Smile memang menghadirkan banyak adegan gore. Namun, faktor yang bikin visualnya jadi terasa tak nyaman bukanlah elemen gore tersebut. Hal ini terjadi karena pengambilan gambarnya yang terkadang terlalu close-up serta senyuman karakter yang sedang mengalami “gangguan” yang tampak sangat mengerikan.

***

Secara garis besar, Smile menjadi sebuah film horor yang sukses bikin penonton kaget berkali-kali dan merasa tak nyaman terlepas dari ceritanya yang cukup bertele-tele. Jika kamu tertarik, film ini sudah bisa kamu saksikan pada sejumlah bioskop Indonesia mulai 28 September 2022.

Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan review film Smile tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.