(REVIEW) Quarantine Tales (2020)

Quarantine Tales
Genre
  • drama
  • komedi
  • thriller
Actors
  • Adinia Wirasti
  • Faradina Mufti
  • Marissa Anita
  • Verdi Solaiman
Director
  • Aco Tenri
  • Dian Sastro
  • Ifa Isfansyah
  • Jason Iskandar
  • Sidharta Tata
Release Date
  • 18 December 2020
Rating
4 / 5

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film Quarantine Tales yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton.

Siapa yang setuju bahwa Dian Sastro merupakan salah satu aktris terbaik yang ada di Indonesia? Kiprahnya di dunia film pun enggak main-main. Setelah sukses menjadi aktris, Dian mencoba hal baru dengan menjadi produser di film Guru-guru Gokil (2020). Hanya beberapa bulan setelah debut sebagai produser, Dian kembali mencoba hal baru dengan debut sebagai sutradara di Quarantine Tales!

Quarantine Tales merupakan film omnibus kolaborasi antara Bioskop Online dan Base Entertainment. Sebagai film omnibus, Quarantine Tales terdiri dari dari lima kisah yang digarap oleh lima sutradara yang berbeda. Selain Dian, empat sutradara yang turut menggarap film ini adalah Ifa Isfansyah, Jason Iskandar, Aco Tenri, dan Sidharta Tata.

Quarantine Tales terdiri dari lima kisah dengan judul yang berbeda, yaitu “Nougat” (Dian), “Prankster” (Jason), “Cook Book” (Ifa),”Happy Girls Don’t Cry” (Aco), dan “The Protocol” (Sidharta). Walau berbeda, kelima kisah yang ditampilkan di film ini punya tema yang sama, yaitu tentang kegelisahan, kerinduan, dan keputusasaan yang mungkin muncul di tengah pandemi.

Bagaiman keseruan film omnibus yang tayang di Bioskop Online ini? Langsung saja simak review KINCIR mengenai Quarantine Tales berikut ini!

Kisah Keresahan Pandemi yang Campur Aduk

Review dan Sinopsis Film Quarantine Tales.
Review dan Sinopsis Film Quarantine Tales. Via Base Entertainment.

Quarantine Tales memiliki satu benang merah dalam keseluruhan filmnya, yaitu tentang keresahan yang mungkin banyak orang rasakan selama pandemi. Namun, kelima cerita yang ditampilkan di film ini menampilkan isu berbeda yang bisa dibilang cukup relate dengan kondisi banyak orang di tengah pandemi saat ini.

Film ini dibuka dengan kisah “Nougat” persembahan Dian Sastro. Di “Nougat”, Dian mengangkat kisah tentang kerinduan tiga saudara kandung yang terpisahkan oleh jarak dan kesibukan masing-masing. Kisah ini tentunya sangat relate buat kalian yang pernah atau sedang mengalami susahnya berkomunikasi langsung kepada orang terdekat saat pandemi. Apalagi, seluruh percakapan yang ada di “Nougat” dilakukan secara video call.

Setelah menyaksikan kisah “Nougat” yang begitu mengharukan, Quarantine Tales berlanjut dengan kisah “Prankster” garapan Jason Iskandar. Perpindahan dari “Nougat” ke “Prankster” bisa dibilang menimbulkan sensasi seperti naik roller coaster. Dari kisah yang mellow tiba-tiba penonton diajak bertransisi ke kisah yang begitu ramai.

Masih ingat dengan kasus youtuber yang memberikan sembako berisi sampah kepada waria yang terjadi beberapa bulan lalu? Nah, kisah di “Prankster” ternyata terinpirasi dari kasus tersebut. Kisah yang disajikan memang enggak dibuat persis dengan kasus youtuber tersebut. Namun, “Prankster” memberikan pesan yang sama bahwa ada konsekuensi yang bakal ditanggung akibat perbuatan iseng yang merugikan orang lain.

Review dan Sinopsis Film Quarantine Tales.
Review dan Sinopsis Film Quarantine Tales. Via Base Entertainment.

Berakhirnya “Prankster” kemudian dilanjutkan ke kisah “Cook Book” persembahan Ifa Isfansyah. Dari judulnya, “Cook Book” berkisah tentang seorang koki yang mengisi waktunya selama pandemi dengan menulis buku resep. Cerita awal “Cook Book” mungkin terdengar simpel, padahal kisah ini menyampaikan isu berat yang mungkin bakal bikin kalian mikir saat menontonnya.

Lalu, Quarantine Tales berlanjut ke kisah “Happy Girls Don’t Cry” garapan Aco Tenri. Kisah ini mengangkat isu yang cukup mirip dengan “Prankster”, yaitu mengenai fenomena yang ramai di internet. Jika “Prankster’ mengangkat fenomena prank, maka “Happy Girls Don’t Cry” mengangkat fenomena giveaway.

Review dan Sinopsis Film Quarantine Tales.
Review dan Sinopsis Film Quarantine Tales. Via Base Entertainment.

Perbedaannya lagi, “Prankster” mengangkat kehidupan anak muda, sedangkan “Happy Girls Don’t Cry” berkisah tentang kehidupan keluarga miskin yang anaknya mengikuti giveaway di internet. Kisah ini juga mengangkat isu tentang permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh banyak orang di tengah pandemi.

Quarantine Tales kemudian ditutup dengan kisah “The Protocol” persembahan Sidharta Tata. Kisah ini tersaji dengan cukup unik karena mengangkat genre dark comedy atau komedi gelap yang masih jarang digunakan di industri perfilman Indonesia. “The Protocol” berkisah tentang seorang perampok yang kebingungan karena temannya mendadak tewas dalam perjalanan.

Bagaikan permen Nano-nano yang memiliki banyak rasa, Quarantine Tales menyajikan lima kisah beragam yang bisa membuat perasaan kalian campur aduk hanya dengan menonton satu film. Tenang saja, perasaan campur aduk yang bakal kalian dapatkan di Quarantine Tales punya artian yang positif, kok. Apalagi, semua kisah yang ditampilkan di film ini memiliki jalan cerita yang menarik dan penuh makna.

Penuh Kejutan yang Sama Sekali Enggak Bikin Bosan

Review dan Sinopsis Film Quarantine Tales.
Review dan Sinopsis Film Quarantine Tales. Via Base Entertainment.

Hampir semua kisah yang ditampilkan di Quarantine Tales menampilkan berbagai kejutan yang mungkin enggak bakal kalian sangka. Namun, di antara kelima kisah yang ada di film ini, “Nougat”-lah yang bisa dibilang paling kalem dan menghangatkan hati. Soalnya, “Nougat” berfokus pada cerita mengharukan yang disampaikan secara mulus tanpa ada kejutan yang mungkin saja bisa merusak ceritanya.

Walau jadi yang paling kalem, bukan berarti “Nougat” adalah kisah yang paling lemah di Quarantine Tales. Plot cerita yang sederhana, mengharukan, dan benar-benar relate dengan kehidupan antara saudara kandung membuat “Nougat” terasa dekat dengan kehidupan persaudaraan yang siapa saja pasti pernah mengalaminya.

Nah, mulai dari “Prankster” hingga “The Protocol”, barulah kalian bakal menemukan banyak kejutan di Quarantine Tales. Di antara keempatnya, ada dua yang menampilkan kisah yang cukup intens, yaitu “Prankster” dan “The Protocol”. Itulah sebabnya, transisi dari “Nougat” ke “Prankster” menciptakan efek roller coaster yang begitu ekstrem.

Nonton “Prankster” dan “The Protocol” seakan kalian enggak dikasih kesempatan buat napas. “Prankster” dibuka dengan penampilan sok asyiknya sang youtuber dalam mengerjai korbannya yang juga sesama influencer. Namun, ketika masuk pertengahan hingga akhir cerita, suasana “Prankster” tiba-tiba berubah menjadi menegangkan.

Begitu juga dengan “The Protocol”. Mengusung dark comedy, kisah yang ditampilkan di “The Protocol” memang benar-benar kelabu. Dari awal saja, kalian sudah diperlihatkan teman sang perampok yang sudah menjadi mayat. Momen lucu dan mengerikan pun bercampur aduk di sepanjang “The Protocol”. Kisah ini mampu membuat kalian tertawa dan ketakutan sekaligus.

Review dan Sinopsis Film Quarantine Tales.
Review dan Sinopsis Film Quarantine Tales. Via Base Entertainment.

Beda halnya dengan “Cook Book” dan “Happy Girls Don’t Cry” yang enggak seintens “Prankster” dan “The Protocol”. Kedua film ini terasa cukup santai di awal. Nah, untuk “Cook Book”, kejutan sudah bisa kalian temukan di pertengahan film. Kalian bakal dibuat semakin terkejut di akhir film karena “Cook Book” menampilkan isu yang benar-benar jauh dari proses pembuatan buku resep.

Untuk “Happy Girls Don’t Cry”, kalian baru menemukan kejutannya di akhir film. Kejutan yang ditampilkan di kisah ini hadir dalam bentuk ironi yang dilakukan oleh para karakternya. Menonton kisah ini entah mengapa menimbulkan vibe atau kesan seperti menonton Parasite (2019). Kritik sosial yang tersampaikan lewat kisah penuh ironi.

Rasanya sulit untuk bilang enggak suka dengan semua kisah yang ditampilkan di Quarantine Tales. Soalnya, kelimanya menampilkan kisah yang menghadirkan pesan dan kesan yang berbeda buat penontonnya.

Faradina Mufti dan Abdurrahman Arif Curi Perhatian

Faradina Mufti.
Faradina Mufti. Via Base Entertainment.

Quarantine Tales dibintangi oleh berbagai aktor berbakat, di antaranya Marissa Anita, Faradina Mufti, Verdi Soelaiman, Abdurrahman Arief, Adinia Wirasti, Roy Sungkono, Teuku Rifnu, dan aktor ternama lainnya. Semua aktor tampil dengan sangat apik dan benar-benar menjiwai karakter yang mereka perankan.

Ada dua aktor yang curi perhatian, yakni Faradina Mufti dan Abdurrahman Arief. Faradina sebagai Denok di “Nougat” diceritakan sebagai anak bungsu. Faradina mampu menampilkan bagaimana manjanya anak bungsu secara natural.

Abdurrahman Arief.
Abdurrahman Arief. Via Instagram.

Lalu, peran Abdurrahman Arief sebagai perampok juga tak kalah memukau. Sebagai pemeran utama, Abdul mampu hadirkan karakter yang dianggap tercela, tapi masih punya nurani dan taat protokol kesehatan. Abdul berhasil menampilkan “The Protocol” sebagai film satir sarat makna yang dikemas dengan komedi sekaligus ironis.

Secara garis besar, soal akting dan karakter, Faradina Mufti sebagai Denok berhasil mengimbangi akting dua aktor ternama, Marissa Anita dan Adinia Wirasti. Akan tetapi, soal siapa yang aktingnya tak mudah dilupakan, Abdurrahman Arif sebagai perampok lah yang sukses curi perhatian.

Visual “Cook Book” dan “The Protocol” yang Memukau

Review dan Sinopsis Film Quarantine Tales.
Review dan Sinopsis Film Quarantine Tales.

Kalau ngomongin visual, setiap kisah menampilkan visual dengan gaya yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan ceritanya. Namun, “Cook Book” bisa dibilang paling estetik di film Quarantine Tales, mulai dari set lokasi hingga teknik pengambilan gambar yang membuat momen-momen tertentu jadi terasa makin menyentuh.

Namun, yang paling berbeda dan unik adalah visual “The Protocol”. Warna palet kelabu disertai sudut pengambilan gambar yang berbeda, tak heran “The Protocol” jadi gongnya film Quarantine Tales. Shot di sawah, di hutan, maupun saat mobil melaju, jadi pemandangan yang menarik dan memorable.

***

Nonton film Quarantine Tales bisa diibaratkan seperti kalian pergi ke taman bermain yang menyediakan berbagai wahana, mulai dari komidi putar yang paling santai hingga wahana yang paling ekstrem. Semua pengalaman dan perasaan yang kalian dapatkan saat nonton, membuat film ini menciptakan kesan yang mendalam. Apalagi, para sutradara benar-benar teliti dalam merekam fenomena karantina saat pandemi ini.

Penasaran dengan filmnya? Kalian bisa menonton Quarantine Tales secara eksklusif di Bioskop Online mulai 18 Desember 2020. Kalau kalian sudah nonton film ini, jangan lupa tulis penilaian kalian di kolom review yang ada di bagian atas artikel ini, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.