(REVIEW) Guru-guru Gokil (2020)

Guru-Guru Gokil
Genre
  • komedi
Actors
  • Dian Sastrowardoyo
  • Faradina Mufti
  • Gading Marten
Director
  • Sammaria Simanjuntak
Release Date
  • 17 August 2020
Rating
3.5 / 5

*(SPOILER ALERT) Artikel ini sedikit mengandung bocoran film Guru-Guru Gokil yang semoga saja enggak mengganggu buat kalian yang belum nonton.

Sejak pandemi Corona membuat bioskop harus ditutup sementara sejak Maret lalu, berbagai layanan situs streaming kini menjadi sasaran untuk menikmati film terbaru. Salah satu situs streaming yang menjadi sasaran banyak orang di tengah pandemi adalah Netflix. Apalagi, Netflix tetap rutin merilis film dan serial terbaru sejak Maret hingga saat ini.

Merayakan hari kemerdekaan Indonesia, Netflix merilis film orisinal kedua dari Indonesia yang berjudul Guru-Guru Gokil. Film ini dibintangi oleh deretan aktor Indonesia ternama, di antaranya Gading Marten, Dian Sastrowardoyo, dan Faradina Mufti. Hanya di film ini, aktor-aktor tersebut menjelma jadi guru SMA di sebuah pedesaan.

Film debut Dian sebagai produser ini berkisah tentang Taat Pribadi yang terpaksa menjadi guru sejarah karena kesulitan mendapatkan pekerjaan lain. Namun saat Taat baru bertugas sebagai guru, terjadi kejadian perampokan gaji para guru oleh para penjahat yang menyamar dengan seragam guru. Bersama guru lainnya, Taat bekerja sama mengungkap dalang perampokan.

Nah, KINCIR akan mengulas lebih dalam seputar film yang disutradarai oleh Sammaria Simanjuntak ini. Yuk, simak ulasannya!

Memperlihatkan Sisi Lain Guru yang Kerap Dipandang Sosok Serius

Via Netflix

Biasanya apa, sih, yang kalian pikirkan tentang guru? Sebagian dari kalian mungkin berpikir bahwa guru adalah sosok yang serius dan tegas saat menjalankan tugasnya dalam mengajar murid. Namun, kalian juga pastinya pernah, ‘kan, menemukan guru yang seru dan gokil? Nah, Guru-Guru Gokil bakal menampilkan sisi lain seorang guru yang tentunya enggak jauh berbeda dengan orang-orang yang berprofesi lain.

Kebanyakan film Indonesia yang berlatar tempat di sekolah, biasanya lebih menyorot kisah tentang murid dibandingkan kisah para gurunya, ‘kan? Nah, Guru-Guru Gokil seakan menjadi bukti bahwa kisah para guru juga enggak kalah menarik untuk dijadikan sebuah film. Bagaimanapun juga, kehidupan para guru enggak hanya selalu tentang mengajar muridnya. Mereka juga bisa jatuh cinta, menjalin persahabatan, hingga melakukan hal enggak terduga.

Enggak hanya sekadar menghadapi murid yang bandel, perjuangan para guru di Guru-Guru Gokil ditampilkan dengan cara yang berbeda lewat kejadian perampokan uang gaji mereka. Walau ditampilkan secara komedi, film ini sebenarnya mengajak penonton untuk semakin menghargai jasa para guru yang tetap berjuang mendidik muridnya, padahal guru-guru juga memiliki masalah pribadi yang jauh lebih berat.

Pembangunan Jalan Cerita Menyenangkan dengan Ending yang Kurang “Nendang”

Via Netflix

Mengusung genre komedi, jalan cerita yang ditampilkan Guru-Guru Gokil terbilang cukup menyenangkan. Dengan penempatan elemen komedi yang tepat sasaran, kalian enggak bakal menemukan lelucon yang “garing” dan dipaksakan di film ini. Yang paling penting, kadar komedinya pun pas dan enggak berlebihan, sehingga konflik yang ditampilkan pun enggak tenggelam dengan lelucon yang berlebihan.

Sejak awal film, Guru-Guru Gokil langsung mengajak para penontonnya untuk merasakan sedikit konflik utama di film ini. Film dibuka dengan potongan adegan konflik utama yang membuat kalian bertanya-tanya tentang apa yang melatari adegan tersebut. Bahkan enggak lama setelah kalian diajak mundur kembali ke awal mula penyebab adegan pertama di film, hype kalian kembali dinaikkan lewat adegan perampokan yang ditampilkan di bagian awal.

Setelah adegan perampokan, kalian kemudian diajak bersantai dengan lebih mengenal para karakter di bagian pertengahan film. Walau fase ceritanya melambat di bagian ini, kalian enggak bakal dibuat bosan dengan tingkah lucu Taat dan karakter lainnya. Bahkan, bagian ini terbilang penting untuk memasuki bagian klimaks filmnya.

Sayangnya, konflik yang dibangun sedemikian rupa diselesaikan dengan ending yang terasa kurang “nendang”. Penyelesaian masalah utama Guru-Guru Gokil terlihat enggak sebanding dengan jalan cerita yang telah dibangun menuju ke ending. Antagonis yang awalnya terlihat begitu mengerikan, tiba-tiba menjadi “lembek” seakan untuk mempermudah penyelesaian konflik yang ada di film.

Kombinasi Gading Marten dan Boris Bokir yang Membawa Keceriaan

Via Istimewa

Pernah mendapatkan penghargaan “Pemeran Utama Pria Terbaik” Piala Citra, akting Gading Marten di Guru-Guru Gokil tentunya enggak perlu kalian ragukan lagi. Gading mampu berakting lucu sekaligus serius saat berperan sebagai sang karakter utama, yaitu Taat. Namun, penampilan lucunya Gading di film ini tentunya enggak akan lengkap tanpa kehadiran pemeran Manul, yaitu Boris Bokir.

Gading dan Boris bisa dibilang sebagai dynamic duo-nya Guru-Guru Gokil. Ketika mereka dipertemukan dalam satu adegan, suasana film langsung cair seketika dan ada saja tingkah konyol yang ditampilkan. Kelucuan yang mereka ciptakan pun terlihat natural tanpa adanya berbagai lelucon atau slapstick yang dipaksakan.

Selain Gading dan Boris, pemain yang cukup menarik perhatian di film ini adalah Dian Sastrowardoyo. Berperan sebagai Nirmala, porsi kemunculan Dian di film ini bisa dibilang enggak terlalu banyak. Namun, penampilannya di beberapa adegan bisa dibilang cukup berkesan. Siap-siap, deh, dibuat tertawa melihat salah satu penampilannya Dian yang ngomel-ngomel di Guru-Guru Gokil.

***

Selain menampilkan kisah sederhana penuh pesan tentang perjuangan para guru, Guru-Guru Gokil juga bisa jadi tontonan untuk menghibur diri kalian yang rindu dengan suasana sekolah di saat pandemi saat ini. Apalagi, film ini bisa dinikmati oleh penonton yang berusia 13 tahun ke atas. Guru-Guru Gokil hanya tersedia secara eksklusif di Netflix dan sudah bisa kalian tonton sekarang. Buat kalian yang sudah menonton filmnya, jangan lupa bagikan review kalian di kolom yang ada di awal artikel ini, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.