(REVIEW) Lagi-lagi Ateng (2019)

Lagi-lagi Ateng
Genre
  • drama
  • keluarga
  • komedi
Actors
  • Augie Fantinus
  • Catherine Wilson
  • Soleh Solihun
  • Unique Priscilla
Director
Release Date
  • 10 January 2019
Rating
3.5 / 5

*(SPOILER ALERT) Artikel ini mengandung sedikit bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat lo, ya.

Makin ke sini, perkembangan film Indonesia tampaknya menunjukkan kemajuan yang sangat signifikan. Di tengah bangkitnya film Indonesia ini, 13 Entertainment enggak mau kalah untuk menyajikan karya terbaru berjudul Lagi-lagi Ateng.

Sesuai judulnya, film yang disutradarai oleh Monty Tiwa ini akan menghidupkan kembali sosok Ateng dan Iskak. Duo komedian legendaris Tanah Air yang terkenal di era ’70-an. Namun, film ini bukanlah remake ataupun reborn dari film-film Ateng sebelumnya. Melainkan sebuah tribut untuk Ateng dan Iskak.

 

Lagi-lagi Ateng berkisah tentang Ateng dan kembarannya Agung yang udah lama hidup berpisah. Keduanya baru menyadari jika mereka kembar saat Ateng pergi ke Jakarta dan enggak sengaja bertemu dengan Agung di hotel yang sama. Baik karakter Ateng dan Agung sama-sama diperankan oleh Augie Frantinus.

 

Kisah Baru yang Lebih Modern

Film ini diawali dengan Ateng dan sahabatnya, Iskak (Soleh Solihun), yang dikisahkan pergi ke Jakarta untuk pertama kalinya. Di sana, mereka menginap di hotel mewah dan modern. Tanpa disangka, Ateng bertemu dengan Agung yang memiliki wajah serta bentuk tubuh yang sama dengan dirinya.

Mereka pun kaget bukan main. Iskak dan Cemplon (Julie Estelle) juga sama terkejutnya dengan mereka. Akhirnya, terkuaklah kenyataan bahwa Ateng dan Agung adalah saudara kembar yang telah terpisahkan sejak mereka masih bayi. Ateng yang tinggal dengan ayah, sementara Agung yang hidup dengan ibunya, memutuskan untuk bertukar tepat untuk bertemu dengan orang tua yang belum pernah mereka ketemui.

Sebenarnya, premis orang kampung yang datang ke Jakarta bukanlah hal baru dalam dunia film. Cerita ini udah banyak kita temui di beberapa tayangan di layar kaca ataupun layar lebar. Namun kerinduan akan ulah usil Ateng dan kesialan yang kerap menimpa Iskak, menjadi salah satu hal yang membuat film ini layak untuk ditonton.

Ditambah lagi, Monty Tiwa selaku sutradara juga mengatakan bahwa film Lagi-lagi Ateng menjadi lebih unik dikarenakan kehadiran dua Ateng. Film drama komedi kembar bisa dibilang jarang sekali digarap oleh sineas Indonesia. Meski begitu, cerita yang disajikan sebenarnya biasa aja dan enggak ada yang spesial.  

 

Film Komedi tapi Sekaligus Mengharukan

Tentu saja, karena film ini merupakan film komedi, hal penting yang harus ada dalam film komedi adalah lelucon. Namun, berbeda dari film komedi biasanya yang kebanyakan memiliki unsur vulgar. Dalam film Lagi-lagi Ateng justru sebaliknya. Film ini ramah anak-anak dan memiliki nilai moral tentang keluarga.

Lagi-lagi Ateng berhasil meramu dua unsur yakni komedi dan drama keluarga menjadi satu resep yang pas. Makanya sepanjang film, enggak hanya tawa saja yang merebak. Sensasi haru pun akan turut serta kalian rasakan. Sang sutradara berharap bahwa filmnya ini enggak hanya menghibur, tetapi juga bisa memberikan pesan positif yang menginspirasi. 

 

Efek Visual yang Disajikan Cukup Baik

Dalam tiap film garapannya, Monty bisa dikatakan selalu berupaya untuk menjaga kualitas film-film garapannya. Karena menampilkan dua pemain kembar, film ini ternyata selain menggunakan body angle, juga memakai efek CGI. Efek ini pun tampaknya sangat diatur dengan sangat hati-hati.

Hal itu terbukti karena sepanjang film visualnya terlihat halus dan enggak ada cela. Sementara untuk body angle-nya Ateng sendiri diperankan oleh Ribut Mardianto yang merupakan komedian srimulat. Selain menjadi body angle, Ribut juga dipercaya oleh Monty untuk melatih Augie dan Soleh sebagai Ateng dan Iskak.

 

Para Pemain yang Totalitas dalam Perannya

Peran Augie Fantinus dalam film ini, dapat dikatakan sangat maksimal dalam film ini. Bagaimana enggak? Dia memerankan empat karakter sekaligus: Ateng, Agung, Ateng yang sebagai Agung, dan Agung yang sebagai Ateng. Augie pun dituntut menjadi sosok yang kekanak-kanakan dan dewasa sekaligus. Dan semua itu terkemas dengan apik dalam film ini.

Sementara itu, rekannya Soleh Solihun juga berhasil membawakan karakter orang Jawa dengan sifat yang konyol dan centil sekaligus. Meskipun Soleh mengaku susah menghilangkan logat Sundanya, tetapi penampilannya dalam Lagi-lagi Ateng juga patut diacungi jempol. 

Selain Augie dan Soleh, ada juga Julie Estelle sebagai Cemplon, Surya Saputra dan Unique Priscilla sebagai orang tua Ateng dan Agung, Catherine Wilson sebagai Jeng Iis, dan Rohana Srimulat sebagai Mbok Sutinah. Meskipun ada beberapa dialog yang "kentang" alias gagal humoris, namun semua pemain telah berhasil membawakan perannya masing-masing dengan baik serta menghibur.

***

Lo udah bisa nikmatin film drama keluarga komedi ini mulai 10 Januari 2019. Ajak keluarga atau teman-teman lo buat nonton bareng di akhir pekan. Nah, kalau lo udah nonton, jangan lupa kasih penilaian soal film Lagi-lagi Ateng di kolom review pada bagian atas artikel ini, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.