(REVIEW) Generasi Micin: Berusaha Cerita Jujur

Generasi Micin
Genre
  • drama
  • komedi
Actors
  • Ari Irham
  • Clairine Clay
  • Joshua Suherman
  • Kamasean Matthews
  • Kevin Anggara
  • Teuku Rizky
Director
  • Fajar Nugros
Release Date
  • 18 October 2018
Rating
3.5 / 5

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film Generasi Micin yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.

Cerita: 7| Penokohan: 7 | Visual: 7 | Sound Effect/Scoring: 7 | Penyutradaraan: 7 | Nilai Akhir: 7/10

Di antara banyaknya film horor, Starvision kembali menetralisasi dengan merilis film komedi tentang keberagaman. Kali ini, film yang ditawarkan berhubungan dengan generasi instan alias generasi micin yang kini sedang berkembang. Generasi tersebut seakan jadi momok yang bisa aja bikin generasi ke depannya makin hancur. Namun, film Generasi Micin ini bakal menebas momok tersebut.

Sinopsis: Bagi Kevin, sekolah adalah tempat yang ngebosenin. Bagaimana enggak? teman sekelasnya hanya tiga orang: Bonbon, Dimas, dan Johanna. Hingga tahun terakhir sekolahnya, dia tetap menjadi siswa papan tengah. Enggak ada prestasi dan hal lain yang bikin dia menonjol. Terlebih, keluarganya terus beranya apa tujuan Kevin setelah lulus. Pertanyaan-pertanyaan itu bikin Kevin kesal.

 

Suatu hari, Kevin nemuin situs misterius yang menantangnya untuk ngelakuin hal-hal jahil di sekolahnya. Iseng, Kevin menjawab tantanga tersebut dengan mengelabui guru di tengah pelajaran. Ternyata, menjawab tantangan jauh lebih menyenangkan buat Kevin ketimbang menghadapi pertanyaan orangtua. Kevin pun ketagihan merencanakan kejahilan-kejahilan selanjutnya dengan target siswa songong, properti sekolah, hingga membongkar skandal korupsi di sekolahnya.

 

Cerita yang Anti-mainstream

Film ini bercerita tentang kegelisahan remaja menghadapi kehidupannya dalam keluarga, sekolah, persahabatan, dan cinta. Dibilang anti-mainstream karena film ini berani mengangkat tema-tema remaja yang enggak biasa. Sesuai dengan realita, film ini enggak takut untuk bicara jujur tentang permasalahan remaja masa kini, yaitu generasi “micin”.

Film ini seakan enggak lepas dari karakter Fajar Nugros. Mengingat, sutradara asal Yogyakarta ini memang menjadikan filmnya sebagai alat propaganda yang asyik dan menyenangkan. Apalagi, tema kehidupan generasi “micin” sekarang dirasa nyambung untuk ngasih tahu bahwa generasi tersebut enggak senegatif yang dipikirkan generasi sebelumnya.

Dibalut komedi yang blak-blakan, drama keluarga mendalam, dan romansa anak muda, bukan berarti film ini udah sempurna. Masih ada plot hole yang bikin lo terasa aneh pas nonton. Apalagi, kalau lo pembaca novelnya. Akan tetapi, hal itu enggak terlalu mengganggu jalannya cerita.

Alur cerita yang disampaikan lebih banyak soal keberagaman. Sebelumnya, Nugros bersama Starvision juga pernah bikin film drama remaja dengan tema yang hampir sama yaitu Yowis Ben (2018). Bedanya, film Generasi Micin, lebih menjawab soal anggapan masyarakat dibandingkan menyelesaikan konflik pemeran utamanya.

 

Para Bintang Muda yang Beragam

Film-film Starvison memang kerap menampilkan bintang-bintang muda yang beragam. Malah, bisa dibilang jadi rumah produksi yang selalu jadi debut para bintang di layar lebar. Seperti pemeran utamanya, Kevin Anggara. Mengingat, tampaknya hanya Kevin yang benar-benar cocok memerankan karakternya sendiri. Soalnya, film ini juga berdasarkan bukunya berjudul Student Guide Book for Dummies 1 & 2 (2013).

Begitu juga kehadiran Clairine Clay sebagai Chelsea, Kamasean Matthews sebagai Johana, Ari Irham sebagai Aldo, dan Jennifer Cooper sebagai Sindy. Keempatnya juga debut di film Generasi Micin. Meski debut, mereka bisa menyeimbangkan aktingnya dengan bintang lainnya.

Dibintangi pula oleh Ferry Salim, Mellisa Karim, Morgan Oey, Cut Mini, Mathias Muchus, Cici Tegal, dan  Dicky Chandra. Meski bukan termasuk generasi zaman sekarang, kekocakan mereka bisa nyambung dengan para pendatang baru.

 

Visual ala Komik Digital

Memang, hanya awal adegan yang menggunakan visual komik digital. Namun, hal itulah yang bikin film ini unik. Apalagi, kehadiran Faza Meonk yang duduk sebagai co-director dan penulis skenario dianggap tepat. Seperti yang kita tahu, Faza merupakan kreator Si Juki. Visual komiknya yang unik, ngasih kesan menyenangkan dan ngegambarin bahwa generasi micin itu hidupnya berwarna dan enggak ada beban.

Enggak menutup kemungkinan, ke depannya makin banyak kreator komik digital yang dilibatkan dalam film layar lebar. Soalnya, harus diakui, gaya penceritaan dengan metode komik bergerak bakal diterima oleh semua kalangan dan enggak pernah terlihat kuno.

Efek Suara yang Terbantu Soundtrack

Hanya tiga soundtrack yang kerap diperdengarkan di film ini. Menariknya, sang penata musik, Andhika Triyadi bisa menyelipkan lagu tersebut di momen yang pas. Lagu “Goyang Dua Jari” dari Sandrina ditaruh di awal sebagai pembukaan yang menyenangkan. Lalu, lagu “If Only” dari Kamasean yang jadi klimaks semua adegan. Terakhir, ada lagu Delon berjudul “Karena Cinta” sebagai penutup yang ngasih nuansa nostalgia bagi generasi Milenials.

Musik-musik yang diarahkan Nugros juga terasa pas pada momen-momen tertentu. Walaupun buat sebagian penonton pasti enggak terlalu memperhatikan. Soalnya, hal kecil tersebut bikin efek yang besar agar penonton lebih enjoy.

 

Fajar Nugros Bikin Plot yang Kuat

Via Istimewa

Film Generasi Micin akhirnya terkemas sebagai kisah yang kuat. Bahkan, terlihat banget kalau Nugros mendalami kegelisahan anak zaman sekarang dan kemungkinan yang terjadi jika bergesekan dengan generasi-generasi sebelumnya. Akhirnya, Nugros bikin film ini sebagai hiburan sekaligus acuan bagi generasi Z di Indonesia tentang bagaimana mereka harus berani menjalani hidup, berani bertanggung jawab jika salah, dan berani punya cita-cita.

Lo bisa ajak teman-teman lo nonton film Generasi Micin. Lo juga bisa ajak keluarga lo nonton film ini, biar mereka juga bisa tahu tentang generasi Z alias “kids zaman now” yang katanya sulit dimengerti. Kalau lo udah nonton, lo bisa kasih pendapat lo soal film ini kolom review di awal artikel ini. Film ini udah mulai tayang pada 18 Oktober 2018.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.